Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rendang (vecteezy.com/Khoidir)
ilustrasi rendang (vecteezy.com/Khoidir)

Intinya sih...

  • Pilih bagian daging yang tepat dan potong melawan serat

  • Gunakan bumbu halus segar dan lengkap

  • Masak dengan api kecil dan waktu yang panjang

Rendang adalah salah satu masakan khas Minang yang punya banyak penggemar di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Kombinasi daging yang empuk dan bumbu kaya rempah membuat rendang selalu jadi menu spesial, apalagi saat Hari Raya Iduladha. Sayangnya, banyak yang merasa kesulitan saat mencoba membuat rendang sendiri di rumah karena prosesnya yang panjang dan butuh ketelatenan ekstra.

Tantangan utama membuat rendang dari daging kurban biasanya terletak pada tekstur daging yang keras dan sulit empuk. Selain itu, bumbu yang gak meresap atau santan yang pecah juga bisa bikin hasil akhir jauh dari ekspektasi. Tapi tenang, dengan beberapa trik sederhana, kamu bisa menghasilkan rendang yang enak meski baru pertama kali coba.

Nah, kalau kamu ingin memasak rendang sapi dari daging kurban dan hasilnya tetap lembut, gurih, serta gak gagal di tengah jalan, simak lima rahasia penting berikut ini. Cocok banget buat pemula yang pengin masak rendang dengan hasil maksimal!

1. Pilih bagian daging yang tepat dan potong melawan serat

Ilustrasi daging sapi (freepik.com/freepik)

Memilih bagian daging yang tepat sangat penting untuk hasil rendang yang empuk dan gak alot. Untuk rendang, sebaiknya gunakan bagian daging sapi yang mengandung sedikit lemak seperti paha belakang (round), sandung lamur (brisket), atau sengkel. Hindari bagian yang terlalu keras atau banyak urat karena butuh waktu lebih lama untuk empuk.

Setelah memilih bagian yang sesuai, perhatikan cara memotongnya. Potong daging melawan arah serat supaya daging lebih cepat empuk saat dimasak. Potongan yang terlalu besar juga bisa menyulitkan bumbu untuk meresap hingga ke dalam, jadi pastikan ukurannya pas, sekitar 3–4 cm.

Jika memungkinkan, diamkan daging yang sudah dipotong di suhu ruang selama 10–15 menit agar tidak terlalu dingin saat dimasukkan ke dalam santan. Ini membantu proses pemasakan lebih merata dan menghindari perubahan suhu drastis yang bisa bikin santan pecah.

2. Gunakan bumbu halus segar dan lengkap

ilustrasi bumbu (commons.wikimedia.org/Zak Greant)

Salah satu kunci kelezatan rendang terletak pada bumbunya. Gunakan bumbu halus dari bahan-bahan segar seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, cabai merah besar, dan cabai rawit. Tambahkan juga rempah kering seperti serai, daun jeruk, daun salam, dan kayu manis untuk aroma yang lebih kompleks.

Giling semua bumbu hingga benar-benar halus. Bumbu yang masih kasar bisa bikin rendang terasa ‘krenyes’ saat dimakan dan gak maksimal meresap ke dalam daging. Kalau gak punya cobek atau blender, kamu bisa menggunakan food processor untuk hasil lebih praktis.

Untuk kamu yang masih pemula, sebaiknya jangan terlalu banyak eksperimen dengan tambahan bumbu asing. Cukup gunakan resep tradisional yang sudah teruji supaya rasa tetap otentik dan gak berlebihan. Simpel tapi mantap!

3. Masak dengan api kecil dan waktu yang panjang

Ilustrasi masak rendang (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Memasak rendang gak bisa buru-buru. Salah satu kesalahan pemula adalah memasak dengan api besar supaya cepat matang. Padahal, rendang justru butuh proses slow cooking dengan api kecil agar santan gak pecah dan daging bisa menyerap bumbu secara perlahan.

Proses memasak rendang yang ideal bisa memakan waktu 3–4 jam tergantung jumlah dan jenis daging. Santan akan mengental dan berubah menjadi minyak secara perlahan, lalu menyelimuti daging dengan sempurna. Inilah yang membuat rendang punya rasa khas dan tahan lama.

Aduk perlahan sesekali agar santan tidak gosong di dasar wajan. Gunakan wajan lebar atau kuali besi supaya panas merata dan hasil rendang matang sempurna. Jangan khawatir soal lama masaknya, karena hasilnya akan sepadan dengan rasa yang menggugah selera!

4. Jangan langsung tambah air saat santan menyusut

Ilustrasi masak rendang (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Saat proses memasak berjalan, kamu mungkin melihat santan mulai menyusut. Banyak yang panik dan langsung menambahkan air, padahal ini bisa merusak kekentalan dan rasa rendang. Rendang sejati justru dimasak sampai minyak keluar dari santan tanpa penambahan air sama sekali.

Kalau memang diperlukan, tambahkan santan encer (bukan air biasa) untuk mempertahankan rasa gurihnya. Santan kental dan encer sebaiknya dibuat dari kelapa parut segar, bukan santan instan, supaya rasa lebih alami dan tekstur lebih lembut.

Tapi ingat, tambahkan santan tambahan sedikit demi sedikit dan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Biarkan proses alami mengentalkan rendang dan biarkan bumbunya karamelisasi perlahan hingga rendang menjadi gelap, legit, dan beraroma menggoda.

5. Diamkan sebelum disajikan agar rasa makin mantap

Ilustrasi masak rendang (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Salah satu trik yang sering dilewatkan pemula adalah mendiamkan rendang sejenak setelah matang. Padahal, rendang yang sudah didiamkan selama beberapa jam atau semalaman justru rasanya makin meresap dan lebih enak. Ini karena bumbu dan minyak punya waktu untuk menyatu dengan daging.

Setelah selesai dimasak, diamkan rendang dalam suhu ruang selama 3–4 jam sebelum dipanaskan ulang atau disajikan. Kamu juga bisa menyimpannya di kulkas dan menghangatkannya keesokan harinya untuk hasil yang lebih mantap. Rasa rendang akan makin dalam dan teksturnya makin lembut.

Selain itu, rendang juga termasuk lauk yang tahan lama, bahkan bisa bertahan hingga seminggu jika disimpan dengan benar. Ini sangat cocok untuk stok lauk setelah Hari Raya Idul Adha, jadi kamu bisa menikmatinya kapan saja tanpa harus repot masak ulang dari awal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team