5 Fakta Gamjatang, Sup Tulang Babi di Dali and Cocky Prince
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di Korea Selatan, babi merupakan bahan masakan yang kerap diolah ke dalam beragam kreasi hidangan. Ada yang digoreng, dipanggang, hingga dijadikan isian untuk sup.
Gamjatang adalah salah satunya. Hidangan ini pernah diselipkan dalam serial Dali and Cocky Prince (2021). Nah, di bawah ini adalah informasi singkat tentang gamjatang!
1. Gamjatang merupakan sup tulang belakang babi yakni tulang leher maupun tulang punggung
Ditilik dari etimologi bahasa Korea, kata tang merujuk pada jenis hidangan berkuah. Gamjatang merupakan variasi sup yang menggunakan bahan baku berupa babi. Tepatnya, gamjatang berbahan tulang belakang babi yang direbus. Bagian ini mencakup tulang leher maupun tulang punggung babi.
Kaldu pada gamjatang diperoleh dari hasil perebusan tulang belakang babi dalam waktu lama. Kuah itu juga dibubuhi gochujang (pasta cabai ala Korea) maupun gochugaru (bubuk cabai ala Korea) sehingga berwarna kemerahan.
2. Gamjatang berisi rebusan tulang belakang babi, kentang, dan ragam bahan pelengkap lainnya
Kendati bernama gamja, tetapi sup ini bukanlah sup kentang. Gamja memang dapat berarti kentang namun juga memiliki makna lain yang merujuk pada tulang belakang babi.
Selain rebusan tulang belakang babi, sup ini juga dilengkapi ragam bahan lain yang salah satunya memang kentang. Ada pula putbaechu (sawi putih), kkaennip (daun perilla), daun bawang, hingga biji wijen.
Warna kuah kemerahan gamjatang agaknya berpengaruh pada cita rasa pedas. Namun, kadar pedasnya dapat disesuaikan dengan menakar porsi gochugaru maupun gochujang.
Baca Juga: 7 Kuliner Babi khas Korea di Drakor Not Others, Gamjatang atau Jokbal?
3. Gamjatang konon telah diciptakan sejak era Tiga Kerajaan Korea pada zaman dahulu
Editor’s picks
Konon, gamjatang termasuk kuliner tradisional. Sup tulang belakang babi ini diceritakan telah tercipta sejak masa Tiga Kerajaan Korea. Namun masakan ini terus bertahan hingga masa sekarang.
Gamjatang kerap dinikmati sebagai comfort food yang lezat dan bergizi. Selain itu, gamjatang juga relatif ramah di kantong. Pasalnya di Korea Selatan, harga daging babi memang kentara lebih murah dibandingkan daging sapi.
4. Gamjatang menyuguhkan kuah gurih yang tak terlalu pedas dengan isian yang kaya cita rasa
Tak hanya penduduk lokal, sup tulang belakang babi ala Korea ini agaknya juga digemari wisatawan mancanegara. Sup ini terbilang laris di restoran tradisional Korea.
Gamjatang menyuguhkan kuah yang gurih dan tak terlampau pedas. Isiannya juga empuk dan memiliki cita rasa beragam dengan aroma yang menggugah selera.
Sajian ini paling sedap dilahap selagi hangat. Oleh sebab itu, gamjatang kerap disajikan saat musim dingin maupun sekadar menghangatkan tubuh ketika mendung atau hujan.
5. Gamjatang agaknya semakin sedap disantap sebagai lauk-pauk untuk nasi hangat
Selain dinikmati dengan kuah aslinya, isian gamjatang juga tak kalah sedap ketika dicelupkan ke dalam saus cocol. Misalnya saja gyeoja-jang alias pasta moster.
Gamjatang juga umum dimakan sebagai lauk untuk makanan utama. Hidangan berkuah ini disantap bersama nasi hangat dan terbilang mengenyangkan. Ada pula banchan (hidangan pendamping untuk makanan utama) seperti kimchi yang memperkaya cita rasa akhir gamjatang. Kadang, gamjatang dinikmati saat minum soju, terutama di restoran tradisional Korea.
Ada berbagai variasi masakan Korea yang diolah dari babi. Gamjatang adalah salah satu yang paling terkenal. Masih ingat masakan ini di serial Dali and Cocky Prince (2021)?
Baca Juga: 5 Fakta Mulhoe, Sup Dingin ala Korea dengan Irisan Ikan Segar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.