[NOVEL] Entwine-BAB 1

Penulis: Pretty Angelia Wuisan

Bab 1: Hanya Berdua

 

"Cepat ambil barangnya. Ini sudah malam."

"Bentar."

Dega mendengar suara dingin Eomma dari kamarnya. Rumahnya kedatangan seorang tamu yang seharusnya tidak berkunjung kemari. Tamu itu adalah ayah kandungnya yang sudah menikah dengan wanita lain dan sedang dalam proses perceraian dengan Eomma.

"Kamu tenang saja, aku akan membayar pendidikan Dega hingga ke jenjang kuliah."

"Itu memang kewajibanmu."

Suara-suara di luar kemudian berhenti. Suasana hening. Dega menahan napas di kamarnya dengan kegelisahan menghantui hatinya. Suara Eomma dan Papa tadi sebenarnya terdengar seperti obrolan biasa, tapi mampu membuat Dega langsung memikirkan masa depan yang tak lagi sama.

Papa lebih memilih jatuh ke pelukan wanita lain yang ternyata sudah bersemayam di hatinya sejak lama, jauh sebelum pertemuannya dengan Eomma.

Lalu, suara-suara itu muncul kembali.

"Sudah dapat barangnya?"

"Sudah."

Dari suaranya saja Dega paham Eomma akan sulit menghapus luka itu dalam waktu singkat. Kemarin-kemarin Eomma bilang bahwa perpisahan adalah jalan terbaik. Eomma meyakinkan bahwa mereka akan baik-baik saja tanpa kehadiran Papa. Namun, nyatanya Eomma tetaplah sosok yang paling terluka di antara mereka. Dega membenci orang yang mengkhianati Eomma karena ia juga akan merasa dikhianati.

"Mana Dega?"

"Kamu pikir ini pukul berapa? Dia sudah tidur."

"Aku sudah lama tidak bertemu Dega."

"Aku nggak akan bangunin Dega."

Dega menunduk setelah mendengar suara ibunya yang semakin parau.

Kemudian Dega mendengar isakan ibunya. Tangisannya begitu pelan, seolah berusaha menahan diri agar tidak terdengar ke mana-mana. Sayangnya Dega tetap mendengar. Haruskah sekarang ia keluar dari kamar ini dan memberikan bogem mentah langsung pada ayahnya?

"Kamu sebaiknya pergi sekarang. Kewajibanmu memang harus dilakukan, tapi untuk bertemu Dega, terserah Dega mau bertemu denganmu atau nggak."

"Ya, aku paham Dega pasti membenciku."

Tangan Dega mengepal ketika mendengar ucapan ayahnya itu. Antara menyesal dan tidak menyesal.

"Pergi. Sampai ketemu di pengadilan."

"Sampaikan salamku pada Dega."

Dega sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan selalu berada di samping Eomma, dan untuk bertemu Papa ia pikirkan nanti saja.

Lalu, ada suara langkah yang menjauh, disusul suara pintu yang terbuka. Dega menarik napas panjang. Ia memutuskan tetap berada di kamar. Tiba-tiba ia mendengar bunyi benda jatuh yang keras sekali. Ia pun segera membuka pintu kamar, dan menemukan ibunya terkapar tak berdaya di lantai.

Pemandangan itu adalah hal terburuk yang pernah Dega lihat seumur hidupnya.

***

Dega tidak menyangka ia sekarang berada di di rumah sakit. Ia kebingungan karena kejadiannya begitu cepat. Tadi ia langsung memutuskan untuk membawa Eomma ke rumah sakit langganan keluarganya sejak lama. Dulu rumahnya tidak jauh dari rumah sakit itu. Walaupun sekarang domisilinya lebih jauh, Dega merasa lebih baik pergi ke sana.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Dokter Raya yang sudah memeriksa Eomma berdiri di hadapannya, siap menyampaikan berita. Dega berdoa dalam hati semoga ibunya baik-baik saja.

