[PROSA] Untuk Sebuah Doa

Karena hanya doa yang bisa diberikan untuk yang telah tiada

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Rasanya baru kemarin aku mengantarmu ke tempat itu, ibu. Tempat di mana tak ada lagi harap. Semuanya hilang, pupus, dan sirna. Duniaku seketika hancur dan terasa terhenti saat itu juga. Bagaimana bisa aku menjalankan hariku tanpa hadirmu, bu?

Lima bulan berlalu, putri kecilmu harus tetap menjalani hidupnya, mau tidak mau. Maaf untuk semua hal yang belum sempat kuberikan. Maaf untuk impianmu yang belum sempat aku wujudkan.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Di tempat ini, di atas sajadah, aku bersimpuh berserah diri sambil memohon pada-Nya. Ini, untukmu. Sebuah doa dari seorang pendosa. Aku memang jauh dari kata taat. Namun, untukmu aku berusaha ada. Menjadi yang paling pertama mengirimkan doa. Sebuah hadiah paling romantis yang kumohonkan langsung dari yang Kuasa.

Baca Juga: [PROSA] Sepenggal Sastra dari Seorang Perempuan

uma_ nihhh Photo Verified Writer uma_ nihhh

suka sama banyak hal, tapi ga suka kamu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya