5 Rahasia Kasutera Jepang yang Lembut, Lembap, dan Manisnya Pas

Kasutera atau Castella adalah salah satu kue tradisional Jepang yang terkenal dengan teksturnya yang lembut, lembap, dan rasa manis yang pas di lidah. Kue ini sering jadi pilihan camilan favorit karena selain rasanya enak, bentuknya yang simpel dan warnanya yang kuning keemasan membuat siapa pun mudah jatuh hati. Meski terlihat mudah dibuat, ternyata ada beberapa rahasia khusus agar hasil kasutera kamu gak keras, kering, atau terlalu manis.
Banyak yang sudah coba membuat kasutera sendiri di rumah tapi belum puas dengan hasilnya. Kasutera yang bagus harus punya tekstur yang ringan dan halus, bukan padat dan berat. Selain itu, kelembapan di dalamnya harus terjaga agar kue tetap empuk saat dinikmati. Jangan khawatir, kamu bisa mengikuti lima rahasia penting berikut ini supaya bisa bikin kasutera Jepang yang enak dan otentik tanpa ribet!
1. Pilih bahan berkualitas dan takaran yang pas untuk rasa seimbang

Rahasia pertama agar kasutera Jepang yang kamu buat terasa lembut dan manisnya pas adalah penggunaan bahan berkualitas dengan takaran yang tepat. Gunakan tepung terigu protein rendah supaya tekstur kue jadi ringan dan tidak padat. Gula pasir yang digunakan sebaiknya halus agar mudah larut dan menyatu sempurna dengan adonan.
Selain itu, pilih telur segar dengan ukuran sedang atau besar karena telur menjadi bahan utama pembentuk tekstur dan warna kuning yang menarik. Beberapa resep juga menambahkan madu atau sirup gula sebagai pemanis alami agar rasa manisnya gak berlebihan dan tekstur kue lebih lembap.
Takaran bahan harus akurat, terutama gula dan telur. Terlalu banyak gula akan bikin manis yang berlebihan dan tekstur kue jadi lengket, sementara terlalu sedikit gula bisa bikin kue terasa hambar dan keras. Jadi, pastikan kamu menimbang bahan dengan teliti supaya hasilnya maksimal.
2. Kocok telur dan gula hingga mengembang dan pucat

Teknik mengocok telur dan gula sangat menentukan keberhasilan tekstur kasutera Jepang. Kamu harus mengocok kedua bahan ini sampai mengembang, berwarna pucat, dan volume adonan bertambah dua kali lipat. Ini menunjukkan bahwa udara sudah terperangkap di dalam adonan dan akan membuat kue menjadi ringan serta lembut.
Kamu bisa menggunakan mixer dengan kecepatan tinggi selama sekitar 10–15 menit atau sampai adonan benar-benar kental dan jika dibalik wadah, adonan tidak langsung jatuh. Proses ini memang membutuhkan waktu, tapi jangan dilewatkan agar tekstur kasutera tidak padat atau keras.
Kalau kamu mengocok telur dan gula terlalu cepat tapi kurang lama, udara yang terperangkap tidak maksimal sehingga kue gagal mengembang. Sebaliknya, jika terlalu lama, adonan bisa turun dan hasilnya justru bantat. Jadi, patuhi waktu dan teknik pengocokan yang tepat ya!
3. Ayak tepung perlahan dan lipat dengan teknik hati-hati

Setelah telur dan gula mengembang sempurna, langkah selanjutnya adalah memasukkan tepung terigu yang sudah diayak halus. Proses pengayakan ini penting supaya tepung terpisah dan tidak menggumpal, sehingga tekstur kue nanti jadi lebih halus dan rata.
Masukkan tepung sedikit demi sedikit, lalu aduk menggunakan spatula dengan teknik melipat atau “folding” perlahan. Hindari mengaduk terlalu keras atau terlalu cepat karena bisa mengeluarkan udara dari adonan yang sudah kamu kocok sebelumnya, sehingga membuat kue jadi padat dan keras.
Lakukan folding sampai semua tepung tercampur rata, tapi jangan berlebihan. Teknik ini memang butuh kesabaran supaya adonan tetap ringan dan siap untuk dipanggang. Setelah selesai, langsung tuang ke loyang agar udara yang sudah terperangkap tetap ada dalam adonan.
4. Panggang dengan suhu rendah dan loyang yang pas

Suhu dan waktu memanggang sangat memengaruhi tekstur dan warna kasutera. Panggang dengan suhu yang relatif rendah, biasanya sekitar 150–160°C, supaya kue matang perlahan dan merata dari dalam tanpa cepat gosong di bagian luar. Penggunaan suhu tinggi justru bisa membuat kue kering dan teksturnya kasar.
Gunakan loyang berbahan logam dengan ukuran yang pas supaya panas tersebar rata. Alasi loyang dengan kertas roti dan olesi sedikit mentega agar kue mudah dilepaskan setelah matang. Jangan lupa letakkan loyang di rak tengah oven supaya panas oven merata.
Biasanya kasutera dipanggang selama 40–50 menit, tapi tetap pantau agar jangan sampai warna terlalu cokelat tua. Kalau sudah berwarna keemasan dan bagian atas kue terasa kencang saat ditekan, tandanya kue sudah matang sempurna.
5. Balik loyang segera setelah keluar oven dan dinginkan dengan benar

Langkah terakhir yang sering terlupakan tapi sangat penting adalah membalik loyang setelah kue keluar dari oven. Biasanya kasutera langsung dikeluarkan dan dibiarkan dingin di suhu ruang, tapi cara ini bisa membuat kue mudah menyusut dan jadi keras.
Balikkan loyang secara hati-hati dan biarkan kasutera tetap di dalam loyang dalam posisi terbalik selama sekitar 10 menit. Cara ini membantu mencegah kue mengempis karena udara yang ada dalam bolu tetap tertahan dan kelembapan terjaga.
Setelah itu, keluarkan kue dan dinginkan di rak kawat supaya uap air keluar perlahan tanpa membuat bagian bawah basah. Simpan dalam wadah tertutup jika ingin kue tetap lembap dan nikmati dalam beberapa hari. Dengan langkah ini, kasutera kamu akan punya tekstur yang lembut, lembap, dan manisnya pas.
Itulah lima rahasia penting untuk membuat kasutera Jepang yang lembut dan enak di rumah. Kalau kamu mengikuti tips ini dengan teliti, hasilnya pasti memuaskan dan bisa jadi camilan favorit keluarga!