Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Serba-serbi Pindang, Ikan Berkuah Rempah Lezat dari Sumatra Selatan

ilustrasi pindang (vecteezy.com/Narit Bualuang)

Pempek adalah salah satu makanan khas Sumatra Selatan yang terkenal. Adanya Sugai Musi dan sungai-sungai lainnya, membuat Sumatra Selatan mempunyai banyak makanan berbahan ikan selain pempek.

Salah satu kuliner dari ikan yang tersohor di Negeri Batanghari adalah pindang. Pindang ini serupa dengan sup ikan yang kuahnya kaya akan rempah. Ikan air tawar atau ikan sungai adalah ikan yang sering digunakan untuk membuat pindang.

Pindang ini tak hanya terkenal di Palembang saja, tapi juga di berbagai kota di Sumatra Selatan. Uniknya, beberapa wilayah punya karakteristik pindang sendiri sehingga rasa dan tampilan pindang di satu daerah belum tentu sama dnegan pindang di daerah lain.

Kalian mau tahu lebih lanjut mengenai pindang khas Sumatra Selatan ini? Yuk, baca artikel ini sampai habis!

1. Kekayaan ikan berbuah kuliner lezat seperti pindang

ilustrasi pindang (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Selain pempek, pindang merupakan makanan yang populer di Sumatera Selatan. Pindang merupakan sejenis sup ikan dengan kuah yang kaya rempah-rempah. Kombinasi rasa asam yang segar dan pedas yang nikmat berpadu dengan lembut dan gurihnya ikan air tawar. Seperti yang kita ketahui bahwa adanya Sungai Musi dan sungai-sungai lain di Sumatera Selatan membuat hasil ikan di Sumatera Selatan sangat melimpah. 

Menurut Dr. Yenrizal, M,Si., seorang akademisi komunikasi lingkungan UIN Raden Fatah, pindang merupakan makanan yang merakyat karena pindang bukan merupakan makanan khusus raja atau bangsawan dan bisa dimasak dan disantap oleh rakyat biasa. Hidangan ini hampir selalu ada di restoran khas masakan Palembang atau Sumatera Selatan.

2. Berbagai ikan sungai dapat diolah menjadi pindang

ilustrasi ikan (unsplash.com/Nguyen Linh)

Pindang patin merupakan salah satu pindang yang terkenal di Sumatera Selatan. Tak hanya ikan patin saja, beberapa ikan air tawar seperti ikan belida, ikan baung, ikan lele, ikan gurame, ikan nila, ikan gabus, toman, lais dan ikan dari sungai lainnya juga umum diolah menjadi pindang. Bahkan udang dan telur ikan pun bisa menjadi bahan utama dari pindang.

3. Terdiri dari anek rempah yang kaya dan aromatik

ilustrasi rempah-rempah (unsplash.com/Bawah Reserve)

Umumnya, rempah yang digunakan untuk membuat pindang adalah kunyit, jahe, lengkuas, serai, bawang merah, bawang putih, cabai, dan cabai rawit. Tambahan belimbing wuluh, cabai rawit, tomat, dan nanas menciptakan rasa asam dan pedas yang sedang. Bumbu tersebut kemudian ditumis lalu dimasukkan ke dalam air yang mendidih. Setelah itu ikan patin dimasukkan ke dalam campuran air dan bumbu lalu masukkan juga daun kemangi dan potongan daun bawang. Masak ikan patin hingga matang.

Pindang patin siap disajikan bersama dengan taburan bawang goreng dan nasi putih hangat.

4. Berbagai daerah punya karakteristik rasanya masing-masing

ilustrasi ikan patin dnegan tempoyak (commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)

Berbagai daerah di Sumatra Selatan punya karakteristik pindangnya sendiri. Di Pelembang, pindang mempunyai rasa yang tidak terlalu pedas namun bumbu rempahnya kuat.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Gastronomy Tourism pada tahun 2024, pindang di daerah yang berada di selatan Palembang seperti Ogan Komering Ulu (Oku) memunyai karakteristik kuah berwarna kuning tua dengan tambahan tempoyak (fermentasi durian) atau tomat ranti. Beberapa wilayah seperti Lahat, Pagaralam, Ogan Ilir, dan Prabumulih menggunakan terasi untuk meningkatkan rasa gurih dan umami. 

Selain terasi, pindang di wilayah Pagaralam dan Empat Lawang juga menggunakan bahan tambahan berupa gula merah. Daerah lain yang menggunakan gula merah dalam pindang adalah Musi Banyuasin dan Lubuk Linggau. Dengan adanya gula merah ini, memberikan rasa manis dan warna cokelat kemerahan pada kuah pindang. 

Sementara itu, pindang di Musi Rawas bercita rasa lebih asin karena menggunakan kecap asin dalam racikan bumbu pindang. Lebih lanjut, pindang khas Desa Meranjat terkenal cita rasa yang lebih pedas dibandingkan pindang di daerah lainnya. Ada juga pindang sekayu yang berkarakter asam karena menggunakan congkediro, sedikit berminyak, dan ada rasa manisnya.

5. Ada perbedaan karakteristik kuah juga, lho!

ilustrasi sup ikan (vecteezy.com/Denys Hrishyn)

Terdapat karakteristik kuah yang berbeda antara di wilayah utara dan selatan Palembang. Di wilayah utara Palembang, kuah pindang cenderung bening karena bahan bumbunya dirajang. Sementara itu, tampilan kuah pindang di Palembang dan di selatan Palembang biasanya lebih keruh karena bahan bumbu yang dihaluskan.

Jika berkunjung ke Sumatra Selatan, selain berburu pempek dan tekwannya yang jadi primadona, kalian harus mencoba pindang ikan khas Palembang yang lezat ini! Meskipun tidap daerah punya ciri khas, tapi dijamin maknyus semua!

Kalian sudah pernah mencicipi pindang khas daerah mana, nih?

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wanudya A
EditorWanudya A
Follow Us