Ilustrasi ikan asap (pixabay.com/Alexei_other)
Sebelum mulai mengasapi ikan, kamu perlu memperhatikan beberapa hal, lho. Awalnya, kamu perlu memastikan jenis kayu apa yang dipakai untuk mengasapi. Kayu yang kamu gunakan untuk proses pengasapan sangat mempengaruhi cita rasa ikan. Berbagai jenis kayu memberikan hasil yang berbeda-beda.
Contohnya, kayu hickory menghasilkan rasa asap yang kuat dan dominan, sedangkan kayu apel memberikan rasa yang lebih manis dan halus. Kalau kamu baru mencoba mengasapi ikan, kayu seperti alder, maple, atau pecan sering menjadi pilihan yang aman karena rasanya yang gak terlalu kuat.
Suhu adalah kunci utama dalam proses pengasapan. Untuk ikan, suhu yang lebih rendah, yakni sekitar 107 C, biasanya digunakan agar ikan matang dengan sempurna tanpa kehilangan kelembutannya. Suhu yang terlalu tinggi dapat membuat ikan menjadi terlalu kering atau kehilangan kelembutannya, lho.
Proses brining (merendam dalam air garam) atau curing (pengawetan) sebelum mengasapi ikan sangat penting. Ini gak hanya membantu menambah rasa pada ikan, tetapi juga menjaga kelembutannya dan memperpanjang masa simpan ikan. Selain itu, proses ini membantu mengurangi kadar air dalam ikan, sehingga asap dapat lebih meresap ke dalam daging.
Setiap jenis ikan membutuhkan waktu dan perlakuan yang berbeda saat diasapi. Misalnya, ikan salmon umumnya memerlukan waktu pengasapan yang lebih singkat dibandingkan dengan ikan makarel atau tuna. Sebaiknya pilih ikan yang berlemak seperti salmon, trout, atau makarel karena ikan berlemak lebih baik menyerap aroma asap.