[PROSA] Membongkar Segenap Emosi yang Dikebumikan

Semakin jatuh saya ke dalam jurang kenangan

Teruntuk kamu yang beranjak pergi dari lingkup hidupku sebelum sempat saya rengkuh, izinkanku untuk membongkar segenap emosi yang masih saya kebumikan sebelum mereka berceceran ke mana-mana. 

Kamu tahu, eksistensimu bagai mentari yang menyinari luasnya ardi tanpa pamrih. Kamu mencipta gemerlap di antara pekatnya jalinan sajak hidup saya.

Semenjak kedatanganmu kala itu, segenap hal tentang patah dan jatuh sebab kehilangan cinta pertama perlahan memudar. Pintu kalbu saya yang tertutup mulai membuka pelan-pelan meski kuncinya telah dicuri. Jajaran batu bata yang tersusun melingkari hidup saya pun terkikis sedikit demi sedikit, bagai berbatuan di tepi sungai.

Saat kemenangan memahkotaimu, entah mengapa kamu memilih jalan yang tidak pernah saya sangka. Kamu berbalik, lalu menatih derap langkahmu dengan cepat tanpa sepatah kata. 

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Lagi-lagi saya jatuh pada sosok yang sekadar singgah tiada sungguh. Lagi-lagi rumah sajak yang saya anggap ramah berakhir hangus. Segala harsa perihalmu pun telah hirap, menyisakan jelaga di antara kepulan harap. Entah mengapa, lagi-lagi semesta ikut campur, merenggut sosok yang sungguh saya kasihi.

Masih kerap terdengar kidung apikmu dalam telinga yang menenangkan saya bahwasanya kamu tidak akan beranjak dari sisi saya. Sebuah janji atau bukan, tetapi kamu ingkar hingga patah tiada malu. Hanya ada residu lantunan suaramu yang masih acapkali memporak-porandakan jemala saya. Lengkap sudah keterpurukan saya, semakin jatuh pula saya ke dalam jurang kenangan.

Sepeninggal dirimu, hari esok akan seperti apa? Saya tidak tahu. Namun, saya dapat melihat bahwasanya bulir-bulir air mata perak yang begitu dingin tergantung membeku di udara. Di sebuah tempat teduh, saya masih hidup dengan perasaan yang sama sebab belum sempat saya ucap selamat tinggal kepadamu. Entah sampai kapan saya harus melampionkan asa, tetapi saya tetap yakin sesungguhnya asmamu yang elok akan lenyap dari kalbu saya yang kembali senyap. 

Terima kasih. Terima kasih sudah berkenan untuk menggelar temu meski sebatas menjadi tamu.

Baca Juga: [PROSA] Sudut Malam di Jakarta

Ervina E.W. Photo Verified Writer Ervina E.W.

limited.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya