5 Tips Mengolah Talas agar Tidak Gatal, Aman dan Lezat Dikonsumsi

Talas memang sering diolah menjadi berbagai camilan lezat seperti keripik, kolak, dan kue tradisional. Namun, banyak orang enggan mengolah talas sendiri karena takut gatal saat mengupas atau setelah memakannya. Padahal, ada cara mudah agar talas tetap enak tanpa meninggalkan rasa gatal di mulut dan tangan.
Kalau kamu salah satu yang pernah trauma dengan sensasi gatal karena talas, jangan buru-buru menyerah. Melalui lima tips sederhana di bawah ini, kamu bisa mengolah talas dengan aman tanpa khawatir gatal lagi. Yuk, simak dan praktikkan supaya olahan talas buatanmu makin nikmat dan nyaman disantap.
1. Pilih talas yang sudah tua dan segar

Talas yang masih muda cenderung mengandung lebih banyak getah penyebab rasa gatal. Untuk itu, pilih talas yang kulitnya terlihat tua, keras, dan tidak mudah tergores. Talas yang sudah tua umumnya memiliki kandungan senyawa kalsium oksalat yang lebih rendah sehingga lebih aman diolah.
Selain memperhatikan usia talas, pastikan kamu memilih talas yang segar dan tidak busuk. Talas segar memiliki aroma alami yang tidak menyengat dan warna umbinya cerah. Semakin segar talas, semakin kecil kemungkinan timbulnya rasa gatal saat diolah.
2. Kupas talas dengan sarung tangan

Langkah ini penting terutama bagi kamu yang memiliki kulit sensitif. Gunakan sarung tangan plastik atau karet saat mengupas talas untuk menghindari kontak langsung dengan getahnya. Getah talas bisa menempel di kulit dan menyebabkan rasa gatal atau iritasi.
Jika tidak ada sarung tangan, kamu bisa mengolesi tangan dengan minyak goreng sebagai pengganti. Minyak akan membentuk lapisan pelindung yang mencegah getah menempel langsung ke kulit. Cara ini cukup efektif dan sering digunakan oleh para penjual keripik talas.
3. Rendam talas dalam air garam

Setelah dikupas dan dipotong-potong, segera rendam talas dalam air garam selama 15–30 menit. Proses ini membantu mengurangi kadar getah dan racun alami yang bisa menyebabkan rasa gatal. Air garam juga membantu menghilangkan lendir pada permukaan talas.
Gunakan perbandingan satu liter air dengan satu sendok makan garam untuk hasil terbaik. Setelah direndam, bilas talas dengan air bersih hingga tak ada sisa lendir atau garam berlebih. Proses ini penting untuk menjaga rasa talas tetap alami dan aman dikonsumsi.
4. Rebus talas dengan daun salam atau asam jawa

Merebus talas juga bisa menjadi cara efektif untuk mengurangi senyawa penyebab gatal. Tambahkan beberapa lembar daun salam atau sedikit asam jawa ke dalam air rebusan. Bahan-bahan ini mampu menetralkan senyawa oksalat yang terkandung dalam talas.
Rebus talas selama 20–30 menit hingga benar-benar empuk. Jangan lupa untuk membuang air rebusannya, lalu bilas talas dengan air matang agar lebih bersih. Talas yang direbus dengan benar akan terasa lembut, gurih, dan tidak menyebabkan gatal.
5. Jangan mengolah talas dalam keadaan mentah

Mengolah talas mentah seperti digoreng langsung setelah dikupas bisa meningkatkan risiko gatal. Sebaiknya, talas dikukus atau direbus terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Proses pemanasan ini akan mengurangi kandungan racun yang bisa mengiritasi kulit dan mulut.
Jika kamu ingin membuat talas goreng, pastikan talas sudah matang terlebih dahulu. Setelah dingin, baru digoreng kembali hingga kering dan renyah. Cara ini tidak hanya lebih aman, tapi juga membuat cita rasa talas jadi lebih nikmat.
Ternyata, mengolah talas agar tidak gatal itu sangat mudah, asal tahu triknya. Sekarang tidak perlu ragu lagi untuk eksplorasi resep camilan berbahan dasar talas di rumah. Siapa tahu dari dapurmu justru lahir kreasi talas paling enak yang siap bikin semua ketagihan.