[PROSA] Rintik Memori

Mengapa terasa sendu tiap kali melihatmu?

Setelah senja memaksaku 'tuk bernostalgia', hujan pun tak ketinggalan buatku terjerembap dalam masa lalu. Rasa-rasanya, tiap tetes air yang turun basahi Bumi hidupkan kembali memori. Tentu bukan sembarang kenangan, tapi tentang kamu, the one and only. 

Kau mungkin bakal berkata, "Lagi-lagi tentang ini."

Kita memang saling tahu tentang rasa. Namun, aku ingin kau tahu bahwa rasa itu sudah lama hilang. Lebih tepatnya, tak pernah ada sedari awal sebenarnya. Jadi, kau tak perlu khawatir.

Hanya saja, tiap kali aku melihatmu, tak kuasa diriku menahan sedu. Selalu saja begitu. Acap kali napas ini tercekat. Senak di dada. Lantas, buatku bertanya-tanya, apa yang sebenarnya kulihat darimu?

Hei.

Hadaplah ke sini sejenak. Sebentar saja, tatap dalam mataku. Apakah ada kau lihat geletar di kedua pupilku? Kalau kau masih tak percaya, layangkan tanganmu ke dadaku. Apakah jantungku berdegup tidak keruan?

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Semisal hal ini terjadi di waktu yang dulu, maka jawabannya iya. Bahkan, sekadar dirimu menoleh ke arahku, aku langsung penuh kupu-kupu. Layaknya hari itu. Di antara beribu tetes hujan yang turun, kau datang dengan payungmu. 

Memang tak nampak, tapi tubuhku gemetar. Namun, sewindu telah berlalu. Aku ada di pandanganmu sudah seperti angin lalu saja. Tidak ada rasa, tiada pula getaran jiwa. Nampaknya, aku sudah anosmia.

Jadi, mengapa terasa sendu tiap kali kembali melihatmu? Apakah karena aku tahu bahwa diriku mustahil bersamamu? Atau, apakah karena aku cemburu dengan segala hal tentangmu?

Hei.

Aku mungkin kelihatan seperti orang yang tak bisa move on. Meskipun begitu, life must goes on. Selepas ini, hujan akan reda. Semua peninggalanmu dalam etalaseku bisa kembali dikosongkan. Aku tak akan kalah lagi.

Baca Juga: [PROSA] Singgah tanpa Sungguh

E N C E K U B I N A Photo Verified Writer E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya