[CERPEN] Pesta dengan Para Hantu

Undangan misterius di bawah pintu 

Fahri menatap ke arah jendela, mengamati jalan yang sepi di luar rumah. Dia merasa kesepian dan terisolasi. Tak ada teman yang mengajaknya berkumpul. Tidak ada undangan pesta yang diterimanya. Dia merasa seperti hidup dalam kehampaan.

Tapi kemudian, seperti ada keajaiban, sebuah undangan misterius terjatuh di depan pintu rumahnya. Undangan itu memintanya untuk datang ke sebuah pesta di sebuah mansion tua yang terletak di tengah hutan. Fahri tidak tahu siapa yang mengirim undangan itu, tetapi dia merasa senang akhirnya mendapat kesempatan untuk berpesta.

Fahri berpikir bahwa mungkin ini adalah pesta yang ia cari-cari. Dia lalu berdandan dan berangkat menuju mansion tua yang terletak di tengah hutan itu. Setibanya di sana, Fahri terkejut melihat betapa indahnya mansion itu, namun ketika ia hendak masuk, pintu terbuka dengan sendirinya.

Suasana di dalam mansion itu agak aneh. Ada banyak tamu, tetapi mereka semua terlihat seperti hantu. Ada hantu perempuan dengan gaun merah dan pria berdasi. Ada hantu anak-anak yang berlarian di sekitar mansion itu. Fahri tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi dia merasa sangat tertarik dan terhibur dengan apa yang ia lihat.

Saat berjalan-jalan di dalam mansion itu, Fahri bertemu dengan seorang hantu laki-laki yang menarik perhatiannya. Hantu itu terlihat sedih dan menyendiri, jadi Fahri mendekatinya untuk bertanya apa yang terjadi. "Kenapa kau terlihat sangat sedih?" tanya Fahri.

Hantu laki-laki itu menatap Fahri dengan pandangan yang sedih. "Aku telah hidup sebagai hantu selama lebih dari seratus tahun," jawabnya. "Aku tak tahu bagaimana rasanya hidup sebagai manusia lagi. Aku merindukan hidup yang normal dan bisa merasakan kebahagiaan seperti manusia."

Fahri merasa terharu dengan cerita hantu itu. Dia memutuskan untuk menghibur hantu laki-laki itu dan menemaninya selama pesta. Mereka berbicara tentang segala hal, dari kenangan masa lalu hingga harapan di masa depan. Walaupun Fahri tak tahu apakah hantu itu benar-benar ada atau hanya imajinasinya saja, dia merasa nyaman di sampingnya.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Saat malam semakin larut, pesta itu semakin meriah. Ada musik yang dimainkan, tarian, dan makanan yang lezat. Fahri bergabung dengan kerumunan dan mulai menari bersama para hantu. Dia merasa seperti hidup kembali, menikmati malam yang menyenangkan bersama teman-teman barunya.

Namun, saat fajar menyingsing, Fahri menyadari sesuatu yang aneh. Dia melihat bahwa mansion itu telah kosong. Semua hantu telah pergi meninggalkannya sendirian. Dia terkejut, tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Kemudian dia mendengar suara hantu laki-laki yang ia temui tadi. "Ayo, pergilah. Pesta ini sudah selesai," kata hantu laki-laki itu.

Fahri mengikuti hantu laki-laki itu keluar dari mansion itu. Ketika mereka sampai di luar, Fahri terkejut karena mansion itu tiba-tiba menghilang, meninggalkan mereka di tengah hutan yang gelap dan sunyi. Dia merasa takut dan bingung, tidak tahu harus berbuat apa.

Namun, hantu laki-laki itu tersenyum kepadanya. "Jangan takut," katanya. "Kau telah membawa sedikit kebahagiaan ke dalam hidupku. Aku berterima kasih padamu."

Fahri merasa terharu dengan perkataan hantu laki-laki itu. Dia mengucapkan selamat tinggal dan kembali pulang dengan hati yang penuh dengan kesan yang tak terlupakan.

Meskipun pesta itu mungkin hanya sebuah ilusi atau mungkin tidak pernah terjadi, Fahri merasa sangat senang karena ia bisa mengalami malam yang menyenangkan bersama teman-teman barunya. Dia menyadari bahwa kadang-kadang kebahagiaan bisa datang dari tempat yang tak terduga dan dalam bentuk yang tak terduga pula.

Baca Juga: [Cerpen] Malang Maling

FIQRAH RISAR Photo Verified Writer FIQRAH RISAR

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya