Jianbing, Jagoan Sarapan Terbaik Dunia 2025 versi TasteAtlas
Bulan Juni 2025, TasteAtlas merilis daftar 50 menu sarapan terbaik di dunia dan jianbing menempati urutan keenam. Banyak orang langsung penasaran karena makanan ini mungkin belum sepopuler croissant, tetapi dikenal punya karakter rasa yang lengkap dalam satu sajian. Keunikan jianbing justru terletak pada tampilannya yang sederhana namun menawarkan pengalaman makan yang cukup padat untuk ukuran sarapan.
TasteAtlas memasukkannya dalam daftar karena konsisten menjadi menu sarapan yang dianggap praktis, mudah dibawa, cukup mengenyangkan, dan rasanya bisa diterima banyak lidah. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai jianbing.
1. Jianbing dianggap lengkap karena komposisinya seimbang
Jianbing dibuat dari kulit tipis yang dimasak di atas wajan besar lalu diberi telur, saus asin-manis, daun bawang, ketumbar, dan kerupuk renyah. Kombinasi ini membuat satu porsi terasa mengenyangkan tetapi tetap ringan untuk pagi hari. Kulit yang lembut berpadu dengan bagian renyah di tengah memberi sensasi yang jelas sejak gigitan pertama. Rasa gurih dan sedikit manisnya membuat jianbing mudah diterima oleh orang yang terbiasa dengan makanan cepat saji.
Penjualnya mempertahankan komposisi yang sederhana supaya mudah disiapkan meski pembeli datang berurutan. Kulit yang tipis memberi ruang untuk isian tanpa membuatnya terlalu padat. Hal ini membuat jianbing sering digolongkan sebagai sarapan lengkap di banyak kota di Tiongkok.
2. Teknik memasak jadi daya tarik karena disiapkan di depan pembeli
Proses memasak jianbing biasanya dilakukan di atas wajan datar berukuran besar, sehingga pembeli bisa melihat seluruh tahapnya. Pedagang meratakan adonan hingga sangat tipis, lalu memecahkan telur di atas permukaan yang masih panas dan menyebarkannya secara merata. Setelah itu barulah saus asin-manis, daun bawang, ketumbar, dan kerupuk renyah ditambahkan di atas kulit yang mulai mengering.
Kulit yang tipis harus dimasak dengan waktu yang tepat supaya tidak terlalu lembek atau terlalu rapuh. Kerupuk dimasukkan menjelang akhir agar teksturnya tidak berubah karena uap panas dari wajan. Bagi pembeli, melihat prosesnya secara langsung jelas jadi daya tarik tersendiri.
3. Rasa sausnya menjadi ciri khas jianbing
Saus jianbing biasanya memiliki rasa asin-manis dengan sedikit pedas. Saus ini dioleskan ketika kulit masih panas sehingga aromanya langsung naik bersama uap dari wajan. Saat menyerap ke bagian kulit yang lebih lembut, saus memberi lapisan rasa yang tidak terlalu kuat tetapi cukup untuk menyatukan semua isian.
Beberapa kota menyesuaikan sausnya dengan selera lokal, misalnya versi yang lebih pedas atau lebih manis. Meski berbeda, dasarnya tetap sama yakni saus menjadi elemen pengikat antara kulit, telur, dan kerupuk renyah. Penjual biasanya mempertahankan komposisi sederhana agar rasa tidak menutupi tekstur komponen lain.
4. Tekstur unik membuat jianbing lebih menarik
Kerupuk tipis atau bao cui menjadi elemen yang menambah tekstur pada jianbing. Ketika digigit, bagian renyah ini memberi kontras yang jelas terhadap kulit lembut dan telur yang padat. Banyak pembeli menilai elemen renyah ini sebagai bagian paling mencolok pada gigitan pertama. Perpaduan ini membuat jianbing tidak terasa monoton meski komposisinya sederhana.
Penjual memasukkan kerupuk tepat sebelum lipatan terakhir agar tidak terkena uap panas terlalu lama. Teknik ini menjaga kerupuk tetap kering sampai disajikan ke tangan pembeli. Namun, ada juga yang mengisi jianbing dengan youtiao yang mirip dengan cakwe.
Masuknya jianbing ke posisi enam besar daftar sarapan terbaik dunia versi TasteAtlas menunjukkan bahwa makanan sederhana tetap bisa menonjol. Dengan rasa gurih dan saus yang lezat jianbing menjadi contoh bagaimana street food bisa diterima secara global. Jika suatu hari kamu menemukan penjual jianbing, menu ini layak dicoba sebagai menu sarapan.
