6 Fakta Beondegi, Kuliner Ekstrem Korea dari Kepompong Ulat Sutera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kuliner ekstrem kerap dirujuk sebagai hidangan yang tak lazim disantap oleh sebagian besar orang. Hal ini dapat dilatarbelakangi oleh bahan baku pada sajian tersebut ataupun cara memasaknya.
Nah, di Korea Selatan, ada beondegi yang agaknya tak semua orang gemar melahapnya. Apa sih beondegi itu?
1. Beondegi bermakna "kepompong (atau pupa)" yang lantas melatarbelakangi penamaan sajian ini
Dalam bahasa Korea, kata beondegi memiliki makna 'kepompong (atau pupa)'. Hal inilah yang menjadi cikal-bakal penamaan kuliner yang satu ini. Pasalnya, beondegi memang adalah hidangan yang diolah dari kepompong ulat sutera.
2. Beondegi diolah dengan merebus atau mengukus kepompong ulat sutera bersama bumbu-bumbu
Proses memasak hidangan tersebut diawali dengan merebus atau mengukus kepompong ulat sutera, serta ditambahkan bumbu-bumbu untuk memperkaya cita rasa. Beondegi dapat dilahap langsung begitu saja pasca dikukus atau direbus, maupun mengkreasikannya menjadi makanan berkuah seperti sup.
3. Beondegi disajikan sebagai kudapan, makanan pembuka, hingga makanan pendamping
Beondegi umumnya dinikmati sebagai camilan. Akan tetapi, makanan ini juga kerap dihidangkan sebagai makanan pembuka yang ringan. Tak hanya itu, beondegi pun lazim disajikan sebagai makanan pendamping ketika meminum alkohol.
Editor’s picks
Baca Juga: 7 Makanan Ekstrem di Pulau Sulawesi, Membayangkan Saja Bikin Ngeri!
4. Beondegi memiliki cita rasa gurih dan manis, serta bertekstur renyah
Cita rasa dominan yang disuguhkan oleh beondegi adalah gurih yang berpadu dengan sensasi manis. Selain itu, tekstur kepompong ulat sutera yang telah diolah sedemikian rupa itupun renyah saat dikunyah.
5. Beondegi dijajakan dalam cangkir kertas di pinggir jalan, serta versi kalengan di supermarket
Selain dijajakan di kedai-kedai pinggir jalan dalam cangkir kertas lengkap dengan tusuknya, beondegi juga dapat dijumpai dalam kemasan kaleng di supermarket. Beondegi ini lantas dapat dimasak sesuai selera dengan bumbu-bumbu pelengkapnya.
6. Beondegi adalah pilihan favorit ketika Perang Korea sebab kelangkaan sumber protein lain
Konon, beondegi merupakan pilihan favorit selama Perang Korea yang disebabkan oleh langkanya bahan makanan berprotein. Kalau saat ini, beondegi rupanya terbilang tak umum dijumpai dalam keseharian. Pasalnya, bahan baku berupa kepompong ulat sutera tersebut memang tak selalu tersedia.
Bagi penggemar kuliner ekstrem, boendegi ini agaknya patut dicoba, nih! Ada versi langsung lahap pasca kukus atau rebus dan versi sup. Kamu lebih tertarik pada versi yang mana?
Baca Juga: 10 Makanan Paling Ekstrem di Dunia, Ada yang dari Indonesia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.