Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret latte dan flat white
Potret latte dan flat white (commons.wikimedia.org/B_adger1 | commons.wikimedia.org/Ashton_29)

Jika kamu cukup sering nongkrong di coffee shop, tentu familier dengan beragam varian minuman berbasis espresso. Bagi pelanggan yang menginginkan rasa espresso lebih ringan, seringkali disarankan untuk memilih menu berbasis espresso dan susu.

Ada banyak jenis kopi susu, namanya tergantung pada rasio kedua bahan tersebut. Salah satu yang populer selain cappuccino adalah latte dan flat white. Keduanya tampak mirip, karena sama-sama terbuat dari espresso dan susu steam.

Lantas, apa yang membedakan latte dan flat white? Mari simak penjelasan di bawah ini, agar kamu dapat memesan sesuai selera dan karaktermu!

1. Asal-usul

Latte merupakan minuman kopi dari Italia yang mulai dikenal pada abad ke-17. Istilah latte berasal dari caffe latte yang berarti kopi dan susu. Ketika kedai kopi Amerika mulai menyajikan latte, mereka mempersingkat istilah caffe latte menjadi latte. Namun, jika kamu memesan latte di Italia, maka hanya akan mendapat segelas susu. 

Sesuai dengan namanya, latte tradisional di Italia dibuat dengan mencampurkan espresso dan susu steam. Kemudian, disajikan dalam gelas tinggi dengan foam di lapisan paling atas. Biasanya, susu dituang lebih dulu, lalu menambahkan espresso, sehingga menciptakan lapisan-lapisan pada minuman.

Kini, cara penyajian tersebut sudah banyak ditinggalkan. Latte disajikan dalam cangkir dengan menuangkan espresso lebih dulu. Setelah itu, susu steam dengan rasio lebih besar dan seringkali disajikan dengan latte art yang menarik.

Sedangkan, flat white berasal dari Australia dan Selandia baru yang mulai dikenal pada tahun 1980-an. Namanya secara harfiah berarti putih polos, yang merujuk pada metode penyajian kopi dengan menggabungkan espresso dan susu steam. Jenis kopi ini dibuat untuk pelanggan yang menginginkan rasa kopi lebih kuat dan lapisan foam lebih ringan dari latte.

2. Rasio espresso dan susu

Potret menuangkan susu dalam cangkir berisi espresso (pexels.com/cmrcn)

Latte dan flat white terbuat dari dua bahan yang sama, yakni espresso dan susu. Suhu susu steam yang digunakan pun sama, yaitu sekitar 60 derajat Celsius. Suhu tersebut dianggap ideal untuk menghasilkan foam di atas minuman. 

Perbedaannya terletak pada rasio espresso dan susu yang digunakan. Untuk membuat latte, maka gunakan rasio 1:3, yakni 1 bagian espresso dan 3 bagian susu steam. Sedangkan, untuk membuat flat white, rasionya 1:2, yakni 1 bagian espresso dan 2 bagian susu steam.

3. Rasa

Rasio berbeda antara espresso dan susu, maka akan memengaruhi rasa kopi. Latte mengandung lebih banyak susu, sehingga profil rasa kopinya lebih ringan. Susu steam akan memberikan rasa manis alami, tekstur creamy, dan lembut pada latte.

Lain halnya dengan flat white yang menggunakan rasio susu lebih sedikit daripada latte. Oleh sebab itu, rasa espresso lebih kuat. Namun, tambahan susu steam memberikan sedikit rasa manis dan menyeimbangkan aroma kopi pada flat white. 

4. Karakteristik foam

Potret foam pada flat white (commons.wikimedia.org/Acabashi)

Latte maupun flat white dapat disajikan lebih menarik dengan foam dan latte art. Hal ini membuat keduanya semakin mirip dan sulit dibedakan. Jika diperhatikan lebih jeli, maka kamu akan menjumpai perbedaan karakteristik foam pada keduanya.

Lapisan foam pada latte menghasilkan tekstur lebih milky, tebalnya sekitar 1 cm, dan lembut. Sebaliknya, flat white punya lapisan microfoam yang sangat tipis dan halus. Oleh karena itu, menghasilkan minuman kopi yang cukup kuat, tapi lembut di lidah, karena tercampur dengan baik tanpa dipisahkan foam tebal.

5. Ukuran cangkir

Ukuran cangkir yang digunakan untuk menyajikan latte dan flat white juga berbeda, lho. Latte biasanya disajikan dalam cangkir berukuran 240–480 ml, sedangkan cangkir flat white berukuran 150–180 ml. Apakah kamu pernah menyadarinya?

Latte klasik ideal untuk diminum saat pagi atau sore hari, ketika kamu ingin menikmati minuman yang menenangkan. Sedangkan, flat white bisa menjadi pilihan sempurna untuk mengawali hari, terutama bagi kamu yang membutuhkan rasa kopi susu dengan rasa dan aroma lebih kuat. Kamu juga bisa mengganti espresso standar dengan ristretto, jika ingin membuat rasa flat white jauh lebih kuat dari biasanya.

Nah, sekarang kamu sudah tahu bedanya latte dan flat white. Meskipun keduanya sangat mirip, tetapi asal-usul hingga cara penyajiannya berbeda. Jadi, mana yang paling sesuai dengan selera dan karaktermu?

Editorial Team