[PROSA] Terus Terang, Sampai Pulang

Jangan redup dulu!

Ketika hidup mulai redup karena mimpi yang tak terealisasi, harap yang tak berpihak, kepercayaan yang disia-siakan, keadaan yang menjatuhkan, dan dunia yang berpaling. Saat itulah kesedihan hadir menguji jiwa yang sedang rapuh. Kau pun hanya bisa menangis tersedu, menyalahkan keadaan, menyesali bahkan sampai membenci diri sendiri.

Ada banyak kalimat tanya yang butuh jawaban. Semua itu mengelilingi pikiran yang terus mengelak dari kenyataan. Jika kamu sedang mengalami situasi ini, aku ingin mengatakan bahwa perjalanan hidup tak selamanya menyenangkan, teman.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Masalah demi masalah selalu hadir sebagai penguji kekuatan untuk bertahan di kehidupan. Percayalah, dalam setiap sedih kau akan terlatih. Terlatih berdamai dengan keadaan, terlatih berdamai dengan luka, terlatih berdamai dengan diri sendiri dan tentunya terlatih untuk menjadi pribadi lebih baik lagi.

Semua akan baik-baik saja jika kamu percaya bisa melewati apa yang sedang kamu hadapi. Memang tak ada yang bisa menjamin setelah badai ada pelangi. Namun percayalah, badai itu akan berhenti dan mentari akan bersinar lagi. Jangan pernah menyerah di setiap langkah sebelum Tuhan berkata "pulanglah". Dunia butuh kamu, manusia hebat! Selalu ingat untuk sedih secukupnya, bahagia setelahnya. Selalu terang, sampai kamu benar-benar pulang, ya!

Baca Juga: [PROSA] Ramuan Senandika Kerinduan

Adira Putri Aliffa Photo Verified Writer Adira Putri Aliffa

A full time learner in life | Instagram: adiraaliffa & perahuteduh, twitter: @deardir1

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya