5 Kuliner Betawi Legendaris Enak dan Populer, Ada Bubur Rasa Semur

Kota Jakarta yang telah berdiri sejak 497 tahun yang lalu, tentunya menyimpan banyak warisan budaya. Salah satunya adalah kulinernya. Hidangan tradisional khas Betawi sangat beragam karena perpaduan akulturasi dari banyak negara. Salah satunya dari Arab dan Belanda.
Namun, seiring menjamurnya makanan modern, beberapa makanan khas Betawi kini mulai langka atau sulit ditemukan. Kabar baiknya, ada beberapa yang sampai sekarang masih eksis bertahan. Berikut deretan kuliner Betawi legendaris yang masih bisa kamu kunjungi.
1. Asinan Betawi H. Asyimuni

Kamu suka asinan? Asinan Betawi H. Asyimuni sudah beroperasi sejak tahun 1970-an. Lokasinya tak jauh dari Stasiun Jatinegara. Karena hanya di gang kecil, tempatnya pun terbatas. Jadi tidak melayani makan di tempat. Pelayanannya cepat, karena semua sudah dibungkus. Kalau datang di siang hari, antrian tidak terlalu menumpuk.
Karena harganya sangat terjangkau, banyak yang membeli untuk dijual kembali. Di sini menjual asinan sayur dan buah. Seporsinya lumayan banyak, bisa untuk berdua. Rasa asinan Betawi legend ini gak perlu diragukan lagi, selalu bikin nagih. Rasa pedas dan manisnya pas semua. Menikmati asinan dalam kondisi dingin paling enak. Segarnya mantap. Asinan buahnya bisa tahan di kulkas selama seminggu.
Alamat: Jalan Pisangan Baru Tengah Nomor 31, Jatinegara, Jakarta Timur
Jam operasional: setiap hari, pukul 05.30 - 17.00 WIB
Telepon: 0813-9997-7978
Harga: mulai dari Rp 15.000
2. Nasi Ulam dan Nasi Uduk Ibu Yoyo

Kalau kamu penasaran dengan kuliner Betawi legendaris, kamu bisa mencoba Nasi Ulam dan Nasi Uduk Ibu Yoyo yang ada di Karet Pedurenan. Lokasinya ada di belakang Mall Ambassador. Bangunan sederhana ini sudah ada sejak 1952. Meja kayu panjang khas warung Betawi menunjukkan keautentikan kedai makan ini.
Jejak nasi ulam otentik Ibu Yoyo tersaji dengan nasi putih, empal sapi, taburan serundeng, irisan mentimun, daun kemangi, kerupuk, dan sambal merah. Serundengnya gurih pedas. Empalnya luarnya kering, dalamnya lembut gurih dan sedikit manis. Nasi uduknya aromatik, pulen dan gurih. Selain ditanak dengan santan, nasi uduknya juga memakai cengkih, kayu manis serta lada hitam butiran. Rasanya sensasional.
Alamat: Jalan Karet Pedurenan Nomor 3, Kuningan, Jakarta Selatan
Jam operasional:
• Rabu-Sabtu: pukul 06.30 - 18.00 WIB
• Selasa, Senin, Minggu : tutup
Telepon: 0896-1568-1378
Harga: mulai dari Rp 10.000
3. Mie Kangkung Fafa

Cari mi kangkung autentik? Di pinggir jalan Gajah Mada ada penjual mi kangkung halal legendaris yang masih konsisten jualan. Usaha Mie Kangkung Fafa sudah dirintis sejak 2010. Menunya memang terlihat sederhana. Hanya kangkung, mi, tauge dan
ayam kecap yang sudah dimasak. Simpel, tapi nikmat.
Walaupun minya bukan pakai mi kuning, tapi minya lembut, gampang diseruput. Kuahnya berkaldu ebi dan kental. Bumbu rempahnya cukup nendang. Manis gurih, bikin nagih. Sayur kangkungnya direbus dengan pas. Potongan daging ayamnya gak pelit. Di meja disediakan kondimen seperti jeruk limau, sambal hijau, kecap dan sambal kacang.
Alamat: Jalan Gajah Mada Nomor 43, Taman Sari, Jakarta Barat
Jam operasional:
• Selasa-Minggu: pukul 05.00 - 21.30 WIB
• Senin: tutup
Telepon: 0818-482-151
Harga: mulai dari Rp 27.000
4. Rujak Juhi Buhun

Pernah makan rujak juhi? Namanya rujak, tapi penampilannya seperti gado-gado siram. Makanan khas Betawi ini sudah agak jarang yang jual. Tapi kamu masih bisa menemukan yang legend di Jalan Melawai, namanya Rujak Juhi Buhun. Usaha ini sudah dirintis puluhan tahun dan sekarang diteruskan oleh generasi ketiga. Gerobaknya mangkal di pinggir jalan dekat Pujasera Taman Wijaya.
Disediakan beberapa kursi duduk, tapi kebanyakan orang membeli untuk dibawa pulang. Pedagangnya cukup ramah dalam melayani pembeli. Seporsi rujak juhi terdiri dari mi kuning, tahu, kentang, timun, selada dan tentu saja juhi sebagai bintang utamanya. Juhi panggang ini dimemarkan dan disuwir halus. Lalu disiram dengan saus kacang yang gurih dan pedas. Dimakan dengan kerupuk kuning membuat rasanya makin mantap.
Selain rujak juhi, makanan khas Betawi lainnya di sini ada asinan sayur.
Alamat: Jalan Melawai XIII Nomor 1, dekat Pujasera Taman Wijaya IX, Jakarta Selatan
Jam operasional: setiap hari, pukul 11.00 - 18.00 WIB
Harga:mulai dari Rp 20.000
5. Bubur Ase Bang Lopi

Makan bubur mungkin sudah biasa. Tapi Bubur Ase Bang Lopi terasa beda di lidah. Rasanya lebih autentik, tak sama seperti bubur ayam pada umumnya. Bubur Ase Bang Lopi merupakan bubur tradisional khas Betawi yang sudah berpengalaman sejak 1968. Kini dilanjutkan oleh generasi ketiga. Nama ase adalah singkatan dari asinan semur. Jadi, bubur ini seperti perpaduan antara rasa asinan dan kuah semur. Unik kan?
Pencinta bubur harus cobain Bubur Ase Bang Lopi yang sudah jarang ditemui ini. Penyajian bubur ini pun unik. Pertama, dituang dulu bubur putih yang bertekstur kental di dalam piring. Lalu ditambahkan taoge, sawi asin, dan ketimun. Selanjutnya bubur disiram dengan kuah semur yang merupakan kombinasi potongan daging sapi, kentang, dan tahu cina. Warnanya jadi cokelat pekat dengan cita rasa manis. Kacang, kerupuk merah dan emping menambah kenikmatan rasanya.
Alamat: Pasar Gandaria, Jalan Kebon Kacang 9 Nomor 5, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Jam operasional:
• Selasa-Minggu: pukul 06.00 - 00.00 WIB
• Senin: tutup
Telepon: 0899-9512-587
Harga: mulai dari Rp 15.000
Kelima kuliner Betawi di atas tentu saja meneruskan warisan leluhur yang mulai musnah. untuk mengobati kerinduan akan makanan tradisional khas Betawi, boleh banget dicicipi kedai mereka. Yuk, ajak bestie -mu mampir makan di sini!