Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Kopi Excelsa, Varietas Unik yang Mulai Mendunia

Potret buah kopi excelsa
Potret buah kopi excelsa (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Kebanyakan orang mungkin hanya mengenal dua jenis kopi populer seperti arabika dan robusta. Padahal, ada varietas kopi lain yang tak kalah menarik di Indonesia, namanya excelsa.

Jenis biji kopi ini punya karakteristik unik dengan rasa berbeda dibandingkan arabika maupun robusta. Bahkan, varietas ini pernah dibawakan dalam ajang kompetisi kopi tingkat dunia.

Menyambut Hari Kopi Sedunia yang jatuh pada 1 Oktober 2025, Tokopedia dan TikTok Shop lewat inisiatif #SatuDalamKopi kembali menegaskan dukungannya pada industri kopi Indonesia. Bersama Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perkebunan Kabupaten Sumedang, mereka berupaya mendorong kemajuan UMKM dan petani kopi lokal. Inisiatif ini pun termasuk pengembangan kopi excelsa di Sumedang, Jawa Barat.

Nah, kali ini, IDN Times ingin mengajak kamu lebih dekat mengenal kopi excelsa. Varietas kopi ini unik, langka, sekaligus punya potensi besar untuk mendunia. Berikut ulasannya!

1. Apa itu kopi excelsa?

Potret buah kopi excelsa
Potret buah kopi excelsa (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Selain arabika dan robusta yang lebih populer, ada juga kopi excelsa. Varietas ini awalnya dianggap sub-spesies dari liberika. Namun, kini berdiri sendiri secara genetik.

Perkebunan kopi excelsa terdaftar di Jawa Barat memiliki luas 88 hektare. Sedangkan, sisanya bisa ditemukan di area tempat tinggal warga yang jumlahnya lebih dari 3.000 pohon. Pemerintah Kabupaten Sumedang mencatat, Sumedang menjadi salah satu sentra kopi grade satu di Indonesia, yang juga menghasilkan kopi excelsa.

Sumedang juga memiliki beberapa area penghasil kopi. Kamu bisa menemukan kebun kopi di Gunung Manglayang, Gunung Beser Rancakalong, Gugusan Gunung Kareumbi, Gunung Cakrabuana, dan Gunung Tampomas.

2. Ciri khas kopi excelsa

Potret pohon kopi excelsa, Sumedang
Potret pohon kopi excelsa, Sumedang (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Bentuk biji kopi excelsa mirip robusta, tetapi aromanya lebih kaya. Selain itu, excelsa memiliki karakteristik sendiri, mulai dari daun, batang, hingga cita rasanya.

"Karakteristik daunnya (excelsa) lebih besar, bentuk batangnya seperti pohon nangka, dan rasanya cenderung ke tropical fruit seperti nangka atau salak," kata Rainaldi, Coffee Farmer and Excelsa Coffee Processor, dalam talkshow #SatuDalamKopi di Bandung, pada 30 September 2025.

Ia menambahkan, jika proses pengolahan dilakukan secara tradisional, kopi excelsa bisa meninggalkan aftertaste pahit yang menempel di mulut. Hal ini biasanya terjadi pada metode natural, yakni saat kopi dipetik, lalu langsung dijemur tanpa melalui fermentasi. Menariknya, excelsa juga dikenal sebagai varietas kopi dengan kadar kafein paling rendah dibanding jenis kopi lainnya.

3. Masa panen

Potret petani memetik biji kopi excelsa
Potret petani memetik biji kopi excelsa, Sumedang (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Masa panen excelsa mirip robusta, yakni Juli-November dengan puncak Agustus-Oktober. Usia pohonnya bisa mencapai ratusan tahun, serta produktivitasnya tetap tinggi. Bahkan, satu pohon bisa menghasilkan hingga 100 kilogram.

4. Potensi lokal yang mulai dikenal pasar global

Potret membuat kopi excelsa
Potret membuat kopi excelsa (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Kopi excelsa bukan hanya menjadi kebanggaan petani di daerah, tetapi kini juga mulai mendapatkan perhatian di pasar global. Dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga komunitas kopi, menjadikan varietas kopi ini semakin dikenal luas.

Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce Indonesia, Aditia Grasio Nelwan, mengatakan inisiatif #SatuDalamKopi merupakan bagian dari upaya mendukung digitalisasi pelaku usaha lokal dan petani kopi di Indonesia. Mereka telah berperan dari sisi hulu, termasuk di Lahat, Sumatra Selatan, dan Jawa Barat sejak 2024.

Melalui kolaborasi dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Tokopedia and TikTok Shop memberi dukungan berupa mesin pengolahan biji kopi. Diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan produktivitas kopi excelsa, baik di pasar lokal maupun internasional.

