Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menggunakan Gelatin untuk Panna Cotta agar Tidak Berbau

ilustrasi panna cotta (pixabay.com/stux)
Intinya sih...
  • Pilih gelatin bubuk berkualitas tinggi
  • Rendam gelatin dengan air dingin sebelum digunakan
  • Jangan memasak gelatin hingga mendidih agar tidak berbau

Pernah gagal membuat panna cotta karena tercium aroma amis dari gelatin? Tenang, kamu bukan satu-satunya yang mengalami hal tersebut. Padahal, dengan teknik yang benar, panna cotta bisa jadi dessert creamy yang lembut dan harum tanpa bau mengganggu.

Gelatin memang jadi bahan penting untuk menghasilkan panna cotta yang kenyal dan lembut. Namun, jika cara penggunaannya keliru, bau khas gelatin bisa mengganggu cita rasa manisnya. Yuk, simak lima cara berikut agar gelatin di panna cotta tidak berbau dan hasilnya lebih menggoda selera.

1. Gunakan gelatin bubuk berkualitas baik

ilustrasi gelatin bubuk (pexels.com/Silviu Din)

Langkah pertama untuk menghindari bau gelatin adalah memilih produk berkualitas tinggi. Gelatin bubuk impor biasanya memiliki bau yang lebih netral dibanding produk lokal yang masih mengandung aroma kuat. Periksa tanggal kedaluwarsa dan kemasan gelatin sebelum membeli untuk memastikan kualitasnya.

Selain itu, hindari menyimpan gelatin terlalu lama di suhu panas atau lembap. Lingkungan penyimpanan yang salah bisa membuat bau gelatin semakin menyengat saat digunakan. Simpan gelatin di tempat kering dan tertutup rapat agar aromanya tetap terjaga.

2. Rendam gelatin dengan air dingin

ilustrasi air dingin (pixabay.com/ColiN00B)

Jangan langsung mencampurkan gelatin ke dalam adonan panas. Sebaiknya rendam gelatin terlebih dahulu dalam air dingin (blooming) selama 5–10 menit. Proses ini membantu gelatin larut sempurna dan mengurangi potensi bau tak sedap.

Gunakan perbandingan 1:5 antara gelatin dan air untuk hasil optimal. Setelah mengembang, barulah kamu bisa mencairkannya dengan adonan hangat, bukan mendidih. Pemanasan berlebih bisa membuat bau gelatin semakin tajam.

3. Jangan memasak gelatin hingga mendidih

ilustrasi adonan (pixabay.com/katetsib)

Gelatin tidak perlu dimasak hingga mendidih agar bisa larut. Cukup panaskan hingga suhu hangat atau sekitar 60–70 derajat Celsius agar tidak merusak protein gelatin. Jika direbus, struktur gelatin bisa rusak dan justru mengeluarkan bau tidak sedap.

Campurkan gelatin ke dalam adonan panna cotta setelah susu atau krim dipanaskan. Aduk perlahan hingga semua bahan tercampur rata dan larut sempurna. Cara ini akan membantu hasil akhir panna cotta lebih harum dan lembut.

4. Tambahkan bahan aromatik seperti vanila atau lemon zest

ilustrasi ekstrak vanilla (vecteezy.com/Ps_ Studio21)
ilustrasi ekstrak vanilla (vecteezy.com/Ps_ Studio21)

Untuk menyamarkan aroma khas gelatin, tambahkan bahan aromatik ke dalam adonan. Vanila, lemon zest, atau bahkan sedikit ekstrak almond bisa menutupi bau gelatin tanpa mengubah rasa asli panna cotta. Pilih aroma yang sesuai dengan selera dan kreasi dessert buatan kamu.

Bahan aromatik juga membuat panna cotta lebih menarik dari segi aroma dan rasa. Selain itu, kamu bisa menyesuaikan aroma dengan topping panna cotta, misalnya buah segar atau saus karamel. Hasilnya pun lebih menggoda untuk disantap.

5. Gunakan takaran gelatin yang tepat

ilustrasi gelatin bubuk (pixabay.com/Jing)

Menggunakan gelatin terlalu banyak bisa membuat panna cotta berbau dan teksturnya terlalu padat. Umumnya, gunakan sekitar 5–7 gram gelatin untuk setiap 500 ml cairan. Takaran yang pas akan menghasilkan panna cotta yang pas teksturnya dan bebas bau.

Jika kamu ingin panna cotta yang lebih lembut, takaran gelatin bisa dikurangi sedikit. Namun, jangan mengurangi terlalu banyak karena bisa membuat panna cotta gagal set. Eksperimen sesuai selera, tapi selalu pastikan gelatin larut sempurna dan tidak mendominasi aroma.

Kini, tak ada lagi alasan untuk takut menggunakan gelatin dalam panna cotta. Dengan teknik yang tepat, kamu bisa menyajikan dessert cantik ini dengan rasa dan aroma yang menggoda. Yuk, coba sendiri dan manjakan lidah dengan hasil kreasi dapurmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inaf Mei
EditorInaf Mei
Follow Us