3 Fakta Gatot khas Gunung Kidul, Makanan yang Tercipta saat Paceklik

Terbuat karena manfaatkan singkong yang hampir berjamur

Gatot merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang berasal dari Gunung Kidul. Makanan ini adalah makanan yang tercipta saat paceklik dan konon katanya, merupakan makanan saat masa-masa perjuangan Indonesia.

Gatot dulu menjadi makanan pokok warga Gunung Kidul karena padi tidak tumbuh subur di sana. Sekarang ini, gatot menjadi jajanan tradisional yang bisa ditemui di pasar. Ingin tahu lebih lanjut mengenai si hitam manis yang legit ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Muncul dari kreativitas warga Gunung Kidul dalam mengolah Singkong

3 Fakta Gatot khas Gunung Kidul, Makanan yang Tercipta saat Paceklikgatot dan aneka jajan pasar lain (vecteezy.com/En Ndho)

Gatot merupakan makanan khas Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbuat dari singkong yang dikeringkan dan terfermentasi. Warnanya hitam dan bertekstur kenyal karena adanya fermentasi. Konon katanya, gatot dibuat karena musim paceklik melanda Gunung Kidul.

Dahulu, Gunung Kidul merupakan wilayah tandus dan berbatu sehingga padi tidak bisa tumbuh subur di situ. Karena alasan tersebut, warga Gunung Kidul pun menanam singkong sebagai makanan pokoknya.

Agar persediaan makanan selalu terjaga, warga pun mengolah singkong menjadi tepung gaplek yang terbuat dari singkong yang dikeringkan berhari-hari. Tetapi, saat proses pengeringan singkong, terdapat singkong yang berjamur karena cuaca yang tak menentu dan proses pengeringan jadi tak sempurna. Gaplek yang ditumbuhi jamur tersebut diolah menjadi gatot agar tak ada bahan makanan yang terbuang.

Ada juga yang mengatakan bahwa gatot berasal dari singkong yang gagal tumbuh dan dibiarkan berjamur kemudian diolah menjadi tiwul.

Baca Juga: 8 Olahan Singkong Paling Mudah Dibuat, Mana Favoritmu? 

2. Cara membuat gatot lama dan butuh kesabaran

3 Fakta Gatot khas Gunung Kidul, Makanan yang Tercipta saat Paceklikilustrasi singkong (vecteezy.com/Miftachul Huda)

Proses pembuatan gatot terbilang cukup lama. Pertama, singkong dikupas kulitnya kemudian dipotong dan dijemur selama berhari-hari atau berbulan-bulan hingga muncul jamur di singkong. Konon katanya, makin lama dijemur, tekstur gatot akan makin kenyal. Hal ini karena adanya jamur dan bakteri pada saat proses fermentasi yang membuat pati dalam singkong terurai dan membuatnya menjadi pati yang lebih sederhana dan mudah dicerna. Produk dari proses ini bernama gaplek hitam.

Gaplek hitam tersebut kemudian direndam selama1-2 hari hingga gaplek menjadi lunak dan kenyal. Setelah itu, gaplek yang lunak ini ditiriskan lalu dicuci bersih, dan dikukus. Pengukusan calon gatot ini membutuhkan waktu kurang lebih dua jam. Pada saat proses pengukusan ini, gaplek bisa ditambahkan dengan gula merah cair dan garam.

Setelah matang, gatot dapat disajikan dengan parutan kelapa untuk memberikan tekstur yang crunchy dan rasa gurih yang berpadu dengan rasa manis dari gatot.

3. Berasal dari proses fermentasi membuat gatot kaya prebiotik

3 Fakta Gatot khas Gunung Kidul, Makanan yang Tercipta saat Paceklikgatot (commons.wikimedia.org/Danangtrihartanto)

Sebagai makanan pokok, tentunya gatot kaya karbohidrat. Dalam 100 gram gatot, terkandung kalori sebesar 347 kkal dengan jumlah karbohidrat sebesar 83,80 gram. Selain sebagai sumber karbohidrat untuk energi, akibat adanya proses fermentasi, gatot juga mengandung prebiotik yang baik untuk pertumbuhan bakteri baik di usus. Lebih lanjut, gatot juga mengandung protein yang lebih besar dibandingkan dengan singkong.

Gatot juga mengandung serat yang berguna untuk melancarkan pencernaan dan membuat kenyang lebih lama. Singkong sendiri mempunyai kandungan vitamin A, C, dan ada beta karoten yang menjadi antioksidan untuk menangkal radikal bebas. Indeks glikemik dari singkong juga rendah yang artinya tidak membuat kadar gula cepat naik.

Dahulu, dalam situasi yang sulit, masyarakat menggunakan kreativitas mereka untuk membuat makanan dari bahan-bahan di sekitar mereka, salah satunya adalah gatot. Kini gatot lebih mengarah ke jajanan tradisional dibandingkan makanan pokok. Adakah dari kalian yang pernah makan gatot?

 

Baca Juga: 12 Rekomendasi Penginapan Gunung Kidul yang Dekat Pantai

Wanudya A Photo Verified Writer Wanudya A

You'll never walk alone.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

yummy-banner

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya