Bakso merupakan hidangan yang akrab di lidah masyarakat Indonesia. Bakso pun dapat dikreasikan ke dalam masakan berkuah maupun digoreng. Bakso juga terdiri dari beberapa variasi. Ada bakso sapi, bakso ikan, bakso udang, hingga bakso ayam.
Nah, khusus untuk bakso ayam, ternyata adala beberapa kekeliruan yang kerap terjadi dalam proses membuatnya. Apa sajakah itu?
Pastikan daging ayam yang digunakan masih dalam kondisi segar. Pasalnya, kesegaran bahan turut mempengaruhi aroma dan cita rasa dari bakso kelak. Selain itu, daging ayam tersebut sebaiknya adalah yang tanpa kulit, tanpa tulang (fillet), sedikit lemak, dan disarankan untuk menggunakan bagian dada.
Alih-alih langsung merebus bakso dalam air mendidih, sebaiknya rendam bakso pasca dicetak tersebut ke dalam air hangat terlebih dahulu. Biarkan sekitar lima menit. Tujuannya adalah agar tekstur bakso lebih padat dan tak rentan pecah saat direbus nanti.
Saat merebus bakso, gunakanlah api kecil. Apabila bakso sudah mengapung ke permukaan air, maka artinya bakso tersebut sudah matang. Angkat dan tiriskan.
Usut punya usut, es batu berperan krusial dalam proses membentuk adonan pada bakso. Es batu membantu membuat tekstur bakso menjadi lebih lembut dan mudah dibentuk. Terutama saat menggiling daging ayam dengan mesin, fungsi es batu akan membuat suhu adonan menjadi lebih stabil.
Selain es batu, telur juga penting agar adonan bakso ayam menjadi padat. Pasalnya, telur tersebut membantu 'mengikat' adonan sehingga teksturnya tak rentan pecah. Lebih lanjut, cukup gunakan bagian putih telur saja.
Selain bahan-bahan, teknik membuat adonan juga tak boleh diabaikan. Adonan harus diuleni dengan tepat, bahkan jika memang harus 'dibanting' beberapa kali untuk memastikan adonan memang benar sudah cukup padat.
Bakso agaknya merupakan hidangan yang digemari oleh berbagai kalangan. Apalagi di musim hujan, semangkok bakso akan semakin sedap disantap sambil menghangatkan badan. Bakso pun dapat dibuat sendiri di rumah. Eits, jangan keliru lagi dalam proses pembuatannya, ya!