8 Kebiasaan Diet ala Buddha yang Bikin Hidup Lebih Sehat

Siapa pun bisa mencontoh kebiasaan baik ini, lho

Diet merupakan salah satu pola hidup sehat sekaligus metode menurunkan berat badan yang dilakukan banyak orang. Untuk melakukannya, perlu ada pengetahuan khusus, aturan, dan petunjuk dokter, dietisien, atau nutrisionis.

Namun, rupanya diet tidak hanya diajarkan dalam dunia medis, tetapi juga dalam beberapa agama. Salah satunya Buddha. Ada beberapa aturan tentang pola makan sehat yang diajarkan dalam ajaran Buddha. Hasilnya, tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi juga membuat badan lebih sehat dan bugar, lho.

Penasaran seperti apa kebiasaan diet sehat ala Buddha? Selengkapnya simak ulasan yang dirangkum dari berbagai sumber di bawah ini, yuk!

1. Puasa intermiten atau intermittent fasting

8 Kebiasaan Diet ala Buddha yang Bikin Hidup Lebih SehatIlustrasi diet (pexels.com/Total Shape)

Barangkali kamu sering mendengar istilah puasa intermitten atau intermittent fasting, kan? Metode diet ini berkembang dan populer dalam beberapa tahun terakhir di kalangan umum.

Metode diet ini berfokus pada konsistensi waktu atau jam makan dan berpuasa dalam skala waktu tertentu. Metode ini juga biasa disebut sebagai jendela makan. Makan dengan batasan waktu diyakini sebagai metode yang aman untuk menurunkan berat badan.

Konsep puasa intermiten ini cukup mudah, yakni memperhatikan jumlah atau porsi yang dimakan dan konsentrasi saat menyantap makanan. Secara perlahan, kamu akan mahir dalam mengontrol konsumsi makanan yang masuk ke dalam tubuh setiap harinya.

Untuk memulai metode diet ini, kamu harus tahu konsep jendela makan atau waktu yang diperbolehkan menyantap makanan. Sebagai pemula, jendela makan yang bisa digunakan adalah 12:12 yakni 12 jam puasa dan 12 jam untuk makan. Bisa juga untuk jendela makan 16:8, yakni 16 jam puasa dan 8 jam berbuka.

Jika sudah terbiasa dan menginginkan hasil lebih optimal, beberapa orang memilih jendela makan 18:6 (18 berpuasa dan 6 jam berbuka) atau 20:4 (20 jam berpuasa dan 4 jam berbuka). Jika kamu baru memulai menerapkan jendela makan, tentu saja tidak disarankan untuk memilih skala ini, karena bisa menganggu metabolisme tubuh.

Cara mengatur pola ini dapat dimulai saat sarapan. Misalnya, sarapan pukul 08.00 dan menutupnya dengan makan malam (paling lambat) pukul 16.00. Selepas itu, kamu harus mengontrol diri untuk tidak makan sampai tiba waktu sarapan keesokan harinya.

Namun, tetap diperbolehkan minum air putih, atau minuman tidak berkalori seperti kopi hitam. Jendela makan atau durasi makan di atas bisa diubah seiring kebutuhan tubuh dan keefektifan diet. 

2. Menimbang berat badan setiap hari

8 Kebiasaan Diet ala Buddha yang Bikin Hidup Lebih Sehatilustrasi menimbang berat badan (unsplash.com/yunmai)

Dan Zigmond, seorang penulis dan ilmuwan, menuangkan pengalaman yang ia peroleh dalam ajaran Buddha dan ilmu diet modern dalam buku berjudul "Buddha's Diet: The Ancient Art of Losing Weight Without Losing Your Mind."

Dalam buku tersebut, Zigmond menyarankan agar orang-orang yang ingin menerapkan kebiasaan diet ala Buddha ini selalu menimbang berat badan setiap hari, terutama sebelum dan sesudah makan. Kebiasaan ini akan membuatmu bisa melacak berat badan dan melihat cara mana yang berhasil atau tidak dalam diet.

3. Santap makanan yang kamu inginkan

8 Kebiasaan Diet ala Buddha yang Bikin Hidup Lebih SehatIlustrasi makan (unsplash.com/pablomerchanm)

Barangkali banyak orang yang akan kontra dengan pendapat yang satu ini. Dalam bukunya, Zigmond menjelaskan kebiasaan diet Buddha tidak ada aturan khusus tentang apa yang boleh dan tidak boleh dimakan. Menurutnya, setiap orang boleh menyantap berbagai makanan yang disukai dan merasa kenyang.

Diet yang membuat "menderita," terutama dalam hal preferensi makanan, biasanya tidak akan bertahan lama. Alih-alih melabeli makanan apa saja yang baik untuk diet atau buruk untuk diet, akan lebih baik kalau menyantap makanan yang sekiranya berguna dan membuatmu bahagia.

