[PUISI] Mutiara Takdir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di balik pola sikapku yang dingin bagaikan es batu
Ada sejuta pikiran hadir setiap kalanya menentramkan suasana
Walau hanya sebanyak hitungan jari yang terlaksana
Asalkan bahagia engkau tenangkan sanubari pula bagi ana
Ketika banyak orang memandangku akan sesosok jiwa berbatu
Akan ada masanya pandangan mereka berbalik arah
Anggapan tak bermutu yang mereka lontarkan
Menjadi kenangan lucu di masa kebalikan
Akankah hatiku bisa luluh?
Dengan sanubari sekeras batu putih meleleh
Begitulah Sukma selalu bertanya-tanya
Hingga saat ini aku mengerti, apa arti keadaan hati yang bergetar?
Kamu, apa yang telah kau lakukan?
Mata tiada pandang yang membuatnya bertanya
Namun hati, kenapa bergetar sendu mengharapkan balasan
Apa arti semua ini? Mungkinkah es batu telah meleleh?
Sekiranya yang padat telah mencair
Ada kala dimana yang dingin menjadi hangat
Akibat sinar menembus kilat pada satu titik
Ataupun sekedar cahaya cerah menerpa hingga melingkupi
Akankah kamu mutiara yang ku tunggu sebelum ku cari
Sebagai takdir pendamping abadi hingga panggilan Ilahi
Maka bersabarlah kedua hati dalam satu ketetapan takdir ini
Walaupun masih jauh sekiranya logika menyampaikan
Namun akan dekat rasanya bila kita saling bertawakal kepada Sang Kholiq yang menciptakan
Baca Juga: [PUISI] Ibu, Mentari Kecilku
Editor’s picks
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.