5 Novel tentang Penyakit Mental yang Wajib Kamu Baca
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mempelajari penyakit mental tidak harus langsung terjun dengan membaca tentang buku-buku non fiksi yang mengusung tema kesehatan mental. Untuk kamu para pemula yang tertarik dengan penyakit mental, 5 novel ini bisa menjadi rekomendasi bacaan pertamamu sebagai gerbang pembuka pengetahuan dalam dunia kesehatan mental.
1. Egosentris - Syahid Muhammad
Tokoh utama dalam novel ini bernama Fatih. Dia diceritakan sebagai seorang mahasiswa psikologi yang memiliki gangguan psikosomatik, yaitu suatu gangguan pikiran yang mempengaruhi tubuh sehingga memunculkan rasa sakit pada fisik.
Bukan hanya penceritaan tentang penyebab Fatih bisa memiliki gangguan tersebut, namun dalam novel ini juga menceritakan tentang kehidupan yang banyak terjadi di sekitar kita, lho.
2. Paradigma - Syahid Muhammad
Paradigma menceritakan tentang berbagai sudut pandang yang dimiliki tiap-tiap karakternya dalam menyikapi suatu hal yang terjadi dalam kehidupan mereka. Rana, tokoh utama dalam novel ini sering dianggap sebagai seseorang yang aneh. Sampai suatu waktu Anya, salah satu teman dekatnya mengetahui bahwa Rana mengidap gangguan kepribadian ganda atau Dissociative Identity Disorder (DID).
Baca Juga: 7 Rekomendasi Novel Drama Keluarga yang Ceritanya Nyesek, Wajib Baca!
3. Pantomime - Sayyidatul Imamah
Editor’s picks
Atlanta merupakan korban dari perundungan. Dia memiliki depresi dan pernah mencoba bunuh diri tetapi gagal. Atlanta tidak memiliki keinginan untuk hidup. Setelah lolos dari maut, dia merencanakan bunuh diri kembali untuk yang kedua kalinya.
4. Penyap - Sayyidatul Imamah
Leo mendapat banyak penderitaan dalam keluarganya, dan Anna mengidap penyakit kanker darah. Dua rasa sakit dari dua karakter utama ini yang menumbuhkan depresi dalam diri Leo dan Anna. Tentang kematian, bunuh diri, dan harapan untuk hidup diceritakan dalam kisah-kisah mereka yang akan membawa kamu sebagai pembaca mengenal lebih dalam tentang depresi.
5. Represi - Fakhrisina Amalia
Anna memiliki banyak luka di masa lalu dan dia berpikir untuk mati. Hal itu membawanya kepada psikolog untuk melakukan konseling dan terapi. Luka-luka yang diderita Anna sedikit demi sedikit terungkap, dari yang paling ringan hingga yang paling membuatnya menderita. Kamu juga bisa belajar untuk memaafkan dan mencintai diri sendiri selama proses membaca novel ini.
Jadi, adakah yang sudah kamu baca?
Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku yang Mengusung Tema Perbukuan, Seru!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.