Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi telur (freepik.com/freepik)

Telur merupakan salah satu makanan yang banyak dikonsumsi karena kaya akan nutrisi dan mudah diolah dalam berbagai hidangan. Manfaatnya dalam kesehatan berperan dalam perkembangan otak dan fungsi sistem saraf, menjaga kesehatan mata, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan masih banyak lagi.

Di pasaran terdapat beberapa jenis telur, seperti telur omega 3 dan telur biasa. Keduanya memiliki beberapa perbedaan, meskipun sama-sama dari ayam petelur.

Penasaran apa saja perbedaan antara keduanya? Simak penjelasan perbedaan antara telur omega 3 dan telur biasa di bawah ini.

1. Kandungan gizi telur omega 3 jauh lebih bagus

ilustrasi telur omega 3 (pexels.com/Klaus Nielsen)

Telur omega 3 mengandung asam lemak omega 3 yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur biasa. Hal ini disebabkan oleh pakan ayam petelur yang diperkaya dengan sumber omega 3.

Sedangkan telur biasa mengandung omega 3 dalam jumlah sedikit karena ayam petelur hanya diberi pakan standar berbasis biji-bijian tanpa tambahan sumber omega 3. Namun, telur biasa tetap dapat mendukung kesehatan karena mengandung protein berkualitas tinggi, vitamin, dan mineral.

2. Komposisi nutrisi yang berbeda

ilustrasi telur biasa (pexels.com/Klaus Nielsen)

Telur omega 3 juga memiliki lebih banyak vitamin D, vitamin E, dan antioksidan karena pakan ayamnya yang lebih kaya nutrisi. Selain itu, rasio antara asam lemak omega 6 dan omega 3 lebih seimbang.

Telur biasa cenderung memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih tinggi dan rasio omega 6 yang lebih besar, sehingga bisa berkontribusi pada peradangan jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Telur biasa ini tetap menjadi sumber protein yang berperan dalam perkembangan otak dan kesehatan hati.

3. Sumber pakan ayam yang berbeda

ilustrasi ayam petelur (pexels.com/Alison Burrell)

Perbedaan utama antara telur omega 3 dan telur biasa terletak pada jenis pakan yang diberikan kepada ayam petelur. Ayam yang menghasilkan telur omega 3 diberi pakan khusus yang mengandung biji rami, minyak ikan, atau alga yang kaya omega 3.

Sedangkan ayam yang menghasilkan telur biasa hanya mengonsumsi pakan konvesional yang terdiri dari jagung, kedelai, dan gandum. Perbedaan ini tidak hanya memengaruhi kandungan nutrisi telur, tetapi juga dapat berdampak pada kualitas dan cita rasa telur yang dihasilkan.

4. Perbedaan warna dan tekstur kuning telur

ilustrasi telur omega 3 (freepik.com/jcomp)

Telur omega 3 sering kali memiliki kuning telur yang lebih pekat atau berwarna oranye dibandingkan dengan telur biasa. Hal ini disebabkan oleh kandungan karotenoid yang lebih tinggi dalam pakan ayam yang kaya akan sumber omega 3.

Tekstur kuning telur pada omega 3 cenderung lebih kenyal dan sedikit kental. Sedangkan, telur biasa memiliki warna kuning lebih pucat karena pakan ayamnya tidak diperkaya dengan nutrisi tambahan.

5. Telur omega 3 harganya jauh lebih mahal

ilustrasi telur biasa (freepik.com/4045)

Karena proses produksi yang lebih mahal dan pakan khusus yang diberikan kepada ayam petelur, harga telur omega 3 cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan telur biasa. Biaya tambahan untuk pakan serta pemeliharaan yang lebih baik, sangat berpengaruh dengan harga jual telur.

Sementara itu, telur biasa lebih terjangkau karena menggunakan metode produksi umum dan pakan standar. Meskipun mahal, banyak yang memilih telur omega 3 karena manfaat kesehatannya yang lebih baik dibandingkan dengan telur biasa.

Gimana, sekarang sudah tahu kan perbedaan antara telur omega 3 dan telur biasa? Secara keseluruhan, baik telur omega 3 maupun telur biasa memiliki keunggulan masing-masing, karena tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Keduanya jelas merupakan sumber protein berkualitas tinggi serta baik untuk dikonsumsi dalam pola makan sehat dan seimbang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team