5 Penyebab Lidah Terasa Gatal saat Mengonsumsi Buah Nanas

Intinya sih...
- Penyebab lidah gatal setelah makan nanas adalah enzim bromelain yang memecah protein di mulut, menyebabkan iritasi ringan.
- Nanas belum matang mengandung lebih banyak asam dan enzim aktif, meningkatkan kemungkinan iritasi pada jaringan lunak di mulut.
- Konsumsi nanas saat perut kosong dapat memperparah reaksi enzim dan asam dalam mulut, serta memicu rasa perih di lambung.
Buah nanas dikenal dengan rasa manis dan asam yang menyegarkan. Selain enak untuk dikonsumsi, nanas juga kaya akan vitamin C, enzim, dan serat yang baik untuk pencernaan. Meski manis dan menyegarkan, tidak sedikit orang yang mengeluhkan sensasi gatal atau perih di lidah setelah memakannya. Meskipun ini bukan hal yang berbahaya, ketidaknyamanan tersebut bisa mengganggu pengalaman makan buah nanas.
Fenomena ini sebenarnya bukanlah hal yang aneh. Ada beberapa penyebab ilmiah di balik rasa gatal yang muncul pada lidah usai mengonsumsi nanas. Dari reaksi enzim hingga kemungkinan alergi ringan, artikel ini akan membahas lima penyebab lidah terasa gatal saat mengonsumsi buah nanas.
1. Adanya enzim bromelain
Penyebab utama lidah terasa gatal setelah makan nanas adalah keberadaan enzim yang disebut bromelain. Enzim ini berfungsi sebagai protease, yang artinya ia memecah protein menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Saat kamu mengunyah nanas, bromelain mulai memecah protein yang ada di dalam mulut, termasuk di permukaan lidah dan dinding mulut. Hal inilah yang menimbulkan sensasi gatal, perih, atau bahkan seperti terbakar ringan.
Bromelain sebenarnya bermanfaat bagi pencernaan karena membantu tubuh memecah protein lebih efisien. Saat kamu memakannya, aktivitas enzim ini bisa menyebabkan iritasi ringan. Untungnya, sensasi gatal ini biasanya tidak bertahan lama dan akan hilang setelah air liur dan enzim tubuh menetralkan efek bromelain. Proses ini juga menjadi alasan mengapa beberapa orang lebih tahan terhadap efek ini dibanding yang lain.
2. Buah nanas belum matang sempurna
Nanas yang belum matang secara sempurna cenderung mengandung lebih banyak asam dan enzim aktif, termasuk bromelain. Ketika kamu mengonsumsi nanas yang masih muda atau belum benar-benar matang, kadar keasamannya jauh lebih tinggi dan aktivitas enzimnya juga lebih agresif. Ini dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya iritasi pada jaringan lunak di mulut, termasuk lidah dan langit-langit.
Nanas yang belum matang juga memiliki tekstur yang lebih keras dan serat yang lebih kasar, yang bisa menambah gesekan saat dikunyah. Gesekan ini memperparah iritasi yang disebabkan oleh bromelain, sehingga menyebabkan sensasi gatal yang lebih kuat. Maka, pilihlah nanas yang sudah matang dengan rasa manis lebih dominan dapat membantu mengurangi gejala ini.
3. Reaksi alergi ringan terhadap buah nanas
Sebagian orang memiliki sensitivitas ringan atau alergi terhadap zat-zat tertentu dalam nanas, seperti protein dalam buah atau enzim bromelain itu sendiri. Reaksi alergi ringan ini biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa menyebabkan gejala seperti gatal pada lidah, bibir, dan mulut. Gejala lain yang mungkin muncul meliputi rasa kesemutan, bengkak ringan, atau bahkan iritasi tenggorokan.
Meskipun tidak separah alergi makanan lainnya, penting untuk mengenali jika tubuhmu menunjukkan tanda-tanda hipersensitivitas. Jika gejala yang muncul cukup parah atau bertambah buruk setelah mengonsumsi nanas, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan alergi. Dalam kasus ringan, mengurangi jumlah konsumsi atau memproses nanas sebelum dimakan bisa menjadi solusi.
4. Kandungan asam yang tinggi
Nanas termasuk buah yang memiliki kadar asam cukup tinggi, terutama asam askorbat (vitamin C) dan asam sitrat. Asam ini bisa memperburuk iritasi pada mulut, terutama jika mulut sedang dalam kondisi sensitif, misalnya sedang sariawan atau ada luka kecil. Ketika asam ini bersentuhan dengan luka atau area sensitif di lidah, muncullah rasa perih yang menyerupai gatal.
Kondisi ini diperburuk jika kamu mengonsumsi nanas dalam jumlah banyak sekaligus. Selain membuat mulut terasa gatal, asam dalam nanas juga bisa mengikis enamel gigi jika dikonsumsi terlalu sering tanpa jeda. Maka dari itu, penting untuk membilas mulut dengan air setelah makan nanas guna menetralkan kadar asam dalam mulut.
5. Mengonsumsi nanas dalam keadaan perut kosong
Mengonsumsi nanas saat perut kosong dapat memperparah reaksi enzim dan asam dalam mulut. Tanpa adanya makanan lain untuk menetralisir, kandungan bromelain dan asam dari nanas akan langsung bereaksi dengan jaringan lunak mulut yang belum ‘terlapisi’ oleh sisa makanan atau air liur yang cukup. Yang kemudian bisa membuat sensasi gatal atau perih menjadi lebih kuat dari biasanya.
Selain menyebabkan rasa gatal di lidah, makan nanas saat perut kosong juga bisa memicu rasa perih di lambung bagi sebagian orang. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi nanas setelah makan utama atau bersamaan dengan buah lain yang lebih netral seperti pisang atau semangka. Gak cuma membuat kenyang, pisang juga membantu mengurangi efek iritasi dan membuat pengalaman makan nanas jadi lebih nyaman.
Lidah terasa gatal saat mengonsumsi buah nanas memang umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari enzim bromelain, buah yang belum matang, reaksi alergi ringan, hingga kadar asam tinggi. Bahkan waktu kamu mengonsumsinya juga dapat memengaruhi seberapa kuat sensasi itu muncul.