5 Perbedaan Eclair dan Choux, Jangan Sampai Salah Sebut!

- Bentuk dasar berbeda: Eclair panjang, Choux bulat
- Cara pengisian krim berbeda: Eclair disuntikkan dari ujung, Choux disuntikkan dari bawah atau samping
- Lapisan topping yang berbeda: Eclair dilapisi cokelat leleh, Choux sering polos atau dengan craquelin
Pernahkah kamu bingung membedakan antara eclair dan choux? Keduanya sama-sama terbuat dari adonan sus dan sering dijumpai di toko kue. Tapi, ternyata ada detail yang membedakan keduanya.
Mengetahui perbedaan eclair dan choux bukan hanya menambah wawasan kuliner, tapi juga bikin kamu lebih percaya diri saat berburu pastry. Meski sekilas mirip, kedua kue asal Prancis ini punya karakter yang unik dan khas. Penasaran? Ini dia lima perbedaan penting antara eclair dan choux yang wajib kamu tahu.
1. Bentuk dasar yang sangat berbeda

Eclair biasanya berbentuk memanjang menyerupai roti kecil yang ramping. Panjang eclair umumnya sekitar 10–15 cm, sehingga mudah dipegang dan disantap dalam beberapa gigitan. Bentuk memanjang ini juga memudahkan proses pengisian krim dan pelapisan cokelat di atasnya.
Berbeda dengan eclair, choux cenderung berbentuk bulat atau bundar seperti bola kecil. Bentuk bulat ini menjadikan choux terlihat lebih mungil dan menggemaskan saat disajikan. Karena bentuknya, choux sering dijadikan pilihan dalam dessert buffet atau acara pesta.
2. Cara pengisian krim

Eclair diisi krim dengan cara disuntikkan memanjang dari satu ujung ke ujung lainnya. Teknik ini membuat krim terdistribusi merata di dalam kue sehingga setiap gigitan terasa penuh rasa. Biasanya krim yang digunakan adalah pastry cream, diplomat cream, atau krim rasa cokelat.
Sementara pada choux, krim diisi dengan cara disuntikkan dari bagian bawah atau samping kue bulatnya. Karena bentuknya lebih kecil, isian krim cenderung lebih sedikit dibanding eclair. Meskipun begitu, sensasi pecahnya krim saat digigit tetap jadi ciri khas choux yang memanjakan lidah.
3. Lapisan topping yang membuat tampilan berbeda

Eclair biasanya dilapisi dengan topping cokelat leleh yang mengkilap. Lapisan ini menjadi daya tarik utama eclair dan membuat tampilannya terlihat lebih elegan dan klasik. Selain cokelat, terkadang juga digunakan karamel atau glaze berwarna sesuai tema.
Sementara choux sering kali dibiarkan polos atau hanya ditaburi sedikit gula bubuk. Namun, beberapa varian choux dihias dengan craquelin, yakni lapisan renyah dari gula, mentega, dan tepung. Craquelin memberikan tekstur tambahan yang unik dan membuat choux terlihat lebih cantik.
4. Tekstur kulit yang berbeda saat digigit

Tekstur kulit eclair cenderung lebih tipis dengan rongga yang cukup besar di dalamnya. Karena itu, eclair terasa lebih ringan dan renyah di luar, tapi lembut dengan krim di dalam. Kulitnya yang panjang dan ramping juga cepat menjadi lembek jika disimpan terlalu lama.
Di sisi lain, choux memiliki kulit yang sedikit lebih tebal dan padat. Saat digigit, teksturnya terasa lebih kokoh namun tetap renyah di luar dan lembut di dalam. Ketebalan kulit ini juga membantu choux mempertahankan bentuknya meski sudah diisi krim.
5. Ukuran porsi yang membuatnya berbeda fungsi

Eclair biasanya dibuat dalam ukuran yang lebih besar, cocok dijadikan dessert individual atau teman minum teh sore. Satu eclair cukup mengenyangkan karena panjangnya dan isian krimnya yang melimpah. Rasanya yang manis dan creamy membuatnya jadi favorit banyak orang.
Sebaliknya, choux umumnya dibuat lebih kecil dan sering disajikan dalam jumlah banyak. Hal ini menjadikannya cocok sebagai camilan ringan atau hidangan penutup dalam acara khusus. Ukurannya yang mini juga memudahkan tamu mencicipi beberapa varian sekaligus.
Jadi, lain kali saat kamu mampir ke toko kue atau kafe Prancis, kamu sudah tahu bedanya eclair dan choux. Siap menjajal kedua kue klasik ini dan temukan sendiri mana yang paling sesuai dengan seleramu?