Dulu Teman Sejati, Sekarang Cinta Sejati

Bingkisan hati dari seorang yang berarti

Pagi ini aku Vina bersiap untuk pergi ke sekolah baru ,yyaaa walaupun agak deg-degan tapi aku harus tetap semangat.Hari ini aku berangkat sekolah dengan diantar ibuku.Sampainya di sekolah aku masuk ke ruang TU untuk menanyakan kelas,maklum aku adalah murid pindahan.Akhirnya aku di suruh menunggu di ruang kepala sekolah hingga upacara selesai,setelah selesai aku di tunjukkan ke kelas baruku yaitu kelas 12.

Waktu itu di kelas itu ada pelajaran sholat,hanya ada beberapa anak perempuan disana.Aku merasa asing disana,lalu aku ditawari duduk di sebuah bangku yang masih kosong dekat anak laki-laki.Aku langsung menaruh tasku di bangku.Aku banyak ditanya oleh mereka,setelah beberapa saat anak-anak yang lain pun datang,mereka memandangiku dengan penuh rasa terkejut dan penasaran.

"Hhhmmmm, permisi!!!...," kata seorang anak perempuan di samping kiriku.Ternyata ia adalah teman sebangkuku.

"Kenalin aku Sinta," ternyata anak itu namanya Sinta memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Vina." jawabku sambil membalas tangannya.

Lalu kami pun saling bertanya,aku bertanya tentang peraturan dan kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah, dan dia menanyakan tentang diriku.Tiba-tiba dari sisi kananku ada seorang anak laki-laki yang menyapaku.

"Ehm,boleh gabung nggak?" tanya anak itu.

"Boleh,silahkan!!" jawabku pada anak itu.

"Kenalin namaku Yoga" anak itu lalu mengenalkan dirinya padaku sambil mengulurkan tangannya.

"Oh iya,namaku VIna" kataku padanya,tapi aku hanya membalas tangannya dengan senyuman.

"Kalian sedang ngobrolin apa?" tanyanya pada kami.

"Apa aja yang penting asyik" jawab sinta.

Guru pun datang memberi salam, lalu memanggilku untuk maju kedepan memperkenalkan diri, aku pun maju dan langsung memperkenalkan diri. Setelah itu pelajaran pun dimulai, lalu bel pun berbunyi tanda waktu istirahat. Aku tak keluar dan hanya di kelas.Lalu Yoga menghampiriku dan bertanya-tanya tentang pribadiku,mulai dari makanan hingga hobiku.Dikelas teman akrabku hanya mereka berdua,yang lain itu kayak cuek dan jutek sama murid baru.Kami biasa belajar bersama,main bersama,ngerjain tugas besama,pokoknya apa-apa itu kami bersama.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Waktu pun berlalu dengan cepat,aku bersekolah disana sudah 6 bulan,dan selama itulah kami bertiga menghabiskan waktu bersama,mereka berdua sudah aku anggap sebagai sahabat sejati.Hingga suatu hari aku di kejutkan dengan pertanyaan Yoga.

(Saat jam istirahat dan semua anak tak ada,hanya ada aku dan Yoga.)

       "Vin,kamu udah ada yang punya apa belum?," tanya Yoga padaku.

       "Maksudnya apa?," maklumlah aku gak ngerti soal gituan.

       "Masak nggak ngerti,kamu udah punya pacar belum?," tanyanya dengan serius dan penuh harapan.

       "Heeh,memang kenapa?,belum kok." jawabku dengan wajah kaget.

       "Kenapa kok belum punya?."

       "Belum ingin pacaran,masih ingin sekolah."

       "Kalau udah gak sekolah kamu mau kan?.''

       ''Iya mau lah.''

    Setelah itu kami bertiga jarang berkomunikasi karena ada ujian dan kelas kami selalu terpisah hingga kelulusan.Dan setelah kelulusan,tempat kami bekerja berbeda-beda.

   (2 tahun kemudian)

    Saat aku jalan-jalan,tiba-tiba ada seseorang yang mengulurkan sebuah cincin di hadapanku. Dan ternyata itu adalah Yoga, hatiku sangatlah senang campur haru.

Wakhidatul Fitria F. Photo Writer Wakhidatul Fitria F.

menulis adalah teman curhatku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya