7 Cara Menyeduh Matcha yang Benar untuk Rasa dan Manfaat Terbaik

Matcha bukan sekadar tren gaya hidup sehat, tapi juga tradisi kuno dari Jepang yang menyimpan banyak manfaat. Matcha dibuat dari daun teh hijau (tencha) yang ditumbuk halus hingga menjadi bubuk berwarna hijau cerah. Rasanya unik, aromanya khas, dan kandungan antioksidannya sangat tinggi. Namun, semua kelebihan itu bisa hilang kalau kamu gak tahu cara menyeduh matcha yang benar.
Jika kamu pernah merasa matcha yang kamu buat rasanya pahit, terlalu encer, atau menggumpal, bisa jadi ada teknik yang salah saat menyeduhnya. Memahami cara menyeduh matcha bukan cuma soal mengikuti langkah, tapi juga soal menghargai filosofi di balik setiap cangkirnya.
Dalam artikel ini kamu akan mempelajari bahan apa saja yang dibutuhkan, cara menyeduhnya secara tepat, dan tips agar hasilnya maksimal.
1. Pilih jenis matcha berkualitas tinggi

Hal pertama yang wajib kamu perhatikan adalah kualitas matcha yang digunakan. Matcha memiliki beberapa grade atau tingkat kualitas, yang paling umum adalah ceremonial grade dan culinary grade. Ceremonial grade cocok untuk diseduh langsung tanpa campuran karena teksturnya lebih halus dan rasanya lebih lembut. Sementara itu, culinary grade lebih cocok untuk campuran makanan atau minuman seperti latte dan kue.
Kalau tujuanmu ingin merasakan teh matcha murni, maka pilihlah ceremonial grade. Warna bubuknya cenderung hijau cerah, gak kusam. Jangan tergiur harga murah karena bisa jadi kualitasnya rendah dan sudah teroksidasi. Simpan matcha di tempat kedap udara, jauh dari sinar matahari langsung untuk menjaga kesegarannya.
2. Siapkan peralatan tradisional yang mendukung

Menyeduh matcha akan jauh lebih maksimal jika kamu menggunakan alat tradisional Jepang. Peralatan dasar yang perlu kamu miliki adalah chasen (pengocok bambu), chawan (mangkuk untuk menyeduh matcha), dan chashaku (sendok bambu). Peralatan ini bukan hanya untuk estetika, tapi memang dirancang agar matcha larut sempurna dan menghasilkan busa lembut di permukaan.
Kalau kamu belum punya alat-alat tradisional, kamu bisa menggunakan mangkuk keramik lebar dan saringan halus sebagai alternatif awal. Untuk pengocok, hindari sendok logam atau blender karena bisa mengubah rasa matcha. Jika kamu serius ingin menikmati matcha secara rutin, investasi pada peralatan ini akan terasa sepadan.
3. Gunakan air dengan suhu yang tepat

Kesalahan umum dalam menyeduh matcha adalah menggunakan air yang terlalu panas. Air mendidih bisa merusak kandungan catechin dan membuat rasa matcha menjadi pahit. Suhu ideal untuk menyeduh matcha adalah sekitar 70–80 derajat Celcius. Kamu bisa menggunakan termometer air atau diamkan air mendidih selama 5–7 menit agar suhunya turun secara alami.
Kualitas air juga penting, lho. Gunakan air mineral atau air yang telah disaring agar gak mengandung klorin atau zat asing yang bisa mempengaruhi rasa. Matcha menyerap rasa dari air dengan sangat cepat, jadi pastikan air yang kamu pakai benar-benar bersih dan segar.
4. Ayak matcha sebelum diseduh

Satu langkah penting yang sering dilupakan adalah mengayak matcha sebelum kamu menyeduhnya. Matcha sangat mudah menggumpal karena partikel bubuknya sangat halus dan bisa menyatu karena kelembapan. Dengan mengayaknya menggunakan saringan teh kecil, kamu akan mendapatkan bubuk yang halus dan rata, sehingga mudah larut saat diseduh.
Langkah ini juga membantu menghasilkan tekstur akhir yang lebih lembut dan busa yang lebih merata. Jangan langsung menuang air ke bubuk yang belum diayak karena bisa menghasilkan gumpalan dan rasa yang tidak merata. Meskipun terlihat sepele, proses pengayakan ini justru salah satu kunci utama agar matcha terasa nikmat, lho.
5. Teknik mengocok, rahasia matcha yang sempurna

Setelah kamu menuangkan air ke dalam mangkuk yang berisi matcha, saatnya menggunakan chasen untuk mengocok. Gerakkan chasen dalam pola huruf “M” atau “W” dengan kecepatan sedang hingga busa halus terbentuk di permukaan. Hindari mengaduk dalam gerakan melingkar karena gak akan menghasilkan busa yang ideal.
Busanya bukan sekadar estetika, tapi juga menunjukkan bahwa matcha larut sempurna dan terasa lembut di lidah, lho. Proses ini biasanya memakan waktu 15–30 detik. Setelah busa muncul dan warnanya terlihat merata, matcha siap kamu nikmati. Jangan lupa, nikmati matcha selagi hangat untuk rasa terbaik.
6. Sesuaikan takaran dengan selera

Takaran standar untuk menyeduh matcha adalah sekitar 1–2 gram bubuk matcha untuk 60–70 ml air. Namun, kamu bisa menyesuaikannya dengan selera. Jika kamu ingin rasa yang lebih pekat seperti koicha, gunakan lebih banyak matcha dan air yang lebih sedikit. Sebaliknya, untuk usucha atau matcha ringan, takaran standar sudah cukup.
Kalau kamu baru mulai, disarankan mencoba dari takaran dasar dulu dan bereksperimen sesuai preferensimu. Pastikan kamu menimbang matcha menggunakan timbangan digital agar takarannya akurat. Takaran yang gak konsisten bisa membuat hasil akhirnya berubah-ubah, dan sulit menemukan rasa yang kamu suka.
7. Tambahan opsional, nikmati matcha dengan cara modern

Jika kamu merasa matcha terlalu kuat saat disajikan polos, kamu bisa mencoba variasi modern seperti matcha latte atau matcha honey. Tambahkan susu oat, almond, atau susu sapi ke dalam matcha dan kocok hingga tercampur. Kamu juga bisa menambahkan madu atau sirup maple untuk rasa manis alami.
Meski bukan cara tradisional, tambahan ini bisa membuat matcha lebih mudah dinikmati, terutama bagi pemula. Namun, pastikan kamu tetap menggunakan teknik dasar penyeduhan yang benar sebelum menambahkan bahan lain. Dengan begitu, kamu tetap mendapatkan manfaat kesehatan dari matcha tanpa kehilangan keasliannya, deh.
Cara menyeduh matcha yang benar bukanlah hal yang rumit, tapi memerlukan perhatian pada setiap detailnya. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bukan hanya menyeduh teh, tapi juga ikut merayakan warisan budaya yang kaya dan mendalam.