4 Perbedaan Keju Edam dan Parmesan, Tekstur hingga Rasa!

Keju merupakan salah satu bahan makanan yang sering digunakan dalam berbagai hidangan, baik sebagai pelengkap maupun bahan utama. Di antara banyak jenis keju, edam dan parmesan menjadi dua pilihan yang cukup populer. Keduanya memiliki karakteristik unik yang cocok untuk berbagai keperluan kuliner.
Meskipun sama-sama keju, edam dan parmesan memiliki perbedaan mencolok yang perlu kamu ketahui. Mulai dari tekstur hingga rasa, kedua keju ini punya ciri khas yang membedakannya satu sama lain. Edam dikenal dengan teksturnya yang lebih lembut dan rasa yang sedikit manis, sementara parmesan memiliki tekstur keras dengan cita rasa lebih tajam dan gurih.
Nah, buat kamu yang masih bingung membedakan keduanya, yuk simak empat perbedaan utama antara keju edam dan parmesan berikut ini! Sembari dicatat, ya!
1. Asal-usul dan proses pembuatan

Keju edam berasal dari Belanda, sedangkan parmesan atau parmigiano-reggiano berasal dari Italia. Edam dibuat dari susu sapi yang biasanya telah dipasteurisasi, sementara parmesan menggunakan susu sapi mentah yang belum dipasteurisasi. Proses ini membuat keju parmesan memiliki rasa yang lebih kompleks karena melibatkan fermentasi alami selama proses pematangan.
Selain itu, perbedaan dalam metode pengolahan juga berpengaruh pada tekstur dan cita rasa masing-masing keju. Keju edam dikenal sebagai keju semi-hard atau setengah keras yang memiliki tekstur lebih elastis, sedangkan parmesan memiliki tekstur yang jauh lebih keras dan berbutir. Hal ini disebabkan oleh perbedaan kandungan air dan lamanya proses pematangan yang dilakukan pada kedua keju tersebut.
2. Tekstur dan cita rasa

Keju edam memiliki tekstur yang lebih lembut dan creamy, sehingga tetap mudah dikonsumsi bahkan setelah matang. Parmesan, di sisi lain, memiliki tekstur keras dan rapuh yang cenderung mudah diparut, menjadikannya pilihan utama sebagai topping dalam berbagai hidangan Italia. Perbedaan ini terjadi karena parmesan mengalami proses pematangan yang jauh lebih lama dibandingkan edam.
Dari segi rasa, keju edam memiliki cita rasa yang lebih ringan dengan sentuhan manis, nutty, dan sedikit asin. Sebaliknya, parmesan memiliki rasa yang lebih kuat, cenderung asin, gurih, dan memiliki aroma khas yang lebih tajam.
Perbedaan rasa ini membuat keju parmesan lebih sering digunakan dalam masakan sebagai penambah cita rasa, sementara edam lebih sering disantap langsung atau dijadikan pendamping wine.
3. Perbedaan warna, bentuk, dan lapisan luar keju

Keju edam memiliki tampilan khas dengan bentuk bulat dan lapisan luar berwarna merah atau kuning yang dilapisi lilin. Lilin ini berfungsi sebagai pelindung yang menjaga kelembaban dan memperlambat proses pematangan keju. Warna merah mencolok ini juga menjadi ciri khas utama edam yang membedakannya dari banyak jenis keju lainnya.
Sementara itu, parmesan memiliki warna yang lebih alami dengan rona kuning pucat atau keemasan. Parmesan juga tidak memiliki lapisan lilin, melainkan kulit luar alami yang terbentuk selama proses pematangan. Keju ini biasanya dijual dalam bentuk bongkahan besar atau dalam bentuk parutan untuk mempermudah penggunaannya dalam masakan.
4. Lama pematangan dan cara konsumsi

Keju edam umumnya matang dalam waktu sekitar 3 bulan dan bisa dibiarkan lebih lama untuk menghasilkan rasa yang lebih tajam. Berbeda dengan keju lain, edam tidak mudah membusuk sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Hal ini menjadikannya pilihan yang ideal bagi mereka yang menginginkan keju dengan masa simpan panjang.
Sebaliknya, parmesan membutuhkan waktu pematangan minimal 12 bulan, tetapi sering kali dibiarkan hingga 24 bulan atau lebih untuk mencapai rasa dan tekstur terbaik. Karena tekstur keras dan rasa yang kuat, parmesan lebih sering digunakan dalam bentuk parutan sebagai pugasan pasta, pizza, atau sup, sedangkan edam lebih fleksibel dan bisa dimakan langsung sebagai camilan atau pelengkap roti.
Dengan memahami perbedaan antara keju edam dan parmesan, kamu bisa memilih jenis keju yang paling sesuai dengan selera dan kebutuhan masakanmu. Jika mencari keju dengan tekstur lebih lembut dan rasa ringan, edam bisa jadi pilihan tepat. Sementara itu, parmesan cocok untuk menambah cita rasa gurih pada berbagai hidangan khas Italia.
Apapun pilihanmu, pastikan untuk menyimpan dan menggunakannya dengan cara yang tepat agar kualitas dan rasa keju tetap terjaga, ya!