"Apa kamu anaknya Bu Farsa? Siapa namamu?"

Dega mengangguk. "Handega Kim Batara."

Dokter Raya mengangguk. "Kamu sendirian ke sini membawa ibumu?"

Dega menjawab. "Tadi ada sopir taksi online yang bantu."

Dokter Raya menanyakan hal penting lain. "Kalau boleh tahu, ke mana ayahmu? Saya perlu bicara sama ayahmu juga."

Dega terdiam sesaat. Napasnya kini agak berat. Umumnya seorang wanita yang memiliki anak pasti memiliki suami. Suami yang seharusnya mendampingi ketika seorang istri sedang sakit seperti ini.

"Papa dan Eomma sudah berpisah." Dega merasa perlu mengatakan hal itu agar Dokter Raya mendapatkan informasi yang jelas.

"Ah, kalau orangtua ibumu?"

Dega segera menggeleng. "Kakek saya tinggal di Korea dan kami udah lama nggak berkomunikasi. Nenek sudah lama meninggal."

Dokter Raya mengangguk paham.

Dega pun bertanya, "Ibu saya kenapa, Dok?"

Dokter Raya menarik napas panjang. "Ibumu mengalami gagal ginjal."

Seketika itu Dega merasa dunianya runtuh. Apa-apaan ini? Gagal ginjal? Sejak kapan? Ibunya terlihat baik-baik saja, kok! Eomma memang terlihat kelelahan karena mengurus usaha laundry mereka. Eomma setiap hari memasak untuknya dan mengerjakan semua pekerjaan rumah sampai selesai. Terkadang Dega membantu karena ia juga tidak tega membuat Eomma  bekerja sendirian.

Bibir Dega jadi kelu karena berusaha mencerna apa yang terjadi. Baginya ini terlalu tiba-tiba. "Sa-saya pikir ibu saya terlihat sehat-sehat aja."

"Sebenarnya ini bukan kunjungan pertama. Sepertinya ibumu menyembunyikan penyakitnya darimu."

Dega semakin kebingungan. Jadi, ibunya sudah sakit sejak lama?

"Mulai sekarang, ibumu harus istirahat, jangan sampai kelelahan. Sejak sebulan lalu ibumu cuci darah di sini seminggu dua kali, dan tidak pernah absen. Namun, mungkin karena sedang banyak pikiran atau terlalu sering beraktivitas, ia pun pingsan."

Dega tidak tahu apa yang lebih menyakitkan daripada mendengarkan penjelasan dokter Raya. Tiba-tiba saja Dega diminta menjadi orang dewasa sebelum waktunya. Demi Tuhan, ia baru berumur 16 tahun!

"Biaya cuci darah berapa ya, Dok?"

"Ibumu punya asuransi kesehatan dari pemerintah."

Dega menghela napas lega. Ia juga butuh memperhatikan ibunya dengan baik.

"Kamu tenang saja, ya. Kalau ibumu mendapatkan donor ginjal yang cocok, beliau bisa hidup seperti biasa lagi. Untuk sekarang cuci darah adalah cara terbaik yang bisa kita lakukan."

Dega mengucapkan terima kasih kepada dokter Raya dan cepat-cepat keluar dari ruangan itu. Hari ini sungguh berat. Ia duduk sendirian di koridor, sedang memikirkan bagaimana caranya bertahan menghadapi ini semua.

Dega kemudian teringat Papa. Apa ia harus menghubungi ayahnya untuk  meminta tolong? Ayahnya perlu tahu dan perlu bertanggung jawab. Ia membuka ponselnya dan mengetik pesan untuk ayahnya.

Pa, Eomma pingsan. Sekarang Eomma ada di rumah sakit.

***

Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

www.storial.co
Facebook: Storial
Instagram: storialco
Twitter: StorialCo
YouTube: Storial co

Baca Juga: [NOVEL] Entwine-BAB 2

Storial Co Photo Verified Writer Storial Co

#CeritainAja - Situs berbagi cerita | Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya