[NOVEL] Pictures of You-BAB 2

Penulis: Ratih Cahaya

Riana pulang menjelang senja. Kakinya sampai pegal berlama-lama di mal karena tidak ingin segera kembali ke rumah. Untung Ulfi mau menemaninya. Selesai membeli buku, mereka masuk dari satu toko ke toko lain hanya untuk melihat-lihat. Setelah itu, mereka makan lagi, tetapi tidak di dalam mal melainkan di kedai soto mi di area luar Botani Square.

Tiba di rumah, Riana lagi-lagi dikagetkan dengan suara melengking. Suara itu milik Yangti.

"Ke mana si Erin? Hari libur begini kok nggak ada di rumah?" tanya Yangti. Matanya jelalatan melihat sekeliling rumah.

Riana masuk sambil berusaha tersenyum meski hatinya tegang. Yangti menatapnya tajam saat ia melangkah ke ruang tamu.

"Mamamu ke mana, Ri?" tanya Yangti sambil berkacak pinggang.

Riana terdiam, berusaha tersenyum lalu menghampiri Yangti dan mencium punggung tangan beliau. Dia sempat melirik ke arah Papa yang berdiri di belakang Yangti, menatapnya penuh arti. "Ehm, kerja kayaknya."

"Kayaknya?" ulang Yangti tak percaya. "Kamu nggak tahu kalau opa kamu sakit?"

Riana mendongak, tak tahu harus berkata apa. Sejak tadi Papa tidak memberi tahu kalau kakeknya dari pihak Mama sakit.

"Eh, belum tahu, Yangti," jawab Riana takut-takut.

"Papamu tadi bilang, mamamu menginap di rumah bapaknya karena beliau sakit. Sekarang kamu bilang mamamu kerja. Jadi, mana yang benar?" tanya Yangti sambil berbalik, memandang anaknya dengan tajam.

Kali ini Riana benar-benar takut sekaligus gagu. Seharusnya tadi ada kesepakatan antara dia dan Papa mengenai alasan kepergian Mama. Akan tetapi, dia saja tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara mereka berdua. Kemudian, tiba-tiba Yangti datang ke rumah, menambah kacau suasana.

Yangti memang suka begitu, sering tiba-tiba datang ke rumah Riana tanpa pemberitahuan. Meskipun sudah berumur 65 tahun, Yangti masih kuat pergi ke mana-mana sendiri naik angkutan umum.

Beliau masih rajin pergi ke pasar sendiri, mengerjakan tugas rumah tangga sendiri (meski Tante Meli melarangnya dan menghadirkan asisten rumah tangga), dan aktif mengikuti senam khusus lansia dekat kompleks perumahan beliau. Pergi ke rumah Riana yang hanya membutuhkan satu kali naik angkutan umum selama sepuluh menit dari rumah beliau, bukan masalah besar baginya.

"Bu...." ujar Papa kepada ibunya. "Sudahlah, nggak usah membesar-besarkan masalah. Riri nggak tahu opanya sakit karena Erin nggak mau bikin Riri khawatir." Lalu Papa menoleh ke arah Riana. "Ri, maaf, ya. Papa nggak kasih tahu kamu, sebenarnya Opa sedang sakit. Makanya Mama menginap di sana. Kamu capek, kan, habis beli buku dan ngerjain tugas kelompok? Istirahat dulu aja di kamar, ya."

Riana terperangah. Semakin bingung dengan penjelasan Papa. Namun, matanya melihat raut wajah Papa yang diam-diam memohon kepadanya. Riana mengangguk mengerti. Akhirnya, dia (berusaha) tersenyum lagi kepada Yangti. "Riri ganti baju dan bersih-bersih dulu, ya, Yangti."

Yangti hanya mengangguk, wajahnya masih merengut. Setidaknya, Riana terhindar sementara dari kemarahan sang nenek. Itu yang paling penting.

---

Riana masih di kamar sampai mendengar suara Tante Meli. Ia segera keluar dan menyambut tantenya dengan wajah lega. Kedatangan Tante Meli berarti menjemput Yangti pulang. Adik Papa itu masih tinggal di rumah Yangti bersama suaminya.

"Hai, Riri, apa kabar?" sapa Tante Meli dengan ceria.

"Baik, Tante," jawab Riana dengan wajah semringah. Selain menjemput Yangti pulang, kedatangan Tante Meli berarti juga sebatang cokelat atau makanan manis lainnya. Tantenya itu senang sekali dengan makanan manis dan selalu membawa sebagian kesukaannya ke rumah Riana untuk dia cicipi.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

"Nih, aku punya minuman cokelat buat kamu. Katanya, sih, dari cokelat asli. Tinggal seduh aja pakai air panas," kata Tante Meli sambil mengulurkan kantong kertas berukuran sedang yang tertutup rapat. Dari kemasannya, sekilas terlihat seperti kemasan kopi bubuk kekinian.

Riana tersenyum menerimanya. "Terima kasih, Tante."

"Iya, sama-sama. Maaf, ya, aku nggak bisa lama-lama. Ayo, Bu, kita pulang. Nanti keburu magrib," ajak Tante Meli kepada Yangti.

Yangti masih duduk di sofa ruang tamu dengan wajah merengut. Papa duduk di sampingnya dengan wajah tegang.

"Ibu mau nunggu si Erin pulang. Kamu pulang aja sendiri," jawab Yangti.

"Yah, Ibu. Pulang aja, yuk. Ngapain nunggu Mbak Erin pulang, orang bapaknya lagi sakit, kok. Kita doain aja supaya beliau cepat sembuh," bujuk Tante Meli dengan wajah merajuk. Dia berjongkok dekat Yangti sambil mengelus-elus lengan ibunya.

Yangti diam, menatap Papa. Papa hanya menghela napas. Riana sendiri malah tidak merasa setelah Yangti berbicara, dia menahan napasnya.

"Kali ini Ibu anggap apa yang kamu dan Meli bilang benar. Lain kali, kalau si Erin nggak ada di rumah lagi, Ibu akan bikin perhitungan sama dia," ancam Yangti.

"Bu, tentu saja yang Rangga dan Meli bilang benar, masa kami bohong. Ibu nggak usah bikin perhitungan sama Erin jugalah," sahut Papa.

"Enggak bisa! Kamu tuh jadi suami lemah banget. Istri suka kelayapan gitu bukan diomelin atau dihukum, malah dibiarin aja! Dari dulu Ibu memang nggak setuju sama rencana ayah kamu ngejodohin kamu dengan anaknya Bowo. Apa-apaan anak seperti itu. Ibunya aja kabur. Sekarang anaknya juga kabur," balas Yangti dengan berapi-api.

Riana terkejut, ia baru mendengar informasi ini.

"Sstt... Ibu, jangan ngomong begitu, ah. Yuk, kita pulang, yuk," Tante Meli kembali bersuara, membujuk ibunya.

Akhirnya, Yangti menurut. Beliau beranjak mengikuti anak perempuannya. Papa mencium tangan Yangti, diikuti Riana. Sementara Tante Meli mencium punggung tangan kakaknya.

"Riri, kamu nggak boleh bohong sama Yangti, ya!" ujar Yangti. Nada suaranya masih terdengar mengancam bagi Riana yang mengangguk saja.

Setelah Tante Meli dan Yangti pulang, gantian Riana yang menatap papanya dengan wajah geram, bingung, sekaligus penasaran.

"Pa, sebenarnya Mama dan Papa kenapa?" tanya Riana frustrasi.

---

Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

www.storial.co
Facebook: Storial
Instagram: storialco
Twitter: StorialCo
YouTube: Storial co

Baca Juga: Pictures of You-BAB 3

Storial Co Photo Verified Writer Storial Co

#CeritainAja - Situs berbagi cerita | Baca ribuan cerita seru dan tuliskan ceritamu sendiri di Storial!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya