Apa Bedanya Rendang dan Kalio? Sajian yang Sering Disangka Sama

- Rendang dan kalio memiliki perbedaan tekstur dan tingkat kekeringan kuah.
- Rendang berwarna gelap karena proses karamelisasi santan dan bumbu yang lama.
- Rendang memiliki rasa yang lebih kompleks dan pekat, sementara kalio memiliki rasa yang lebih ringan serta segar.
Kalau kamu suka makan masakan Padang, besar kemungkinan kamu pernah menyantap rendang dan kalio. Namun, kamu mungkin pernah mengira keduanya adalah makanan yang sama. Memang, secara tampilan, keduanya sekilas mirip. Namun, begitu kamu cicipi dan perhatikan detail keduanya, ada banyak hal yang membedakan.
Rendang dan kalio bisa dibilang seperti dua saudara kandung dalam dunia kuliner Minangkabau. Keduanya lahir dari dapur yang sama, tapi punya karakter dan keunikan masing-masing. Mengetahui perbedaan antara keduanya dapat membantumu menentukan mana yang terbaik untuk dijadikan masakan sehai-hari, oleh-oleh, hingga jamuan acara besar. Yuk, kita kupas tuntas apa saja bedanya rendang dan kalio, dari mulai tekstur hingga rasa.
1. Tingkat kekeringan

Perbedaan paling mudah dikenali dari rendang dan kalio ialah tekstur dan tingkat kekeringan kuah keduanya. Kalio punya tampilan yang lebih basah karena santannya belum mengering sepenuhnya. Ini karena kalio biasanya hanya dimasak selama 2—3 jam. Hasilnya adalah kuah yang masih kental, berminyak, dan berwarna cokelat terang.
Sementara, rendang dimasak jauh lebih lama, yaitu antara 7—8 jam, bahkan bisa sampai semalaman. Proses ini membuat cairan menguap total, bumbu meresap hingga ke serat daging, dan warna daging berubah jadi cokelat gelap bahkan hampir kehitaman. Jadi, kalau kamu lihat rendang yang kering dan nyaris gak ada kuah, itulah rendang sejati ala Minangkabau!
2. Warna dan penampilan

Warna adalah indikator lain yang bisa kamu jadikan patokan. Kalio berwarna lebih terang, seperti cokelat kekuningan hingga kemerahan, tergantung seberapa lama ia dimasak. Di sisi lain, rendang punya warna cokelat tua atau bahkan kehitaman karena hasil proses karamelisasi santan dan bumbu selama berjam-jam. Warna rendang yang gelap ini bukan karena hangus, ya, melainkan karena proses memasak yang lama.
3. Rasa

Baik rendang maupun kalio memang berasal dari bumbu dasar yang sama: cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, dan santan. Namun, karena waktu masak keduanya berbeda, rasa yang dihasilkan pun sedikit berbeda. Kalio punya rasa yang lebih ringan, segar, dan gurih santan karena kandungan cairannya masih banyak.
Sementara, rendang punya rasa yang lebih kompleks, dalam, dan pekat. Ini karena rendang dimasak hingga bumbu meresap sepenuhnya dan cairan menguap habis. Rempah-rempahnya lebih nendang dan rasa daging pun jadi lebih menyatu dengan bumbu.
4. Umur simpan

Perbedaan durasi memasak keduanya bikin kalio dan rendang punya umur simpan yang jauh berbeda. Karena kalio masih mengandung cukup banyak cairan, hidangan ini gak bisa bertahan lama. Biasanya, kalio hanya awet sekitar 3 hari pada suhu ruangan. Jadi, kalio lebih cocok untuk makanan sehari-hari dan kurang cocok dibawa keluar kota atau disajikan untuk hajatan.
Di sisi lain, rendang punya umur simpan yang jauh lebih lama. Karena dimasak lama hingga kering, rendang bisa bertahan hingga 3 minggu pada suhu ruang, bahkan berbulan-bulan kalau disimpan di dalam kulkas. Karena lebih awet, rendang cocok dijadikan oleh-olah.
Meski berasal dari bumbu dan resep yang sama, rendang serta kalio merupakan dua tahapan berbeda dalam proses memasak. Bisa dibilang, kalio adalah rendang yang dimasak sebentar sehingga lebih segar, tapi tidak seawet rendang. Sementara, rendang adalah hasil dari kesabaran dan perhatian ekstra dalam memasak dengan rasa yang lebih dalam serta tahan lama. Yang pasti, keduanya sama-sama enak dan bikin nasi cepat habis!