Sebagai orang dewasa, kamu mungkin akan cenderung memilih bacaan-bacaan sesuai usia. Padahal novel anak bisa dibaca siapa saja dan nyatanya punya banyak pesan moral yang mungkin terlupakan seiring bertambahnya usia.
Sama seperti The Little Prince yang masih relatable untuk pembaca dewasa, beberapa novel anak berikut boleh deh dimasukkan daftar bacaan. Kalau sudah baca, baca ulang juga gak ada ruginya.
Buku ini ditulis Betty Smith dengan gaya semi biografi. Betty menciptakan karakter Francie Nolan, anak perempuan 11 tahun yang tinggal di Brooklyn, New York bersama kedua orangtua dan satu adik laki-lakinya. Mereka tergolong keluarga miskin dengan penghasilan orangtuanya yang tidak menentu.
Dibagi jadi lima babak, novel ini dimulai dari perkenalan keluarga Francie serta memori masa kecilnya bersama sang adik. Kemudian kembali ke masa lalu saat kedua orangtua Francie yang merupakan imigran asal Austria dan Irlandia bertemu di New York. Terakhir, masa remaja Francie.
Coraline memang sudah pernah difilmkan oleh rumah produksi Laika. Ternyata karya aslinya merupakan sebuah novel karangan penulis kondang Neil Gaiman. Neil dikenal lewat karyanya yang cross-genre, mulai dari horor, thriller, sci-fi, dan fantasi sudah pernah ia terbitkan.
Coraline sendiri tergolong novela horor-fantasi, tetapi cukup mild sehingga aman untuk dibaca anak-anak. Ceritanya tentang gadis kecil bernama Coraline yang terjebak di sebuah alternate universe setelah membuka sebuah pintu rahasia di rumah barunya. Sarat pesan moral dan cukup pendek, novela ini bisa selesai dibaca dalam beberapa jam saja.
Meski agak dark, novel ini masih masuk kategori novel anak yang bermuatan investigasi. Ceritanya tentang Rob yang tak sengaja melihat peristiwa mengerikan dari jendela rumah tetangganya. Ia berusaha memperingatkan keluarganya dan mengatakan yang sebenarnya saat polisi datang ke tempat kejadian perkara, tetapi menjadi saksi sebuah kasus pembunuhan bukan hal mudah untuk anak 11 tahun.
Novel anak klasik ini juga masih dicetak salinannya sampai sekarang. Mary Lennox, si karakter utama adalah anak perempuan yang kehilangan orang tuanya karena wabah kolera. Ia kemudian kembali ke Inggris dan kini berada di bawah asuhan sang paman yang kaya raya, tetapi jarang berada di rumah.
Ia kemudian menemukan keanehan di rumah sang paman. Perlahan sifatnya yang kasar dan bandel mulai tenang setelah Mary menemukan kebun rahasia di rumah tersebut. Meski ditujukan untuk anak-anak, pembaca dewasa pun masih bisa relate dengan ceritanya yang penuh pesan moral dan awareness akan kesehatan mental.
Buat yang menikmati bacaan berseri, Cogheart bisa dijajal. Berlatarkan era Victoria, kamu akan berkenalan dengan Lily dan kedua rekannya, Robert dan Malkin. Konflik dimulai dengan kematian ayah Lily dalam sebuah kecelakaan pesawat dan hanya Malkin, rubah mekanik milik sang ayah yang berhasil selamat.
Malkin berusaha memberikan kode dan pesan dari sang ayah, tetapi itu bukan hal mudah bagi Lily untuk memahaminya. Bersama Robert, sang tetangga, mereka pun harus memecahkan kode tersebut sebelum terlambat. Plotnya cukup cepat dengan misi yang seru.
Tuck Everlasting berkisah tentang keluarga Tuck yang dikutuk hidup selamanya. Selama bertahun-tahun mereka berusaha untuk hidup berpindah-pindah agar tak ada yang curiga dengan kemampuan mereka. Sampai Winnie, tetangga mereka mengetahui rahasia tersebut.
Winnie berusaha semaksimal mungkin untuk ikut merahasiakan hal itu, tetapi tanpa ia sadar seseorang memata-matainya dan hendak mengambil keuntungan dari kemampuan keluarga Tuck. Hati-hati, bagian akhirnya bisa bikin emosi.
Salah satu buku anak paling ikonik, nih. The Borrowers diambil dari julukan untuk keluarga mini yang tinggal di loteng rumah. Untuk bertahan hidup, mereka "meminjam" barang dan makanan dari manusia yang tinggal di rumah tersebut. Kegiatan meminjam ini hanya dilakukan oleh sang ayah. Namun, si gadis kecil petualang Arrietty sudah pasti bosan dan nekat mencoba, sampai ia bertemu dengan anak manusia yang tinggal di rumah itu.
Buku berseri ini sudah pernah difilmkan beberapa kali, termasuk studio Ghibli yang mengadopsinya jadi The Secret World of Arrietty.
Alice Rumphius adalah sosok anak perempuan yang tinggal di sebuah rumah di pinggir danau dengan kakek dan neneknya. Namun, sejak kecil ia bercita-cita menjelajah dunia. Saat dewasa, Alice memang tidak serta merta mewujudkan cita-citanya. Ia menghabiskan beberapa tahun bekerja di perpustakaan. Hingga pada akhirnya, ia mulai melakukan perjalanan melewati Indonesia hingga Tunisia.
Saat usianya mulai menua, ia kembali ke rumahnya di tepi danau dan mulai mendedikasikan hidupnya menanam bunga lupin yang cantik. Kisah ini sebenarnya terinspirasi dari banyak sosok, termasuk si Lupin Lady, Hilda Hamlin serta pengalaman pribadi sang penulis. Meski ditulis di masa lalu, buku ini ternyata dianggap sebagai literatur feminis yang mengajarkan anak perempuan untuk mandiri dan tidak ragu bermimpi.
Greenglass House adalah buku berseri yang berlatarkan sebuah hotel di tengah hutan. Seperti biasa, hotel akan tutup penuh selama musim dingin karena akses jalan yang tertutup. Saat para pemilik hotel kecil ini hendak beristirahat di suatu malam, bel pintu berbunyi, tanda tamu datang. Sesuatu yang aneh, tetapi memaksa mereka untuk mencari tahu siapa yang ada di balik pintu.
Novel anak ini bertemakan investigasi dengan balutan fantasi yang memukau. Pembaca dewasa pun bakal terhibur dengan plotnya.
Meski cukup tebal, novel ini pasti bisa dilahap dalam waktu singkat. Ceritanya memukau dan mengharukan. Seperti judulnya, kamu akan berkenalan dengan Peter, anak laki-laki tuna netra yang sepanjang hidupnya dilatih untuk mencuri demi bertahan hidup. Hingga suatu hari ia menemukan sebuah kotak berisi tiga pasang mata yang akan membawanya pergi ke berbagai tempat dan menemukan identitasnya sebenarnya.
Tidak cukup satu buku, petualangan Peter Nimble dilanjut lewat sekuelnya, Sophie Quire and the Last Storyguard yang gak kalah seru.
Jangan underestimate buku anak-anak. Dijamin nagih kalau berhasil selesai satu buku. Lahap semua juga boleh.