5 Kesalahan Umum saat Mengolah Makanan, Bisa Berbahaya bagi Kesehatan

Tubuh kita memerlukan nutrisi yang bisa diperoleh dari makanan agar bisa berfungsi secara optimal. Sayangnya, beberapa makanan justru berpotensi meningkatkan risiko penyakit, khususnya jika diolah dengan cara yang keliru.
Terdapat beberapa kesalahan yang umum dilakukan saat mengolah makanan. Hal ini bisa meningkatkan risiko kerusakan nutrisi dan perkembangan mikroorganisme di dalam makanan.
Agar mendapat manfaat yang maksimal, yuk, hindari kesalahan-kesalahan pengolahan makanan seperti yang terpapar lewat ulasan berikut ini. Simak sampai tuntas, ya!
1. Mencuci sayuran setelah dipotong

Sayuran mengandung banyak nutrisi yang dapat larut dalam air, seperti beberapa vitamin dan mineral. Sayangnya, proses pengolahan sayuran menggunakan air berisiko menyebabkan kerusakan dan kehilangan nutrisi di dalamnya.
Oleh karena itu, kita perlu melakukan beberapa hal untuk menjaga kandungan nutrisi dalam sayuran. Salah satunya adalah dengan menghindari mencuci sayuran setelah dipotong. Sebab, hal ini dapat membuat zat gizi di dalamnya berkurang atau hilang karena larut dengan air.
2. Menggunakan alat yang sama untuk mengolah berbagai bahan makanan

Pernah mendengar tentang kontaminasi silang? Hal tersebut merupakan penyebaran bakteri atau mikroorganisme lain yang berpindah dari satu substansi ke substansi lainnya. Biasanya, kontaminasi silang terjadi pada makanan saat diproses menggunakan alat yang sama.
Kontaminasi silang berisiko menimbulkan berbagai penyakit infeksi, lho. Agar makanan tetap aman, kita perlu melakukan beberapa hal untuk mencegah kontaminasi silang. Salah satunya dengan membedakan alat untuk tiap bahan makanan, seperti daging dan sayuran.
Perhatikan pula bahan untuk alat, bahan kayu biasanya bersifat anti-mikrobial karena memiliki pori yang dapat menyerap bakteri dan mikroorganisme lainnya. Namun, alat ini tetap memiliki kekurangan, di antaranya butuh perawatan khusus dan harganya terbilang lebih mahal.
3. Mencairkan makanan beku dengan keliru

Beberapa bahan makanan akan lebih awet jika dibekukan ke dalam freezer. Namun, hanya sedikit dari kita yang memahami cara mencairkan makanan sebelum diolah. Proses mencairkan makanan beku disebut juga thawing. Proses ini perlu dilakukan dengan cermat, sebab perpindahan makanan dari suhu rendah ke suhu tinggi bisa memicu perkembangan bakteri.
Saat berada di ruangan dingin, bakteri berada dalam kondisi dorman atau tidak aktif. Pada suhu 20 hingga 40 derajat celsius, bakteri bisa kembali aktif dan berkembang. Oleh karena itu, mengeluarkan makanan dari freezer dan langsung menyimpannya di suhu ruang bisa berakibat fatal bagi kesehatan.
Terdapat tiga cara aman untuk melakukan thawing pada bahan makanan agar kualitasnya tetap terjaga.
- Disimpan di lemari pendingin (refrigerator/chiller) selama beberapa jam. Untuk makanan yang lebih besar, prosesnya bisa memakan waktu hingga 24 jam. Meski terbilang lama, cara ini dinilai yang paling aman.
- Direndam dalam air es. Prosesnya bisa memakan waktu 30 hingga 60 menit, tergantung ukuran makanan.
- Menggunakan microwave. Cara ini terbilang cepat, tetapi paling berisiko. Karena itu, sebaiknya segera habiskan makanan setelah matang guna menghindari perkembangan bakteri.
4. Penyimpanan bahan makanan yang kurang tepat

Beberapa makanan memiliki karakteristik tertentu sehingga teknik penyimpanannya pun mesti disesuaikan. Menyimpan bahan makanan dengan cara yang salah bisa memperpendek masa simpan. Selain itu, meletakkan beberapa bahan makanan secara berdekatan juga bisa memungkinkan terjadinya kontaminasi silang.
Untuk bahan makanan kering, seperti kentang, bawang merah dan bawang putih, harus disimpan di tempat kering di suhu ruangan. Menyimpannya dalam kulkas justru menyebabkan pembusukan dengan cepat. Sementara itu, bahan makanan basah, seperti daging dan beberapa jenis sayuran harus dimasukkan ke dalam kulkas.
Penyimpanan sayuran juga harus dijauhkan dari daging dan produk susu. Letakkan keduanya di rak yang berbeda di dalam kulkas. Selain itu, gunakan metode first in first out dan first expired first out. Artinya, letakkan bahan makanan sesuai jadwal masuk dan tanggal kadaluarsanya sehingga mencegah penurunan kualitas bahan makanan.
5. Merebus sayuran terlalu lama

Di dalam sayuran terdapat banyak nutrisi diperlukan tubuh. Namun, proses pengolahan sayuran terbilang susah-susah gampang. Sebab, nutrisi yang terkandung di dalam sayuran sangat rentan rusak dan hilang selama proses pengolahan, seperti pada proses pemanasan.
Salah satu pantangan dan pengolahan sayuran ialah perebusan yang terlalu lama. Idealnya, sayuran tidak direbus melebihi dua hingga tiga menit. Teknik blanching, yaitu perebusan sayuran dalam waktu singkat dan memasukannya ke dalam air es lebih disarankan. Selain mempertahankan nutrisi, teknik ini juga bisa menjaga penampilan sayuran.
Itulah lima kesalahan yang biasa dilakukan saat mengolah makanan. Jika terus dilakukan, kesalahan ini berisiko menyebabkan permasalahan kesehatan. Oleh karena itu, yuk, mulai perhatikan teknik pengolahan makanan yang tepat dan aman!