Tak hanya pemerintah dan petani kopi, barista Indonesia juga punya peran penting dalam mengenalkan excelsa ke dunia. Salah satunya Ryan Wibawa, Juara Ketiga World Brewers Cup 2024 di Chicago, Amerika Serikat. Dalam ajang tersebut, ia memilih menggunakan kopi excelsa sebagai materi kompetisi.

Ia mengungkapkan idenya berawal saat prepare buat kompetisi, pesan apa yang mau dibawakan, lalu yang terlintas di pikirannya adalah belum ada kopi Indonesia yang muncul di World Brew Cup. "Saya pakai tiga kopi berbeda, khususnya excelsa. Akhirnya kita coba gali tanya sana sini, lalu ada varietas excelsia yang menarik, karena karakteristiknya berbeda dibanding robusta atau arabica,” tutur Ryan.

Menurut Ryan, karakteristik excelsa yang dominan manis dan berbeda dari arabika maupun robusta justru bisa menyatu dengan jenis kopi lain. Inilah yang membuat kopi excelsa semakin berpotensi mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

5. Keunikan excelsa mulai dicari penikmat kopi

Potret Ryan Wibawa membuat kopi excelsa, Bandung
Potret Ryan Wibawa membuat kopi excelsa, Bandung (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Kini, popularitas keunikan cita rasa dan aroma kopi excelsa pun mulai dicari penikmat kopi. Salah satunya dirasakan Uberall Roastery yang mulai sering mendapatkan pesanan kopi excelsa, termasuk dari pelanggan di platform digital, seperti Tokopedia dan TikTok Shop.

"Awalnya banyak pelanggan penasaran dengan rasa kopi excelsa ini dan setelah mencoba, lalu mereka kembali memesan kopi excelsa di toko kami,” kata Pemilik Usaha Uberall Roastery, Farhan Irfanto.

Uberall Roastery merupakan salah satu pelaku usaha lokal di Tokopedia dan TikTok Shop asal Cirebon. Ia memanfaatkan berbagai fitur di Tokopedia dan TikTok Shop dan berkontribusi sekitar 50-70 persen terhadap penjualan online.

Uberall Roastery didirikan Farhan Irfanto, yang memiliki kecintaan terhadap kopi sejak SMA. Ketika melanjutkan studi di Jerman pada 2019, Farhan mulai menekuni kopi lebih dalam, termasuk mencoba profesi barista paruh waktu. Sepulangnya ke Tanah Air, ia merintis bisnis minuman bernama Everywhere, yang kemudian menginspirasi nama Uberall. Ternyata memiliki makna sama dalam bahasa Jerman.

Kecintaan Farhan terhadap kopi kian berkembang setelah mengenal kopi excelsa dari petani sekaligus prosesor kopi excelsa, Rainaldi. Eksperimen Farhan bersama excelsa pun dimulai. Melalui campuran kopi excelsa dengan kopi Kolombia dan Peru Geisha, Farhan meraih peringkat keempat ajang German Brewers Cup 2022. Selanjutnya, Farhan meraih peringkat ketiga kompetisi Brewers Cup di Jerman pada 2023 dan kompetisi roasting di Indonesia 2023.

6. Tantangan pengembangan excelsa

Potret kebun kopi di Sumedang
Potret kebun kopi di Sumedang (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Mengembangkan kopi excelsa di Indonesia bukanlah hal yang mudah. Menurut Reinaldi, tantangan utama justru dirasakan petani. Sepuluh tahun yang lalu, banyak petani belum sadar kalau excelsa bisa memberi nilai tambah ekonomi.

"Biaya panennya juga relatif mahal, karena harus dipetik manual, kadang petani harus manjat pakai tangga, bawa ember, dan hanya memilih buah ceri yang benar-benar merah,” ujarnya.

Selain itu, proses identifikasi lahan potensial juga menjadi tantangan. “Awalnya saya mengolah kopi kurang dari 20 pohon pada 2023. Sekarang, sumber excelsa mulai ditemukan di wilayah Sumedang timur hingga barat,” katanya.

Dari sisi pemasaran, tantangan lain adalah bagaimana meyakinkan petani. Namun, hal ini relatif bisa diatasi. “Petani itu sudah pintar hitung-hitungan, karena tahu kopi excelsa dipakai banyak orang. Jadi, wajar kalau ingin harga jual bersaing. Tinggal bagaimana kita mengonversi harga jual supaya adil,” tutur Reinaldi.

Kopi excelsa mungkin belum sepopuler arabika dan robusta, tetapi keunikan rasanya membuat kopi ini layak kamu coba. Jadi, lain kali saat kamu mau menikmati kopi, jangan ragu buat mencoba kopi excelsa, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Food

See More

5 Menu Favorit di Ikkudo Ichi, Tertarik untuk Mencicipinya?

05 Okt 2025, 15:15 WIBFood