10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalam

Gak cuma enak dimakan, tapi penuh makna filosofi

Makanan Indonesia tak pernah ada hentinya untuk terus dikulik. Kenekaragaman makanan Indonesia ternyata juga menyimpan berbagai macam makna filosofi yang dalam, lho. Tak hanya sebatas nama makanan yang punya makna filosofi, cara pembuatan dan penyajiannya pun juga punya makna yang begitu dalam.

Wah, menarik banget, 'kan? Kira-kira makanan apa saja, ya, yang dimaksud? Yuk, simak beberapa makna filosofinya berikut ini.

1. Ketupat 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamketupat (instagram.com/diary.tour)

Ketupat merupakan salah satu makanan Indonesia yang sering kita jumpai saat Lebaran tiba. Terbuat dari daun kelapa muda yang dianyam, lalu diisi dengan beras kemudian dikukus. Ternyata, ketupat memiliki makna filosofi yang cukup dalam, nih. 

Sunan Kalijaga yang waktu itu tengah menyebarkan Islam di Pulau Jawa membuat akronim sekaligus simbolisasi dalam bahasa Jawa yang berarti ngaku lepat. Ngaku lepat berarti mengakui kesalahan. Gak heran, kalau makanan ini kerap tersaji saat Idulfitri. Tradisi makan ketupat saat Lebaran juga masih dipertahankan oleh masyarakat Jawa.

Karena dianggap cukup sakral ketupat hanya dibuat ketika Hari Raya saja dan dinikmati hingga lima hari setelahnya atau disebut dengan sepasar. Namun, ada juga masyarakat di Pulau Jawa yang justru menghadirkan ketupat saat hari lebaran ketujuh biasanya mereka menyebut hal ini sebagai sebuah tradisi bernama Lebaran Ketupat, Bodo Kupat, atau Hari Raya Ketupat.

2. Lontong 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamlontong (instagram.com/pasarbuahpekanbaru)

Tak seperti ketupat, lontong kerap kita jumpai pada hari biasa. Biasanya lontong disajikan dengan sate hingga opor. Meski demikian, lontong juga banyak tersaji saat Lebaran, lho. Hal ini tak terlepas dari makna filosofis lontong yang cukup mendalam. Lontong punya makna olone dadi kotong yang artinya hal-hal buruk atau kejelekannya sudah tidak ada.

Makna tersebut merujuk pada kembalinya kita pada keadaan fitrah (suci) saat Idulfitri setelah sebulan penuh berpuasa. Meski sama-sama diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, lontong punya tekstur yang lebih lembut dibanding dengan ketupat. Lontong juga dibungkus dengan daun pisang dan berbentuk panjang.

3. Nasi Tumpeng 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamnasi tumpeng (instagram.com/alter.alter.ego)

Dalam acara syukuran, nasi tumpeng dengan mudahnya kita jumpai. Kehadirannya bukan tanpa sebab, melainkan tumpeng hadir sebagai perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan. Bentuk kerutnya memiliki makna simbol geografis Indonesia yang memiliki banyak gunung. Sesuai kepercayaan nenek moyang, gunung merupakan tempat bersemayam para dewa-dewi maupun arwah leluhur.

Tumpeng sendiri punya makna yen metu kudu sing mempeng yang berarti bahwa kita harus hidup dengan penuh kesungguhan. Nasi tumpeng biasanya disajikan dengan aneka macam lauk, biasanya ada tujuh macam lauk yang digunakan. Makna filosofi tujuh lauk adalah sebagai wujud pitulungan atau pertolongan. Ini merupakan kiasan dari bahasa Jawa dimana pitu merupakan bahasa Jawa dari angka tujuh.

Meski demikian ada versi lain yang menyebutkan bahwa kerucut pada tumpeng melambangkan keagungan Tuhan, sayur mayur dan lauk sebagai kekayaan dari hasil bumi, telur melambangkan tekad yang bulat dan ikan asin melamangkan gotong royong. Sementara, nasi diibaratkan sebagai manusia dengan segala macam tujuan hidupnya. Nasi putih pada tumpeng melambangkan kesucian sementara nasi kuning melambangkan kekayaan atau kemakmuran.

