TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ramai Diperbincangkan, Mari Mengenal Afghanistan Melalui 6 Novel Ini

#IDNTimesFiction Deretan novel ini akan membuatmu terenyuh

Novel karya penulis Afghanistan (instagram.com/smb_reads)

Instabilitas politik di Afghanistan sebenarnya bukan hal baru. Sejak tahun 70an, Afghanistan belum menemukan sistem politik yang benar-benar tepat untuk mencapai sebuah negara yang stabil dan aman untuk warganya. 

Hingga kini, Afghanistan masih jadi salah satu negara penyumbang pengungsi tertinggi dunia. Apa, sih, sebenarnya yang terjadi di Afghanistan dan konflik apa yang sebenarnya tak kunjung usai itu?

Kamu bisa mencoba mengulik lebih jauh tentang Afghanistan lewat beberapa literatur fiksi berikut. Bisa jadi pengantar sebelum kamu membaca jurnal dan buku teks tentang Afghanistan. 

1. A Thousand Splendid Suns 

A Thousand Splendid Suns (instagram.com/thebwordx)

Khaled Hosseini adalah salah satu penulis Afghanistan paling populer saat ini. Ia dikenal karena masterpiece-nya yang berjudul The Kite Runner. Buku semibiografi tersebut kemudian dilanjutkan dengan penerbitan beberapa buku lain yang masih berlatarkan Afghanistan. Salah satunya A Thousand Splendid Suns yang mengikuti perjalanan dua perempuan dari generasi yang berbeda. 

Mariam adalah anak yang tak pernah diharapkan. Ia dibesarkan oleh ibu tunggal yang membencinya. Beberapa dekade kemudian, di wilayah yang sama tinggalah Laila dan keluarganya yang berasal dari salah satu suku minoritas. Namun, hidup Laila berubah drastis ketika keluarganya terbunuh dan ia terpaksa menikah untuk bertahan hidup. Di satu momen dalam hidup mereka, keduanya bertemu dan menjalin ikatan layaknya ibu dan anak.

Novel ini bisa jadi caramu mengenal lebih dekat tentang etnis minoritas di Afghanistan, sejarah terbentuknya Taliban, serta kehidupan kaum perempuan di tengah perang. 

2. Sparks Like Stars

Sparks Like Stars (instagram.com/iamwai_ting)

Sama dengan Khaled Hosseini, Nadia Hashimi dikenal karena kesuksesan novel debutnya  The Pearl That Broke Its Shell yang mengambil sudut pandang dua tokoh perempuan  Afghanistan, mereka mengubah peran gendernya demi merasakan kebebasan dasar. Belakangan, ia merilis novel keempatnya, Sparks Like Stars yang berlakonkan Sitara. 

Sitara kehilangan keluarga dan kerabatnya saat perpecahan politik melanda Afghanistan di tahun 1978. Beruntung Sitara berhasil melarikan diri dan menetap di Amerika Serikat. Beberapa dekade kemudian ia bertemu Shair, orang yang membantunya menyelamatkan diri di masa genting. Namun, pertemuannya membawa memori kelam di Afghanistan beberapa dekade lalu. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku yang Bisa Membuat Hatimu Menjerit, Auto Jatuh Cinta

3. The Secret Sky 

The Secret Sky (instagram.com/buecherfreundin)

The Secret Sky adalah kisah cinta antara Fatima dan Samiullah. Mereka tak bisa bersama karena jurang perbedaan. Fatima seorang Hazara dan Sami berasal dari etnis Pashtun yang lekat dengan Taliban. 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Novel ini jadi menarik karena menggunakan beberapa sudut pandang. Tak hanya Fatima dan Sami, tetapi juga tokoh antagonisnya. Jangan berharap akhir yang bahagia, novel ini tak kalah menyayat hatinya. 

4. Dancing in the Mosque

Dancing in the Mosque (instagram.com/fictionalwanderer)

Buku ini merupakan memoar sang penulis. Seorang ibu yang baru saja melahirkan dan harus meninggalkan bayi tersebut karena kondisi perang berkecamuk di Kabul. 

Dirundung rasa bersalah yang besar, ia pun mendedikasikan diri untuk mengajar anak-anak di wilayah Afghanistan. Di tengah berbagai risiko yang mengancam nyawanya. Kisahnya dalam buku ini ia persembahkan untuk sang putra, tetapi juga semua orang yang harus mengalami penindasan. 

5. Above Us the Milky Way

Above Us Milky Way (instagram.com/ss.reads.in.translation)

Novel ini sebenarnya semibiografi Fowzia Karimi yang terinspirasi dari pengalamannya  pergi dari Afghanistan, saat invasi Soviet di akhir tahun 70an. Ia mencoba mereka ulang kejadian tersebut lewat sebuah keluarga tanpa nama, hanya ayah, ibu, dan tiga saudari. Namun, semua punya waktu untuk bercerita dari sudut pandang masing-masing. 

Baca Juga: 7 Nilai Sosial yang Bisa Dipelajari dari Novel Totto Chan

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya