TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Manfaat Mi Shirataki bagi Kesehatan, Alternatif Mi yang Lebih Sehat

Rendah kalori dan kaya serat #IDNTimesFood

ilustrasi mi shirataki (pixabay.com/sarah4385)

Mi shirataki merupakan makanan unik yang sangat mengenyangkan, tapi rendah kalori. Mi shirataki adalah mi panjang berwarna putih yang terbuat dari glukomanan, sejenis serat yang berasal dari akar tanaman konjak. Glukomanan sendiri memiliki manfaat kesehatan yang mengesankan.

Di bawah ini akan dijelaskan apa saja manfaat kesehatan yang ditawarkan dengan memakan mi shirataki.

1. Memberi makan bakteri menguntungkan di usus

ilustrasi pencernaan yang sehat (pexels.com/Kindel Media)

Mi shirataki mengandung glukomanan yang bertindak sebagai prebiotik, yang di dalam usus besar bertindak memberi makan bakteri menguntungkan. International Journal of Biological Macromolecules mencatat bahwa glukomanan tidak terurai di perut sehingga dapat menjadi sumber makanan bagi flora usus.

Bakteri usus sangat mempengaruhi kesehatan manusia. Secara khusus, bakteri baik sangat penting untuk pencernaan dan penyerapan nutrisi. Bakteri usus juga dapat mempengaruhi aspek kesehatan lainnya, seperti suasana hati dan berat badan.

2. Meringankan konstipasi

ilustrasi konstipasi (freepik.com/jcomp)

Konstipasi atau kesulitan buang air besar adalah masalah yang pasti pernah dialami semua orang. Glukomanan telah terbukti dapat menjadi obat yang efektif untuk mengatasi konstipasi pada anak-anak dan orang dewasa.

Satu penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Pediatrics membuktikan bahwa konstipasi parah berhasil diobati pada 45 persen anak-anak yang menggunakan glukomanan. Bagi orang dewasa, suplementasi glukomanan meningkatkan frekuensi buang air besar, tingkat bakteri usus yang menguntungkan, dan produksi asam lemak rantai pendek yang baik untuk pencernaan.

Baca Juga: 5 Salad Khas Prancis yang Nikmat, Bisa Dijadikan untuk Menu Diet!

3. Menurunkan kolesterol

ilustrasi tes darah (pexels.com/Los Muertos Crew)

Serat glukomanan mampu membantu menurunkan kolesterol dengan mendorong hati untuk melepaskan empedu yang mengandung kolesterol untuk kemudian dikeluarkan oleh tubuh melalui buang air besar. Menurut sebuah tinjauan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi sekitar 3 g serat glukomanan setiap hari menyebabkan penurunan kolesterol jahat atau LDL sebesar sepuluh persen.

Karena glukomanan meningkatkan jumlah kolesterol yang diekskresikan dalam tinja, ada lebih sedikit kolesterol yang diserap ke dalam aliran darah. Meskipun begitu, pasien kolesterol tinggi tidak boleh bergantung pada makanan ini untuk mengobati kolesterol tinggi.

4. Mengurangi gejala diabetes dan sindrom metabolik

ilustrasi tes darah (pexels.com/PhotoMIX Company)

Mi shirataki memiliki indeks glikemik rendah. Artinya, makan mi ini tidak akan menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Karena alasan ini, mi shirataki dapat menjadi makanan yang berguna bagi mereka yang menderita pradiabetes, sindrom metabolik, atau diabetes tipe 2, yang perlu membatasi asupan karbohidrat mereka.

Selain itu, penelitian dalam Bioactive Carbohydrates and Dietary Fibre juga menunjukkan bahwa konjak glukomanan, serat yang ada dalam mi shirataki, menawarkan sejumlah manfaat lainnya:

  • memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk mencerna makanan sehingga membantu orang merasa puas lebih lama dan berpotensi membantu menurunkan berat badan,
  • mengurangi kenaikan gula darah setelah makan, dan
  • mengurangi konsumsi makanan yang meningkatkan konsentrasi glukosa.

5. Membantu menurunkan berat badan

ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Andreas Ayrton)

Mi shirataki bisa menjadi menu diet yang ampuh untuk menurunkan berat badan. Ini karena kandungan seratnya menunda pengosongan perut sehingga orang akan merasa tetap kenyang lebih lama dan makan lebih sedikit.

Ditambah, fermentasi serat menjadi asam lemak rantai pendek bisa merangsang pelepasan hormon usus yang meningkatkan rasa kenyang. Terlebih lagi, mengonsumsi glukomanan sebelum mengonsumsi banyak karbohidrat tampaknya mengurangi kadar hormon lapar ghrelin. Satu ulasan dalam Alternative Therapies in Health and Medicine dari tujuh penelitian menemukan bahwa individu yang makan glukomanan selama 4--8 minggu kehilangan 1,4--2,5 kg berat badan.

Baca Juga: 5 Kreasi Puding dengan Chia Seed, Camilan Lezat untuk Diet Sehat

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya