Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ote-ote khas Porong (flickr.com/Evelyn Pratiwi Yusuf)

Ote-ote memunyai banyak nama lain seperti bakwan, weci, hongkong, bala-bala, dan lainnya. Makanan ini di Jawa Timur, khususnya Surabaya dan sekitarnya adalah gorengan yang terbuat dari adonan tepung dan sayur, seperti bakwan sayur.

Nah, di Porong-Sidoarjo terdapat ote-ote yang terbuat dari adonan tepung dan tiram, dan ote-ote tiram tersebut sangat legendaris. Ingin tahu lebih lanjut terkait trivia menarik terkait ote-ote? Pencinta gorengan jangan skip artikel ini, ya!

 

1. Ote-ote khas Porong berbeda dengan ote-ote biasa

ilustrasi ote-ote (vecteezy.com/onyengradar)

Ote-ote atau bakwan sayur terbuat dari irisan wortel, taoge, kubis dan adonan tepung terigu lalu digoreng. Berbeda dengan ote-ote khas Porong, ote-ote tersebut ditambahkan dengan udang, tiram, atau daging ayam. 

Untuk menambah tekstur dan rasa, ote-ote biasanya ditambahkan dengan kacang tanah. Nah, terbayang kan rasa gurih dengan tekstur renyah di luar tapi lunak di dalam? Supaya lebih nikmat, ote-ote biasanya dimakan dengan cabai rawit.

 

2. Berasal dari Fuzhou kemudian menyebar di seluruh Jatim

ilustrasi ote-ote khas Porong (flickr.com/Henry Setiawan)

Ote-ote berasal dari Porong, Jawa Timur. Dahulu, keluarga Kwee Ie King bermigrasi dari dari Fuzhou, Tiongkok ke Indonesia, tepatnya di Porong. Mereka membawa resep ote-ote untuk dijual di Porong.

Porong, kala itu banyak dipenuhi oleh etnis Tionghoa dan membuat ote-ote Porong ini laris manis di Porong. Lama-lama, ote-ote tak hanya diminati oleh kalangan etnis Tionghoa saja, namun warga pribumi di Jawa Timur pun tertarik mencoba dan menjual ote-ote ini.

Sekarang, ote-ote banyak dijual oleh pedagang kaki lima, warung, hingga restoran.

 

3. Bisa berisi sayuran, daging, maupun tiram

ilustrasi ote-ote khas Porong (flickr.com/Evelyn Pratiwi Yusuf)

Resep asli ote-ote porong tentunya berasal dari Porong dan memiliki perbedaan dengan ote-ote yang banyak dijual sekarang. Ote-ote porong berbentuk bulat besar dan dicampurkan dengan rumput laut dan tiram.

Isian ote-ote porong, selain sayuran, adalah ayam dan daging babi. Ote-ote yang banyak dijual sekarang ini tidak menyertakan daging babi, namun bisa diganti dengan daging ayam atau udang. Lebih lanjut, ote-ote juga tidak mengandung rumput laut dan tiram.

 

4. Punya banyak nama di berbagai daerah

ilustrasi ote-ote (vecteezy.com/p.sanyoto968635)

Di beberapa daerah ote-ote mempunyai nama panggilan sendiri-sendiri. Di Kediri, Tulungagung, dan Blitar, ote-ote disebut dengan weci atau heci.

Di Semarang, gorengan ini disebut dengan pia-pia dan identik dengan udang di tengahnya. Jawa Barat mempunyai nama lain untuk ote-ote, yaitu bala-bala. Di Banyuwangi, ote-ote disebut dengan hongkong.

 

5. Cara membuatnya sederhana

ilustrasi ote-ote (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Ote-ote khas Porong dapat dibuat dengan bahan kedelai putih, bawang putih yang diblender dengan air, kemudian dicampur dengan tepung beras. Daging ayam atau daging cincang ditumis dengan bawang lalu ditambahkan kecap, gula, dan minyak wijen. Setelahnya, tepung beras dicetak dengan sendok sayur, ditambah dengan tumisan ayam, rumput laut, dan kacang tanah, lalu digoreng dengan minyak panas.

Atau jika ingin membuat ote-ote yang biasa dijual, bisa dibuat dengan mencampurkan tepung terigu, tepung maizena, irisan wortel, kubis, taoge, daun bawang, garam, kaldu bubuk, dan air, aduk adonan hingga merata.

Kemudian ambil adonan dengan sendok sayur, letakkan udang dan kacang tanah, lalu goreng ote-ote hingga matang dan berwarna kecokelatan. Ote-ote lebih nikmat disajikan dengan sambal petis atau cabai rawit.

Renyah dan gurih, ote-ote menjadi camilan sederhana yang nikmat. Dinikmati bersama sambal atau cabai rawit, ote-ote bisa jadi camilan yang pas untuk bercengkrama bersama teman atau kerabat. Adakah dari kalian yang suka ote-ote?

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team