Perbedaan pola makan saat puasa sering kali membuat tubuh merasakan perubahan. Mulai dari dampaknya pada berat badan sampai masalah pencernaan yang terkadang muncul tanpa kita duga.
Selain rutinitas sehari-hari yang berubah drastis, kondisi ini juga dipicu oleh kebiasaan makan yang buruk hingga dapat memberikan dampak kurang baik bagi kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa kebiasaan makan yang wajib ditinggalkan demi menjaga kesehatan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.
Makan sahur merupakan rutinitas awal yang seharusnya dijalankan sebelum memulai puasa.
Asupan makanan yang dikonsumsi saat sahur akan membantu tubuh mendapat nutrisi yang diperlukan sebagai sumber energi saat puasa. Sayangnya, beberapa orang terkadang meremehkan 'ritual' makan sahur ini hanya karena alasan kesulitan bangun di waktu sahur.
Padahal, saat melewatkan makan sahur, gak hanya pasokan energi yang berkurang, tapi tubuh juga akan mengalami dehidrasi hingga masalah bau mulut dan masalah pencernaan lainnya.
Beberapa orang mungkin akan kembali melanjutkan tidur setelah selesai makan sahur. Entah hanya sekadar berbaring atau berniat melanjutkan tidur karena masih mengantuk.
Namun, kebiasaan semacam ini justru dapat memicu munculnya gangguan pencernaan, seperti maag. Hal ini dikarenakan saat tidur atau sekadar berbaring, otot yang menghubungkan kerongkongan dan lambung akan melemah hingga memicu naiknya asam lambung. Kondisi ini kemudian akan menimbulkan masalah pada saluran cerna atas.
Oleh karenanya, tunggu 2-3 jam setelah makan jika ingin berbaring. Biarkan makanan yang baru saja masuk tadi dicerna oleh tubuh lebih dulu.
Setelah sehari penuh berpuasa, terkadang rasa lapar yang sudah ditahan membuat kamu ingin segera melahap semua makanan. Bahkan, banyaknya hidangan yang sudah tersaji seringkali membuat kamu kalap dan makan secara berlebihan. Alhasil, beberapa masalah pencernaan pun akan menyerang tubuh dengan gejala yang khas seperti mual, muntah-muntah, nyeri perut akut, dan radang perut.
Sebaiknya saat waktu berbuka puasa tiba, konsumsilah makanan kecil lebih dulu seperti takjil yang tidak terlalu memberatkan. Bisa dengan kurma dalam jumlah ganjil dan air putih hangat.
Makanan yang digoreng dan serba manis sering difavoritkan banyak orang untuk menjadi takjil sebagai makanan pembuka. Sayangnya, kedua menu ini justru akan memberi dampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Makanan yang digoreng mengandung lemak jahat yang tinggi. Bukan hanya akan sulit dicerna, tapi juga dapat meningkatkan kolesterol dalam darah. Apalagi jika masih ditambah makanan serba manis yang kaya asupan gula berlebih, lonjakan gula darah dalam tubuh akan cepat meningkat. Sebisa mungkin hindari atau setidaknya kurangi jumlahnya.
Menu sahur seringkali dibuat dengan cara-cara praktis agar lebih cepat dikonsumsi. Beberapa makanan tinggi lemak memang akan terasa nikmat dan dianggap bisa dikonsumsi kapanpun.
Sayangnya anggapan semacam ini justru harus dipatahkan. Apalagi jika ditambah dengan unsur karbohidrat, justru akan semakin meningkatkan kadar gula. Bukah hanya itu, saat siang, tubuh akan jadi lebih cepat lapar. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi makanan tinggi protein dan karbohidrat kompleks untuk menu sahur. Selain memberi ekstra energi, perut juga akan merasa kenyang lebih lama.
Nah, itu tadi beberapa kebiasaan makan yang wajib ditinggalkan selama puasa. Yuk, segerakan agar puasamu lancar dan tubuh juga makin sehat.
Download aplikasi masak Yummy App untuk mendapatkan beragam referensi resep masakan sesuai dengan selera kamu, lengkap dengan cara memasaknya hanya di Google Play Store dan App Store.