4. Sesekali boleh cheating, kok!

8 Kebiasaan Diet ala Buddha yang Bikin Hidup Lebih SehatIlustrasi orang makan (unsplash.com/sanderdalhuisen)

Menurut Zigmond, cheating saat sedang menjalani diet Buddha bukanlah hal yang haram dilakukan, lho. Kamu bisa cheating atau makan di luar jam diet, setidaknya sekali dalam seminggu, terutama saat akhir pekan, ada agenda hangout atau pesta bersama keluarga dan orang-orang terdekat.

Cheating diyakini dapat meningkatkan metabolisme, sehingga tubuhmu akan membakar lebih banyak kalori dan mengatur ulang hormon pengontrol nafsu makan. So, jangan merasa "berdosa" saat kamu hendak cheating, ya!

5. Jangan menyisakan makanan

8 Kebiasaan Diet ala Buddha yang Bikin Hidup Lebih SehatIlustrasi buah yang busuk (unsplash.com/joshua_hoehne)

Salah satu ajaran yang disampaikan Buddha adalah mindful terhadap segala hal, termasuk saat memaknai rasa lapar. Kamu harus bisa mengukur takaran atau porsi makananmu sendiri dan menghabiskannya, agar tidak ada sisa.

Menyisakan makanan dan membuangnya bisa menguragi esensi diet Buddha. Kamu juga dianggap tidak bersyukur atas makanan yang sudah didapat. Jadi, bija

Baca Juga: [QUIZ] Daging Apa yang Paling Cocok untuk Diet Kamu?

6. Bersyukur atas makanan yang didapat

8 Kebiasaan Diet ala Buddha yang Bikin Hidup Lebih SehatIlustrasi menyantap makanan (unsplash.com/ferhadd)

Menurut Zigmond, saat kamu mindful dan berpikir tentang betapa panjangnya perjalanan makanan yang tersaji di depanmu, maka akan muncul rasa syukur dalam dirimu. Kamu akan lebih menghargai makanan tersebut dan berusaha untuk tidak menyia-nyiakannya.

Secara langsung maupun tidak langsung, akan muncul rasa syukur dalam dirimu. Kamu pun dapat mengungkapkannya dalam berbagai cara, misalnya berdoa sebelum makan atau "berkomunikasi" dengan makanan tersebut.

7. Tetap bergerak

8 Kebiasaan Diet ala Buddha yang Bikin Hidup Lebih Sehatilustrasi jalan kaki (pexels.com/Israel Torres)

Dalam ajaran Buddha, bergerak adalah langkah yang ditempuh untuk mengusahakan badan dan pikiran yang sehat. Tak perlu berolahraga yang ekstrem atau high impact, berjalan kaki dengan rutin saja dapat membuat badan lebih sehat.  Bukan hanya badan yang sehat, pikiran dan mental juga bergerak ke arah yang sehat.

Apalagi jika dilakukan pada pagi hari. Berjalan kaki pada pagi hari dapat melancarkan metabolisme tubuh, sekaligus menghargai matahari sebagai sumber energi terbesar. Berbagai manfaat baiknya dari berjalan kaki dan matahari pun bisa kita dapatkan secara optimal untuk kesehatan tubuh.

8. Fokus pada diri sendiri

8 Kebiasaan Diet ala Buddha yang Bikin Hidup Lebih SehatIlustrasi orang yang fokus terhadap diri sendiri (unsplash.com/aloragriffiths)

Diet Buddha mengajarkan seseorang memperhatikan apa saja yang hendak disantap dan kapan waktu menyantapnya. Hal tersebut akan berdampak baik dan membuat seseorang jadi bisa lebih fokus pada diri sendiri.

Ketika sudah bisa benar-benar fokus, cepat atau lambat, kamu akan menyadari bahwa kamu akan makan saat kamu tidak benar-benar lapar. Kamu juga punya kontrol dan kesadaran diri bahwa hidupmu tidak hanya tentang makanan saja.

Itu dia beberapa kebiasaan diet sehat ala Buddha yang bisa kamu tiru. Mungkin diet ini tidak akan berpengaruh secara signifikan untuk penurunan berat badan dalam waktu singkat, tetapi diet ini berfokus pada keberlangsungan gaya hidup sehat dalam jangka panjang. 

Dari delapan poin di atas, adakah yang sudah kamu jalankan sebagai bagian dari diet dan gaya hidup sehat?

Baca Juga: 7 Manfaat Water Fasting, Diet Air Putih tanpa Makanan

yummy-banner

Topik:

  • Fasrinisyah Suryaningtyas
  • Dewi Suci Rahayu
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya