4 Jajanan Terfavorit di Jakarta Street Food Festival, Antre Parah!

Lokasi pertama yang dituju IDN Times ialah kios King Mango. Kudapan ini memang sedang naik daun. Di depan kios itu, terpasang garis antrean yang memanjang kira-kira 50 meter.

Pada saat itu, pengunjung belum begitu banyak. Baru beberapa orang yang datang membeli. Namun, kira-kira, baru 30 menit awak IDN Times duduk sambil menyeruput jus mangga berukuran 32 oz atau 1 liter tersebut, kios King Mango langsung penuh dikerubuti pengunjung.

Garis antrean yang semula dipasang di depan lapak pun tak tampak, tertutup barisan pengunjung. King Mango, minuman berbahan utama mangga ini diadopsi dari Thailand. Rasanya yang segar digandrungi banyak orang.

Manajer Operasional King Mango Bambang Eko Putro mengatakan tahun ini menjadi kali pertama King Mango bergabung dalam festival kuliner itu. Namun, antusiasme pengunjung sudah sangat tinggi.

“Apalagi kalau weekend. Antreannya sampai di depan panggung,” tuturnya kepada IDN Times, Sabtu pekan lalu. Setiap hari, sejak buka tenant di festival, sekitar 600 ton mangga habis. “Saking ramainya,” kata Bambang.Segelas King Mango bisa diseruput dua hingga tiga orang, dibanderol dengan harga Rp 50 ribu per gelas.

Seperti namanya, kedai ini menyajikan menu-menu khas Negeri Ginseng. Seperti bibimbap, atau semangkok nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran daging sapi, telur, dan saus pedas gochujang.

Dalam bahasa Indonesia, bibimbap berarti nasi campur. Ada pula varian makanan lain, seperti kimbap atau nasi yang dibungkus dengan rumput laut, fish cake, jjangmyeon, dan bulgogi rice bowl.

Pengunjung yang mengerubungi kedai ini kebanyakan KPop Lovers. Salah satunya Rebecca Reifi, 23 tahun. Ia khusus datang mengantre makanan untuk mencicipi kuliner yang kerap ia saksikan di tayangan drama Korea.

Harga yang dibanderol di kedai ini relatif murah, yakni Rp 35-40 ribu. Masing-masing menu bisa disantap dua orang.

Siapa yang tak tahu kelezatan sate Bintang Lima. Sate asli Madura ini yang memiliki kedai di Gading Serpong, Tangerang, ini memang kesohor. Tak heran, jajanan ini termasuk salah satu kuliner jalanan yang menjadi primadona di Ibu Kota.

Sate Bintang Lima bukan sekali-dua kali ikut Jakarta Street Food Festival. Jelas saja, kehadirannya dalam pesta makanan terbesar di Jakarta tersebut selalu ditunggu-tunggu.

Begitu festival dibuka, kios ini sudah ramai dikerumuni pengunjung. Tersedia dua menu, yakni sate ayam daging dan sate ayam campur, yang dibanderol mulai Rp 30 ribuan. Di antara menu-menu mancanegara itu, sate menjadi representasi menu Nusantara yang menjadi andalan.

Belakangan ini, pentol, jajanan khas Jawa Timur, makin eksis di pasaran dengan beragam inovasi. Salah satu yang turut menginovasi penganan sederhana ini adalah pemilik kedai Pentol Rica Dower. Si empunya kedai membuat jajanan pentol dengan variasi rasa yang sangat pedas.

Jajanan tersebut dihadirkan di Jakarta Street Food Festival. Para pengunjung, utamanya penggila pedas, beramai-ramai mendatangi kios pentol untuk menikmati sensasi penganan yang unik ini.

Mau mencoba juga penganan menarik itu? Jakarta Street Food Festival masih akan hadir sampai 19 November nanti lho. Yuk!