5 Fakta Menarik Sate Lalat, Sate Lezat Khas Masyarakat Pamekasan 

Nama boleh unik, tapi soal rasa dijamin bikin ngiler!

Sate merupakan olahan makanan berbahan dasar daging yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia. Setiap daerah di Indonesia pun tentu memiliki olahan sate yang berbeda-beda, khas dari daerahnya masing-masing. Salah satunya yaitu sate lalat.

Saat mendengar makanan yang satu ini, mungkin orang-orang langsung akan terbayang dengan hewan lalat yang ditusuk-tusuk untuk dibuat sate. Penamaan sate lalat tentu menjadi daya tarik makanan satu ini.

Sate lalat merupakan kuliner khas Pamekasan yang tidak jauh berbeda dengan sate Madura. Sate ini menggunakan potongan daging kecil-kecil sehingga dijuluki sebagai sate lalat. Lalu apa saja fakta menarik lainnya makanan yang satu ini? Berikut 5 fakta menarik sate lalat yang perlu kalian ketahui.

1. Sejarah sate lalat khas Pamekasan

5 Fakta Menarik Sate Lalat, Sate Lezat Khas Masyarakat Pamekasan sate lalat (instagram.com/chiiuchii)

Masyarakat Madura terkenal dengan kuliner satenya. Salah satunya yang terkenal ialah sate lalat. Sate lalat ini merupakan kuliner khas Pamekasan, Jawa Timur yang rasanya tidak kalah dari sate Madura biasanya.

Sejarah mengenai sate lalat, konon dikembangkan oleh seorang penjual bernama Bapak Ento yang merupakan orang asli Pamekasan. Kuliner yang dikelola sejak 25 tahun silam tersebut nyatanya mampu populer dan dikenal di masyarakat Madura. Dahulunya beliau menjual sate lalat ini dengan menggunakan anyaman bambu yang dipikul keliling kampung.

2. Penamaannya cukup unik

5 Fakta Menarik Sate Lalat, Sate Lezat Khas Masyarakat Pamekasan sate lalat (instagram.com/dr.chandra_ho)

Orang awam yang mendengar penamaan sate lalat tentu langsung tertuju pada olahan dagingnya yang menggunakan hewan lalat. Penamaannya yang unik inilah yang membuat sate lalat cukup populer di kalangan masyarakat.

Sate lalat sebenarnya bukanlah sate yang dibuat dari hewan lalat, namun sate ini tetap menggunakan daging sebagai olahannya, baik daging ayam maupun kambing. Ada juga yang menggunakan daging kelinci ataupun sapi.

Sate yang berasal dari daerah Pamekasan, Jawa Timur ini biasanya memiliki potongan daging yang lebih kecil daripada ukuran daging sate pada umumnya, di mana dagingnya berukuran seperti lalat. Oleh karena itu, sate ini disebut sebagai sate lalat. 

Baca Juga: 5 Pesona Bukit Kehi di Pamekasan, Ada Wahana Sepeda Gantungnya!

3. Menggunakan racikan bumbu sate yang berbeda dari sate-sate biasanya

5 Fakta Menarik Sate Lalat, Sate Lezat Khas Masyarakat Pamekasan sate lalat (instagram.com/bibi.eats9)

Untuk membuat sate lalat, penjual biasanya memotong daging menjadi ukuran yang lebih kecil kemudian mulai ditusuk-tusuk menggunakan tusuk sate. Bumbu kacang pada sate lalat sendiri juga berbeda dengan bumbu sate lainnya. Jika pada umumnya menggunakan kacang yang telah digoreng, sate lalat menggunakan kacang yang disangrai.

Irisan daging yang kecil-kecil tentu akan semakin membuat bumbu meresap dengan baik. Proses pemanggangan sate ini pun tidak diperbolehkan terlalu lama. Bahkan, tak jarang beberapa penjual memilih menggunakan kecap dengan racikan sendiri agar bumbu satenya lebih terasa khas dan nikmat.

4. Kuliner ini bisa ditemukan di sepanjang jalan Niaga

5 Fakta Menarik Sate Lalat, Sate Lezat Khas Masyarakat Pamekasan ilustrasi penjual menjajakan sate lalat di sepanjang Jalan Niaga (instagram.com/exploremadura)

Sate lalat biasanya akan lebih nikmat saat disantap pada malam hari. Untuk menemukannya pun tidak susah, biasanya dapat dijumpai di tenda-tenda pinggir jalan raya. Kalian bisa menemukan sate ini dijajakan sepanjang jalan Niaga, tepatnya di Pusat Makanan Niaga Kota Pamekasan. Para penjual biasanya sudah siap dari sore hingga malam hari, lho!

5. Harganya cukup murah

5 Fakta Menarik Sate Lalat, Sate Lezat Khas Masyarakat Pamekasan sate lalat (instagram.com/enjoypamekasan)

Harga seporsi sate lalat juga masih terjangkau bagi kantong pembelinya. Satu porsi sate lalat biasanya berisi 25 tusuk dengan potongan dagingnya yang kecil-kecilnya layaknya lalat. Kuliner ini biasanya akan lebih nikmat lagi apabila ditambah dengan nasi hangat atau lontong.

Harga seporsi sate dengan nasi tersebut biasanya dibanderol sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Masih cukup murah, bukan?

Jika kalian berkunjung ke Madura, jangan lupa sempatkan sebentar untuk mampir ke daerah Pamekasan. Mencoba kuliner sate lalat yang populer di daerah tersebut tentu akan menjadi pengalaman menyenangkan bagi kalian.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata Hits di Pamekasan, Yuk Liburan!

Fitri Utami Photo Verified Writer Fitri Utami

Pemula di bidang kepenulisan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya