Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Mengurangi Food Waste selama Ramadan dan Idulfitri

ilustrasi berbuka puasa (pexels.com/rodnae-prod)

Food waste merupakan sejumlah makanan yang terbuang, meskipun makanan dalam kondisi baik. Food waste punya dampak buruk bagi ekonomi, sosial, dan tentunya lingkungan hidup. Food waste akan terus meningkat bila kesadaran manusia terhadap pentingnya menjaga rantai pangan masih rendah.

Apalagi di saat bulan Ramadan dan lebaran Idulfitri, yang mana konsumsi masyarakat terhadap makanan lebih banyak dari bulan-bulan sebelumnya. Untuk itu, jumlah sampah makanan yang terbuang harus dikurangi demi menciptakan food system yang lebih berkelanjutan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan sebagai individu untuk mengurangi food waste selama Ramadan dan Idulfitri.

1. Simpan bahan makanan dengan baik

ilustrasi makanan dari kulkas (pexels.com/olly)

Menyimpan makanan dengan baik dan benar dapat menambah umur simpan makanan. Sehingga, makanan tidak cepat membusuk. Kamu bisa memulai dengan rutin membersihkan kulkas. Sebab, kulkas yang bersih mampu menghindarkan bahan makanan dari bakteri dan penyakit.

Setelah itu, simpan bahan makanan dengan baik pada tempatnya masing-masing. Tidak semua makanan bisa disimpan di dalam kulkas. Misalnya, bahan makanan seperti rempah-rempah, bumbu dapur, roti, bawang, hingga kentang disimpan di luar lemari es di tempat yang kering. Menyimpan bahan-bahan tersebut di kulkas mampu menurunkan kualitas makanan.

2. Belanja dan makan sesuai kebutuhan

ilustrasi berbuka puasa (pexels.com/rodnae-prod)

Meal planning atau merencanakan daftar makanan adalah kunci agar makanan tidak terbuang sia-sia. Buat daftar belanja terlebih dahulu sebelum berangkat ke pasar atau supermarket. Setelah itu, rencanakan menu buka puasa apa saja yang akan kamu masak selama seminggu. Ini berlaku saat kamu memasak opor, rendang, atau menu makanan untuk hari raya Idulfitri. 

Jangan sampai puasa membuat kamu lapar mata akan makanan, dan membuat kamu membeli berbagai jenis makanan dalam jumlah banyak. Namun, kamu hanya sempat memakan sebagian saja dan makanan terbuang sia-sia. Maka, makanlah sesuai kapasitas perutmu.

3. Selalu cek tanggal kadaluarsa kemasan

ilustrasi mengecek label kemasan (pexels.com/laura-james)

Jajanan seperti kue kering dalam boks atau kaleng adalah makanan yang pasti kamu konsumsi saat lebaran. Kamu terkadang juga membeli banyak stok kue dan jajanan untuk cemilan. Makanan-makanan kering biasanya memiliki ketahanan sekitar 1-2 bulan, sebelum makanan menjadi alot, berbau apek, dan kadaluarsa.

Untuk itu, perhatikan tanggal kadaluarsa kemasan. Makanan yang belum habis saat tanggal kadaluarsa hanya menjadi sampah. Jadi, baiknya segera konsumsi makanan atau cemilan yang memiliki umur simpan yang pendek. Selalu cek juga tanggal kadaluarsa pada bahan-bahan makanan lainnya untuk menghindari keterlambatan konsumsi.

4. Manfaatkan semua bagian sayuran

ilustrasi memasak (pexels.com/katerina-holmes)

Kamu pasti pernah membuang akar atau kulit dari sayuran saat memasak. Padahal, bagian-bagian tersebut dapat dimanfaatkan kembali, lho. Misalnya, akar dari sayuran kangkung bisa kamu tanam kembali dan tumbuh menjadi kangkung. Kulit-kulit bekas potongan buah dan sayuran bisa dimanfaatkan menjadi kompos.

5. Habiskan makanan dan olah kembali jika bersisa

ilustrasi berbuka puasa (pexels.com/thirdman)

Langkah nyata mengurangi food waste adalah dengan menghabiskan sepiring makanan yang kamu santap. Ambilah sepiring makanan yang sesuai dengan porsimu untuk menghindari makanan sisa. 

Akan tetapi, makanan sisa yang masih layak dikonsumsi sering terlupakan. Hal ini menjadikan makanan sisa menjadi basi. Padahal beberapa makanan sisa dapat diolah kembali menjadi menu makanan baru. Misalnya, nasi dapat diolah menjadi nasi goreng. Tulang-tulang bekas potongan daging bisa diolah menjadi sup dan kaldu. Ini bisa jadi cara mengasah kreativitasmu dalam menciptakan menu baru.

6. Beli produk lokal

ilustrasi berbelanja (pexels.com/jack-sparrow)

Membeli produk lokal sama dengan mengurangi gas emisi karbon, lho. Karena proses produksi, pengolahan, hingga distribusi hanya berputar di satu wilayah. Produk lokal juga lebih cepat sampai ke tangan konsumen. 

Contohnya, kamu bisa membeli makanan atau jajanan dari UMKM yang ada di dekat rumahmu. Beli juga sayuran dan buah yang dipanen dari kotamu. Langkah ini selain ramah lingkungan, juga menghidupkan perekonomian lokal.

7. Pisahkan sampah organik, non organik, dan kompos

ilustrasi sampah organik (pexels.com/denisenys)

Sediakan tiga jenis tempat sampah di dapurmu dengan kategori sampah organik, sampah non organik, dan sampah khusus kompos. Pemilahan tempat sampah ini bertujuan untuk memudahkan kamu mengolah sampah menjadi kompos.

Meskipun kompos berasal dari bahan organik, tapi tidak semua bahan organik bisa jadi kompos. Contohnya sayuran dan buah yang masam seperti tomat dan jeruk tidak bisa diikutkan dalam bak kompos. Kandungan asamnya yang tinggi mampu membunuh pengurai dan bakteri yang membantu proses pengomposan.

Mengurangi food waste memiliki dampak yang baik bagi lingkungan. Di antaranya, mampu menekan jumlah sampah di TPA dan mengurangi karbon emisi akibat penumpukan sampah. Jangan lupa untuk mengajak anggota keluargamu untuk mengurangi food waste selama bulan Ramadan ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ema Endrawati
EditorEma Endrawati
Follow Us