4. Rendang 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamrendang (instagram.com/done.to.eat)

Rendang adalah makanan Indonesia yang popularitasnya sudah mendunia, lho. Makanan yang kerap ditemui di warung makan Padang tersebut diam-diam punya makna filosofis yang begitu mendalam. Dalam pembuatan rendang ada kurang lebih tiga unsur penting yang digunakan yakni daging sapi, kelapa dan juga cabai.

Sapi dianggap sebagai salah satu lambang penting dalam adata Minangkabau, lho. Makanya, rendang terbuat dari daging sapi di mana daging sapi melambangkan niniak mamak atau sebagai pemimpin suku atau adat. Kelapa yang digunakan pada rendang melambangkan cadiak pandai atau kaum intelektual Minang dan terakhir cabai melambangkan alim ulama Minang yang tegas. Ketiga elemen penting ini dikenal dengan istilah tungku tigo sajarangan.

Tak berhenti di situ saja, nih. Proses pembuatan rendang yang membutuhkan waktu lama nyatanya juga menyimpan makna filosofi bahwa setiap orang Minang harus sabar, bijaksana serta menghargai setiap proses. Karena memasak rendang tak bisa dimasukkan sekali waktu dalam wajan melainkan harus bertahap dan untuk menunggu matang juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

5. Sate Lilit 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamsate lilit (instagram.com/atikmustiko)

Sate lilit terbuat dari daging yang dicincang lalu dibumbui dengan aneka macam bumbu khas Bali yang disebut dengan base genep. Selanjutnya sate ini dililitkan pada tusuk yang bisanya terbuat dari batang serai ataupun bambu pipih. Sate lilit merupakan salah satu makanan Indonesia yang kerap tersaji dalam beberapa acara adat khas Bali.

Terpilihnya sate lilit sebagai makanan dalam acara adat jelas bukan tanpa alasan, melainkan memang terdapat makna filosofi di baliknya. Daging pada sate lilit menggambarkan masyarakat Bali sementara tusuknya melambangkan pemersatu. Sehingga, sate lilit punya filosofi bahwa masyarakat Bali akan selalu bersatu dan tidak akan tercerai berai.

Baca Juga: 10 Makanan Indonesia yang Kaya Rempah, Nikmatnya Nampol!

6. Sayur Lodeh 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamsayur lodeh (instagram.com/instagram.com/)

Sebetulnya tak ada yang menarik dari sayur lodeh, hidangan khas yang sederhana ini meski terlihat biasa aja nyatanya menyimpan simbolisme dan filosofi mendalam khususnya bagi masyarakat Jawa. Sayur lodeh dipercaya sebagai makanan yang digunakan sebagai penolak bala dari berbagai macam wabah maupun bencana.

Isian dalam sayur lodeh yang terdiri dari tujuh macam bahan juga jadi simbol bahwa layaknya masyarakat, sayur lodeh melambangkan solidaritas yang kuat. Hidup bermasyarakat berarti kita tidak sendirian. Ketujuh bahan tersebut antara lain labu siam, kacang panjang, melinjo, terong ungu, nangka, daun melinjo, dan juga tempe.

Menurut sejarahnya, sayur lodeh bermakna filosofis juga tak terlepas dari komposisi bahannya yang sederhana dan mudah ditemukan. Jadi, ketika krisis ekonomi melanda masyarakat makanan ini tetap bisa disajikan di tengah-tengah keluarga.

7. Gado-Gado 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamgado-gado (instagram.com/iindapur)

Gado-gado merupakan salah satu makanan khas Betawi yang kini mudah ditemukan di mana saja dipenjuru tanah air. Ada yang mengatakan makanan ini merupakan akulturasi dari banyak budaya yakni Indonesia, perakan Cina hingga peninggalan budaya kolonial.

Tidak salah juga, lho, teori tersebut karena gado-gado juga dianggap sebagai saladnya orang Indonesia. Entah kenapa diberi nama gado-gado, mungkin karena dalam satu piring terdapat berbagai macam campuran mulai dari sayuran, timun, kentang, telur, dan tahu yang kemudian disiram dengan sambal kacang.

Keanekaragaman inilah yang jadi makna filosofi gado-gado. Gado-gado dianggap sebagai representasi masyarakat Indonesia layaknya yang tertuang pada semboyan negara kita Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

8. Gudeg 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamgudeg (instagram.com/iindapur)

Makanan Indonesia dari Kota Yogyakarta ini tak hanya populer di Indonesia namun kini telah melanglang buana hingga mancanegara. Gudeg juga punya makna filosofi yang mendalam, nih.

