[PUISI] Kapal

Berlabuhlah, arungi kehidupan ...

Di bawah bentangan langit,
kamu berdiri di lingkaran cerita yang terasa begitu rumit
Angin musim panas berdesir
Meminta untuk melawan getir

Kamu bilang, "Hidup itu sebuah juang."
Kita hanya perlu melakukan walau penuh kecerobohan
Dan bumi pun menjawab, "Badai akan terus menerjang."
Kita tak berhak menyerah sebelum waktu menghentikan

"Setiap orang punya cerita masing-masing," katamu
Tiap manusia punya jalan sendiri
Meski begitu, kita semua ibarat kapal
Yang menjalankan tugas, menghadapi amukan ombak, melewati gemuruh badai
Tak ada kata berhenti atau semua akan berakhir

Kita ibarat kapal
Mengarungi luasnya lautan
Pada mara bahaya kita nyatakan perang

Pelabuhan menjadi yang paling aman
Namun ingat, itu sekadar tempat singgah dan peristirahatan
Besok-besok kita akan kembali menerjang
Mengukir cerita di atas pahit getirnya kehidupan

Baca Juga: [PUISI] Memori Hari

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Deidara Oneechan Photo Verified Writer Deidara Oneechan

Pelajar, penulis amatir, dan novelis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya