5 Teknik Memasak yang Bikin Nutrisi Makanan Turun, Jarang Disadari!

- Menggoreng
- Merebus terlalu lama
- Mengukus dengan suhu terlalu tinggi
Siapa sangka, cara kita masak sehari-hari ternyata bisa bikin nutrisi makanan jadi berkurang, lho. Makanan sehat gak selalu berakhir sehat kalau teknik memasaknya kurang tepat. Sering masak tiap hari tapi tubuh tetap gampang lelah? Bisa jadi nutrisi di makananmu menurun saat proses pengolahan.
Gak semua teknik memasak aman buat vitamin dan mineral, beberapa justru bikin hilang begitu saja tanpa disadari. Supaya gizi tetap terjaga, kamu wajib tahu teknik memasak apa saja yang bisa bikin nutrisi makanan menurun. Yuk cek satu per satu, biar gak salah lagi dalam mengolah makanan di rumah!
1. Menggoreng

Teknik menggoreng sering bikin makanan jadi lebih enak karena aromanya menggugah selera. Tapi di balik itu, panas tinggi bisa merusak vitamin seperti vitamin A dan E yang sensitif terhadap suhu. Nutrisi air-soluble seperti vitamin B dan C juga mudah hilang saat terkena minyak panas.
Proses penggorengan juga membuat minyak banyak terserap ke bahan makanan. Hal ini meningkatkan kandungan kalori serta lemak jenuh. Jika kebiasaan ini tidak dikontrol, nutrisi makanan bisa berkurang dan berdampak pada kesehatan.
2. Merebus terlalu lama

Merebus sebenarnya teknik yang sederhana dan sering dipakai sehari-hari. Tapi kalau durasinya terlalu lama, vitamin larut air bisa hanyut ke air rebusan. Sayuran jadi terlihat layu dan warnanya memudar, tanda nutrisinya menurun.
Semakin lama terkena panas, semakin banyak nutrisi yang hilang. Banyak yang gak sadar kalau gizi malah banyak larut di airnya, tapi justru air rebusan itu sering dibuang begitu saja. Sebaiknya rebus sebentar saja dan manfaatkan kuahnya untuk sup agar nutrisi tetap terserap.
3. Mengukus dengan suhu yang terlalu tinggi

Mengukus sering jadi opsi favorit bagi yang ingin masakan lebih sehat tanpa banyak minyak. Tapi bukan berarti semua nutrisi otomatis aman. Jika uap panas terlalu tinggi atau durasinya kelamaan, sebagian vitamin bisa terurai.
Sayuran akan berubah tekstur menjadi sangat lembek. Semakin lembek, semakin banyak zat gizi yang hilang. Kuncinya ada di durasi dan panas yang pas supaya nutrisi tetap terjaga.
4. Mengolah dengan suhu terlalu tinggi

Microwave praktis, cepat, dan cocok buat yang nggak punya banyak waktu. Tapi kalau pemanasan terlalu lama, nutrisi bisa terurai akibat paparan gelombang panas. Beberapa vitamin sensitif bisa berkurang drastis.
Makanan yang dipanaskan terlalu lama cenderung kehilangan kelembapan dan kualitas rasanya. Masih banyak yang asal pencet tombol microwave tanpa kontrol waktu. Pemanasan singkat lebih efektif untuk mempertahankan nutrisi penting di dalamnya.
5. Menumis dengan minyak banyak

Menumis terkesan lebih sehat dibanding menggoreng, tapi tetap perlu trik. Jika minyak yang digunakan terlalu banyak, kalori makanan bisa meningkat. Nutrisi pada sayuran bisa rusak jika suhu terlalu tinggi.
Selain itu, minyak yang dipakai berkali-kali bisa mengalami oksidasi dan kualitasnya turun drastis. Radikal bebas pun berisiko terbentuk dan kurang baik untuk kesehatan. Lebih bijak gunakan minyak secukupnya dan kontrol panas saat menumis.
Jadi, teknik memasak ternyata punya peran besar dalam menjaga nutrisi makanan yang kita konsumsi, ya. Dengan sedikit perubahan cara mengolah, kandungan gizi bisa tetap optimal tanpa mengorbankan rasa. Yuk, mulai masak lebih bijak di rumah, biar makanan bukan cuma enak, tapi juga sehat buat tubuh!

















