Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Gula Rafinasi dam Amankah Dikonsumsi?

Ilustrasi gula (pixabay.com/congerdesign)
Ilustrasi gula (pixabay.com/congerdesign)

Gula rafinasi belakangan menjadi bahan perbincangan hangat, terutama saat membahas soal makanan dan minuman kemasan. Gula yang satu ini pun semakin disorot setelah mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong memakannya saat menghadiri sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (1/7/2025).

Banyak yang belum tahu, sebenarnya apa itu gula rafinasi dan apakah aman dikonsumsi sehari-hari? Bentuknya memang mirip dengan gula pasir biasa, tetapi proses pembuatannya jauh lebih kompleks.

Nah, supaya lebih jelas, mari kenalan lebih lanjut, apa itu gula rafinasi yang sering digunakan dalam industri makanan dan minuman dalam penjelasan di bawah ini! Simak sampai habis, ya!

1. Apa itu gula rafinasi?

Gula rafinasi merupakan gula yang telah melalui proses pemurnian tingkat tinggi untuk menghilangkan zat-zat non-gula, seperti mineral, molase, dan warna alami. Hasil akhirnya adalah gula putih murni dengan kadar sukrosa hampir 100 persen.

Biasanya, gula ini dihasilkan dari tebu atau bit gula dan diproses secara industri, agar warnanya lebih putih, bentuknya lebih halus, dan lebih stabil untuk penggunaan massal. Maka dari itu, gula rafinasi sering digunakan pada produk makanan kemasan, minuman ringan, kue industri, hingga sirup.

2. Apa bedanya dengan gula pasir biasa?

Ilustrasi gula (unsplash.com/Elena Leya)
Ilustrasi gula (unsplash.com/Elena Leya)

Meskipun terlihat mirip, gula rafinasi dan gula pasir biasa berasal dari tahap produksi yang berbeda. Gula pasir biasa masih mengandung sedikit molases alami, warnanya agak kekuningan, dan biasa dikonsumsi sehari-hari di rumah.

Sedangkan, gula rafinasi cenderung lebih putih bersih, karena melalui proses pemutihan dan penyaringan tambahan.

3. Apakah gula rafinasi aman dikonsumsi?

Secara umum, gula rafinasi aman dikonsumsi, asalkan tidak berlebihan. Kandungan gulanya sama dengan gula biasa. Jadi, efek sampingnya pun serupa jika dikonsumsi berlebihan, seperti risiko obesitas, diabetes, dan gangguan metabolisme tubuh.

Masalahnya adalah gula ini ada pada banyak produk kemasan, sehingga membuat kita tidak sadar sudah mengonsumsinya dalam jumlah besar. Itulah mengapa, kita harus selalu membaca label gizi pada makanan dan minuman, serta membatasi konsumsi harian gula maksimal 50 gram (sekitar empat sendok makan) sesuai rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Bila perlu, selalu pilih makanan segar atau homemade, ya.

4. Kenapa industri suka pakai gula rafinasi?

Ilustrasi gula pasir (pixabay.com/designfoto)
Ilustrasi gula pasir (pixabay.com/designfoto)

Ada beberapa alasan kenapa gula rafinasi jadi favorit produsen makanan dan minuman. Di antaranya dapat membuat produk tampak bersih dan menarik karena warnanya lebih putih, stabil, dan mudah larut, sehingga cocok untuk produksi massal. Terlebih rasa manisnya cukup konsisten.

Itu sebabnya kamu akan menemukan gula rafinasi di berbagai makanan, seperti soft drink, biskuit, kue kemasan, permen, dan bahkan saus botolan.

Bagaimana pun juga, mengonsumsi sesuatu secara berlebihan bisa berdampak buruk untuk kesehatan, tak terkecuali gula rafinasi. Sebagai konsumen, kita harus bijak dalam memilih asupan yang masuk ke dalam tubuh. Setuju?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us