Tak hanya parawisatanya, Daerah Istimewa Yogyakarta juga kaya makanan khasnya yang sangat enak. Kamu masih bisa menikmati beragam makanan khas dari zaman dahulu yang masih dilestarikan.
Di bawah ini ada 7 makanan tradisional Jogja yang sulit untuk kamu tolak. Makanan lezat yang akan membuat puas untuk terus berwisata kuliner di Yogya.
Gudeg merupakan makanan khas Jawa Tengah, khususnya Yogya. Gudeg terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan dibumbui kluwek. Terdapat beberapa variasi gudeg seperti gudeg kering, gudeg basah, dan gudeg Solo.
Masing-masing mempunyai ciri khasnya. Misalnya gudeg kering yang menggunakan areh kental dan gudeg Solo yang arehnya berwarna putih. Gudeg yang wajib kamu coba yakni Gudeg Bu Tekluk di Jalan Gejayan, dekat Gang Bromo dan Gudeg Mercon Bu Tinah di Jalan Asem Gede Nomor 8.
Selain gudeg, bakpia juga merupakan makanan khas Jogja. Makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Bakpia memiliki beragam variasi seperti nanas, kacang hijau, cokelat, dan banyak lainnya.
Bakpia populer menjadi salah satu oleh-oleh yang harus di bawa wisatawan. Pusat pembuatan bakpia selama ini dikenal di Pathok, kawasan di belakang Malioboro. Kawasan ini juga menjadi jujugan wisatawan untuk mencari oleh-oleh khas Jogja. Salah satu toko bakpia yang terkenal adalah Bakpia Pathok 25.
Di sekitar Malioboro, kamu bisa singgah ke pasar tradisional Beringharjo. Di pasar ini kamu bisa menemukan mie pentil yang terbuat dari tepung tapioka. Makanan ini termasuk langka, mungkin beberapa orang sudah melupakan kuliner ini.
Mie pentil mempunyai rasa asin, sehingga saat kamu memakannya perlu ditemani dengan sejumput sambal. Ada dua jenis mie yakni mie kuning dan putih.
Wedang Secang atau Uwuh merupakan minuman tradisional yang berkhasiat. Minuman ini sangat baik untuk kesehatan yang terbuat dari perpaduan kayu secang, gula batu, sere, dan jahe. Manfaat yang bisa kamu peroleh antara lain seperti mengatasi gangguan pembuluh darah koroner yang menyepit, mengurangi tekanan darah, dan lain-lain.
Jajanan tradisional ini cukup unik karena bentuknya yang menyerupai mobil sedan. Kamu bisa mudah menemukan jajanan ini di Pasar Beringharjo. Rasanya hampir mirip dengan kue cakwe, namun dahulu kala kue ini merupakan roti suguhan kaum menengah ke atas.
Roti ini mulai langka karena pembuatannya cukup rumit. Diperlukan sebuah ketelitian dalam mengolah tepung tapioka, gula pasir, telur, dan ragi hingga mencapai rasa dan tekstur yang pas. Selain itu, untuk memasak kolmben juga dibutuhkan oven khusus dari gerabah. Kolomben yang matang sempurna akan memberikan aroma harum dan bertahan hingga seminggu.
Dalam bahasa Indonesia, kudapan ini mempunyai makna kue mata kerbau, meskipun tidak ada kemiripan. Jajanan ini terbuat dari tepung beras ketan berwarna merah. Biasanya diisi dengan parutan kelapa yang dicampur dengan gula jawa. Kalau di daerah lain, mungkin lebih dikenal dengan kue kura-kura yang berisikan kacang hijau.
Variasi jenis kue mata kebo sekarang beraneka warna. Ada kue mata kebo ungu yang dibuat dari ubi ungu. Selain itu, kue mata kebo berwarna hijau yang terbuat dari daun suji.
Jajan tradisional ini juga populer di kalangan para pelancong. Bentuknya pun tidak berubah dari dahulu kala, masih berbentuk kotak kecil dengan tekstur lembut kenyal. Yangko rasanya manis yang berisi campuran cincangan kacang dan diberi baluran tepung ketan.
Hingga kini rasanya mulai bervariasi seperti strawberi, durian, melon, dan lain-lain. Yangko banyak ditemui di daerah Kotagede.
Itulah 7 kuliner yang bisa kamu coba selama di Yogya. Tunggu info selanjutnya mengenai wisata kuliner khas kota-kota lain di Indonesia, ya.