5 Serba-serbi Nasi Gandul, Kuliner Wajib yang Harus Dicicipi di Pati

Kuliner khas Pati ini diperkirakan sudah ada sejak tahun 1955. Kuliner ini bermula dari seorang warga Desa Gajahmati bernama Pak Meled yang berjualan nasi gandul. Hingga sekarang Desa Gajahmati pun dikenal sebagai pelopor nasi gandul dan semakin terkenal di Pati. 

Nama nasi gandul tercipta karena nasi gandul pertama kali dijual dengan pikulan dua wadah besar yang beriris kuali untuk kuah dan satu lagi berisi nasi beserta alat makan. Jadi, nasi gandul bermakna makanan yang dijual dari dua kuali yang menggantung. Dalam Bahasa Jawa, gandul artinya menggantung. Sekarang ini, sudah jarang nasi gandul dijual dengan cara dipikul. Kebanyakan dijual di tempat makan atau warung makan kaki lima.

Terdapat versi lain yang menyebutkan asal muasal nasi gandul. Istilah nasi gandul tercipta dari bahan pembuat nasi gandul, yaitu daging sapi yang digantung. Salah satu bahan nasi gandul adalah daging sapi yang dipotong saat sore, kemudian pahanya digantung. 

Zaman dulu, nasi gandul terbilang cukup mahal karena daging sapi merupakan bahan makanan yang cukup mahal, sehingga tidak semua orang bisa membelinya. Namun, sekarang nasi gandul bisa dinikmati oleh semua kalangan.

Nasi gandul terdiri nasi putih dengan irisan empal atau daging sapi bumbu bacem, bisa didampingi dengan irisan jeroan atau babat. Kemudian, disiram dengan kuah berempah yang lezat.

Nasi gandul biasanya disajikan di atas piring yang sudah dialasi dengan selembar daun pisang. Cita rasanya adalah perpaduan manis, gurih, asin yang menggoyang lidah. Dijamin bikin ketagihan!

Bahan yang digunakan untuk membuat nasi gandul adalah daging sapi, jeroan sapi, santan, serai, lengkua, gula merah, daun salam, daun jeruk, kecap manis, pala, dan garam secukupnya, dan bumbu halus. Bumbu halus terdiri dari bawang merah-putih, kencur, cabai merah rebus, kemiri, ketumbar, dan terasi matang lalu semua bahan bumbu ini diblender atau diulek hingga galus.

Jeroan direbus terlebih dahulu hingga empuk. Bumbu halus ditumis hingga wangi, lalu serai, daun jeruk, daun salam dimasukkan, daa diaduk hingga matang. Daging dimasukkan dan dicampur dengan bumbu halus, aduk hingga berubah warna lalu tuang air dan masak air hingga empuk. Setelah itu, jeroan dimasukkan ke dalam rebusan daging, tiang santan, bumbui dengan garam gula, pala, kecap manis, dan lada. Masak terus hingga bumbu meresap.

Selanjutnya, siapkan piring, tata nasi, taruh potongan dadig di atas nasi lalu siram dengan kuah, taburi bawang goreng. Sajikan dengan anek lauk kesukaan kalian.

Jika berkunjung ke pati, jangan lupa untuk mencicipi nasi gandul ini. Ada beberapa tempat makan nasi gandul yang bisa dikunjungi, seperti Nasi Gandul Pak Meled yang legendaris ini bisa ditemui di Krajan Gajah Mati, Desa Gajahmati. Warung Nasi Gandul Pak Meled buka sekitar pukul 11.00-21.30. 

Warung lain adalah Nasi Gandul Romantis H.S Sardi yang sudah ada sejak tahun 1978, Warung Nasi Gandul Romantis H.S. Sardi berada di Jl. Panunggalan, Krajan Gajah Mati, Gajahmati, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. 

Kemudian, Warung Nasi Gandul H.A. Warsimin yang menyediakan lauk-pauk lengkap. Warung Nasi Gandul H.A. Warsimin terletak di Jl. Roro Mendut, Semampir, Kec. Pati, Kabupaten Pati.

Nasi gandul sudah terkenal kelezatannya dan menjadi makanan yang patut dicoba ketika berkunjung ke Pati. Rasa nasi gandul yang gurih dan kaya bumbu ini lezat dan bikin kangen. Adakah dari kalian yang pernah mencoba nasi gandul khas Pati?