6 Serba-serbi Songpyeon, Kue Beras ala Korea Berbentuk Bulan Sabit

Songpyeon adalah kue beras (tteok) khas Korea berbentuk bulan sabit kecil dengan isian manis. Songpyeon ini adalah makanan wajib yang harus ada saat Chuseok, festival panen pertengahan musim gugur yang dirayakan di Korea Selatan.

Songpyeon yang disantap saat Chuseok disebut sebagai oryeo songpyeon karena secara tradisional songpyeon terbuat dari beras oryeo, beras yang dipanen di awal musim.

Songpyeon memiliki sejarah panjang sejak berabad-abad lalu dalam tradisi kuliner Korea. Songpyeon menjadi lebih dikenal luas pada masa Dinasti Goryeo.

Songpyeon juga dikenal dengan sebutan half-moon cake karena bentuknya. Konon katanya, nenek moyang orang Korea mengira bulan purnama yang berbentuk bulat hanya akan menyusut sementara bulan setengah akan terisi atau penuh seiring berjalannya waktu. Hal itu diartikan sebagai tanda kelimpahan dan kemakmuran .

Mengutip dari Korea Limited, terdapat cerita lain tentang asal-usul songpeyon yang berbentuk bulan sabit bermula saat suatu hari, Raja Uija dari Kerajaan Baekje melihat seekor kura-kura keluar dari halaman istana. Di punggung kura-kura tertulis “Baekje adalah bulan purnama, Silla adalah bulan setengah.” Hal tersebut ditafsirkan bahwa Baekje akan segera jatuh karena telah mencapai purnama, seperti bulan purnam dan Kerajaan Silla akan terbit tepat ketika bulan sabit (half-moon) menjadi bulan purnama.

Penduduk Silla yang mendengar penafsiran ini mulai membuat songpyeon berbentuk bulan sabit dengan harapan kemakmuran. Akhirnya Silla mencapai penyatuan wilayah dan orang-orang membuat songpyeon dengan keyakinan bahwa jika memakan songpyeon berbentuk bulan sabit maka keinginan akan terkabul.

Songpyeon terbuat dari tepung beras dari beras yang baru dipanen lalu dicampur dengan garam dan air panas. Penambahan air panas ini akan menghasilkan tekstur adonan yang lebih halus dan kenyal setelah kue dikukus. Isian songpyeon biasanya mengandung bahan-bahan seperti biji wijen panggang, madu, kacang merah, kacang hijau, kacang kastanye, dan jujube.

Hal lain yang menarik dari songpyeon adalah cara masaknya dengan daun pinus muda. Kata song dalam songpyeon sendiri punya arti 'daun pinus', yang merujuk pada cara masaknya.

Secara tradisional, songpyeon dikukus di atas daun pinus yang mrmbuat songpyeon beraroma khas dan memberikan motif sisir di permukaannya. Daun pinus ini juga mencegah kue beras saling menempel sehingga tidak merusah estetika songpyeon.

Songpyeon yang banyak dikenal luas adalah berbentuk bulan sabit, tetapi terdapat berbagai macam songpyeon tergantung dengan daerahnya. Misalnya, di Seoul terdapat osaek songpyeon, songpyeon warna-warni yang terbuat dari pewarna alami.

Songpyeon dari Gangwon terbuat dari kentang dengan bentuknya cenderung datar. Di Provinsi Chungcheong, songpyeon berbentuk seperti labu mini dan terbuat dari campuran labu dan beras. Sementara itu di Jeolla, songpyeon dibentuk seperti bunga yang cantik dan di Jejudo, bentuk songpeyon cenderung berbentuk seperti UFO.

Selain bentuknya yang menarik, makna songpyeon juga cantik, ya. Tak hanya berbentuk bulan sabut, songpyeon bisa berbentuk datar, bunga, hingga labu. Adakah dari kalian yang pernah makan songpyeon?