Dahulu kala saat pembangunan Kerajaan Mataram banyak pohon yang ditebang salah satunya pohon nangka. Nangka muda lalu diolah menjadi gudeg seperti yang kita ketahui bersama. Sehingga, gak heran kalau gudeg dimaknai sebagai simbol hubungan antara penguasa dengan rakyatnya.

Di samping itu proses memasak gudeg juga punya makna filosofi sendiri, lho. Proses pemasakan yang lama melambangkan cerminan kesempurnaan orang Jawa yakni penuh dengan ketenangan, kesabaran, teliti, tidak sembrono apalagi terburu-buru.

9. Kerak Telor 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamkerak telor (instagram.com/dad_dish)

Dikenal sebagai makanan khas Jakarta, kerak telor nyatanya juga punya makna filosofi yang dalam. Kita diajak untuk memaknai bagaimana caranya untuk menjadi pemimpin yang baik, lho. Kerak telor memiliki beraneka ragam bahan dan juga rempah yang mengandung makna bahwa seorang pempin berada di atas perbedaan sifat individu yang menjad bawahannya.

Segala macam perbedaan setiap individu tersebut lantas disatukan oleh seorang pemimpin yang tercermin dari kehadiran telur yang menyatukan semua bahan serta rempah-rempah. Bila ketiga bahan utama kerak telor yakni ketan putih, kelapa, dan telur yang dicampur terlalu cepat lalu ditelungkupkan maka akan hancur karena belum matang sempurna. Hal tersebut bermakna bahwa diperlukan kesiapan yang matang untuk menjadi seorang pemimpin dan proses mengangkat kerak telor dari wajan bermakna sebagai seorang pemimpin harus tahu waktu serta tidak boleh egois dalam mempertahankan kepemimpinan.

Sementara itu, tambahan bumbu kerak telor melambangkan seorang pemimpin yang penuh semangat sekaligus kreatif. Bumbu racikan yang ditambahkan tersebut juga mencerminkan sifat seorang pemimpin tersebut misalnya rasa pedas mewakili sifat ketegasan dan rasa gurih mewakili sifat keramahan.

10. Nasi Liwet 

10 Makanan Indonesia ini Punya Makna Filosofi Mendalamnasi liwet sunda (instagram.com/robbyrickys)

Nasi liwet khas Solo punya makna filosofi yang dalam dan mengajarkan kita akan pentingnya kesederhanaan. Disajikan lewat sepincuk nasi yang kecil, nasi liwet memberikan pesan bahwa kita tidak boleh muluk-muluk terutama dalam hal makan. Selain itu, kehadiran nasi liwet juga jadi simbol betapa dekatnya masyarkat Indonesia khususnya Jawa dengan nasi. Mengingat sedari dulu, orang Indonesia kerap menyebut belum sah makan bila tidak mengonsumsi nasi.

Tak ubahnya seperti nasi liwet khas Solo, nasi liwet Sunda juga sama-sama memiliki makna filosofi tentang arti sebuah kesederhanaan. Dahulu, orang Sunda harus menempuh perjalanan panjang untuk sampai di kebun, sawah atau ladang garapan mereka dan menghabiskan waktu dari pagi hingga petang. Karenanya tercipta makanan sederhana yakni nasi liwet.

Berbeda dengan nasi liwet Solo yang disajikan dengan suwiran ayam, sayur labu siam, dan kerecek, nasi liwet Sunda berisi nasi yang dimasak di dalam ketel bersama dengan ikan asin atau ikan peda merah. Proses makan bersama-sama untuk menikmati nasi liwet ini kemudian disebut dengan istilah ngaliwet. Namun, pada perkembangannya ngaliwet juga mengacu pada kegiatan makan bersama-sama meski tanpa menyantap nasi liwet.

Meski tampak sederhana, ternyata banyak sekali makanan Indonesia yang punya makna filosofi cukup dalam. Semoga sebagai bangsa Indonesia kita tetap terus menjaga, mempertahankan dan merawat hal-hal semacam ini, ya.

Baca Juga: Tak hanya Lezat, 5 Fakta Bubur Manado, Makanan yang Penuh Filosofi

Annisa Nur Fitriani Photo Verified Writer Annisa Nur Fitriani

Don't sleep on me

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Chalimatus Sa'diyah

Berita Terkini Lainnya