4 Tips Menyimpan Sisa Makanan agar Bisa Diolah Kembali

Sisa makanan seringkali berakhir di tempat sampah hanya karena tidak disimpan dengan cara yang tepat, padahal sebetulnya masih bisa diolah kembali menjadi hidangan yang tidak kalah lezat. Selain bisa menghemat pengeluaran rumah tangga, namun nyatanya menyimpan sisa makanan dengan baik dapat menjadi langkah nyata untuk mengurangi limbah makanan.
Setidaknya dengan mengetahui cara penyimpanan yang tepat, maka kamu dapat memperpanjang usia simpan makanan tanpa mengurangi kualitas dan cita rasanya. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa tips penting berikut ini untuk membantumu menjaga sisa makanan agar tetap aman dikonsumsi dan juga dapat diolah kembali kapan pun.
1. Simpan dalam wadah kedap udara

Menyimpan sisa makanan di dalam wadah kedap udara sebetulnya bisa menjadi langkah pertama untuk menjaga kesegaran dan juga menghindari potensi kontaminasi bakteri. Wadah yang tertutup rapat dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan juga memastikan aroma makanan tidak sampai menyebar ke seluruh isi kulkas.
Kamu bisa menggunakan wadah berbahan plastik atau kaca yang memang memiliki penutup rapat, lalu berilah label tanggal agar kamu tahu kapan makanan tersebut disimpan. Pastikan makanannya berada dalam suhu ruang atau tidak panas sebelum ditutup, sehingga uap tidak sampai memicu kondensasi berlebih yang dapat mempercepat proses pembusukan.
2. Dinginkan makanan sebelum dimasukkan ke dalam kulkas

Salah satu kesalahan umum adalah dengan langsung memasukkan makanan panas ke dalam kulkas, sehingga inilah yang dapat menaikkan suhu keseluruhan di dalamnya dan bahkan merusak makanan lain. Suhu hangat dapat menciptakan lingkungan ideal untuk perkembangan bakteri sebelum suhu dingin kulkas bekerja dengan efektif.
Coba diamkan makanan hingga benar-benar mencapai suhu ruang, yaitu biasanya sekitar 1 jam setelah dimasak sebelum kamu memindahkannya ke kulkas. Cara ini cukup efektif untuk memastikan kualitas cita rasa makanan tersebut tetap aman untuk dikonsumsi ulang dalam beberapa hari ke depan.
3. Pisahkan makanan basah dan kering

Jenis makanan yang berbeda ternyata memerlukan metode penyimpanan yang berbeda pula, sehingga penting untuk selalu memisahkan antara makanan berkuah, lauk kering, atau makanan berminyak. Pada umumnya makanan berkuah dapat disimpan dalam wadah tertutup terpisah agar tidak sampai meresap ke bahan lain atau justru merusak teksturnya ketika dipanaskan kembali.
Lauk kering seperti ayam goreng atau tempe bacem sebaiknya tidak dicampur dengan sambal atau sayur agar tetap menjaga kelembapannya dan tidak sampai cepat basi. Dengan memisahkan makanan berdasarkan jenisnya, maka kamu akan lebih mudah dalam mengolah tanpa berpotensi kehilangan cita rasa atau tekstur aslinya.
4. Segera olah ulang dalam 2 sampai dengan 3 hari

Meski sudah disimpan dengan benar, namun nyatanya sisa makanan tersebut semestinya tidak disimpan terlalu lama, sebab kualitas dan kandungan gizinya bisa saja mengalami penurunan. Idealnya makanan olahan hanya disimpan maksimal 2 sampai dengan 3 hari di dalam kulkas, setelah itu kamu harus menghangatkannya atau diolah kembali.
Kamu bisa mengkreasikan sisa makanan menjadi menu baru, seperti nasi goreng dari lauk semalam, sup dari sayur sisa, atau tumisan dari bahan-bahan yang tersedia. Dengan sedikit kreativitas dan juga pengolahan yang tepat, maka sisa makanan bisa berubah menjadi sajian yang tetap lezat dan bernutrisi untuk dinikmati.
Menyimpan sisa makanan dengan benar bukan hanya membantu mencegah pemborosan, namun juga menjaga kualitas makanan agar tetap layak dikonsumsi. Dengan menggunakan wadah yang tepat dan teknik penyimpanan yang benar, maka kamu bisa memanfaatkan sisa makanan secara maksimal. Jadikan pengolahan sisa makanan sebagai bagian dari kebiasaan yang bijak!