5 Minuman Tradisional Khas Jawa, Cita Rasanya Autentik

Salah satu minuman tradisional khas Jawa yang sering ditemukan dan dijual adalah wedang uwuh. Uwuh berarti sampah. Sama halnya dengan bahan pembuatan wedang uwuh yang dianggap seperti sampah.

Wedang uwuh terbuat dari kayu manis, jahe, cengkeh, serai, dan daun pandan. Warnanya merah kecokelatan. Bahan tersebut akan dipotong kecil-kecil dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas. Langkah terakhir akan diseduh dengan air panas.

Wedang uwuh punya banyak khasiat. Salah satunya adalah dapat membantu menghangatkan badan. Minuman ini sangat cocok disajikan saat malam hari ketika hujan sedang turun. Dijamin, kamu gak bakal merasa kedinginan sama sekali, deh.

Sama-sama memiliki khasiat untuk menghangatkan badan, bedanya dengan wedang uwuh terletak pada rasanya. Bajigur punya rasa yang gurih. Bahan yang digunakan juga tidak sama dengan bahan yang digunakan untuk membuat wedang uwuh. Bajigur menggunakan santan, daun pandan, jahe, dan gula aren.

Rasa gurih, pedas, dan manis milik bajigur memang menggoda. Banyak orang tua yang suka dengan rasa tersebut. Bukan hanya orang tua saja, lho. Saat ini para remaja juga suka dengan bajigur. Apalagi saat musim hujan, bakal ramai yang cari, deh.

Bajigur sudah ada sejak zaman dulu, ya. Tidak tahu dari tahun berapa, tapi minuman ini sudah ada sejak zaman Belanda. Disinyalir, bajigur berasal dari Sunda yang kemudian saat ini sudah menyebar ke berbagai wilayah yang ada di Jawa.

Bahan pembuatan bandrek ini sangat mirip dengan bajigur, lho. Ada santan, daun pandan, jahe, dan gula aren. Bedanya ada tambahan rempah-rempah yaitu kayu manis dan kapulaga. Rasanya hangat dan cocok diminum saat musim hujan untuk menghangatkan badan, lho.

Bukan hanya untuk menghangatkan badan saja, bandrek ternyata juga punya khasiat yang lain. Minuman tradisional khas Jawa ini dipercaya mampu meningkatkan stamina dan juga kekebalan tubuh. Khas banget, bukan?

Nama wedang angsle mungkin sudah tidak asing lagi. Minuman tradisional khas Jawa ini berasal dari Kota Apel, Malang, Jawa Timur. Terbuat dari jahe yang dicampur dengan beragam topping hingga membuat rasanya makin lezat.

Wedang angsle biasanya berisi kacang tanah yang disangrai, mutiara sagu, ketan, potongan roti tawar, dan kacang merah. Wedang angsle sering dijual di malam hari. Minuman ini cocok untuk menghangatkan diri, apalagi saat musim hujan.

Jika tiga minuman tradisional khas Jawa sebelumnya cocok untuk musim hujan atau musim dingin. Kali ini ada satu minuman tradisional yang cocok disajikan saat musim panas. Namanya es dawet yang terbuat dari santan dan gula merah.

Rasa es dawet lebih ke manis dan gurih, lho. Biasanya diisi dengan dawet yang terbuat dari tepung hunkwe yang dibentuk bulatan kecil. Minuman ini sangat populer khususnya di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.

Daftar minuman tradisional khas Jawa di atas hanyalah sebagian kecil saja. Masih banyak minuman tradisional lainnya yang seharusnya tetap kita jaga kelestariannya. Bukan hanya rasanya saja yang unik, minuman tradisional tersebut memiliki nilai gizi yang cocok untuk kesehatan, lho. Dari daftar di atas, mana yang pernah kamu coba?