Jika bicara tentang olahan ayam khas Korea, banyak orang yang teringat akan ayam gorengnya. Entah itu ayam goreng pedas manis ataupun ayam goreng super pedasnya. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh banyaknya KDrama yang mengangkat tentang kuliner yang satu ini.
Namun, perlu kamu ketahui, ada banyak jenis olahan ayam di Korea, lho. Gak hanya ayam goreng, varian ayam rebusnya juga tak kalah nikmat, seperti hidangan ayam di bawah ini.
Dakjjim juga dikenal dengan istilah Jiimdak. Olahan ayam rebus ini memiliki beberapa versi yang disesuaikan dengan daerah asalnya. Andong Jjimdak yang berasal dari daerah Andong merupakan jenis Dakjjim yang paling populer.
Olahan ayam ini memiliki perpaduan rasa pedas dan manis. Kedua rasa ini berasal dari gula, lada, cabe dan saus ganjang (kecap khas Korea). Ada beraneka ragam sayuran di dalamnya, seperti bayam, kentang, wortel hingga irisan mentimun.
Samgyetang merupakan hidangan yang populer pada hari Sambok, yaitu 3 hari paling panas di musim panas Korea. Hidangan ini dipercaya membuat tubuh mampu menghadapi serangan udara panas. Selain itu, Samgyetang juga dianggap sebagai makanan yang sehat dan membantu pemulihan tubuh.
Ini karena kandungan gingseng yang terdapat di dalamnya. Biasanya, Samgyetang menggunakan ayam muda berukuran kecil dan utuh. Bagian perutnya akan diisi dengan beras ketan dan berbagai bahan lainnya.
Dakbokkeumtang adalah hidangan ayam pedas yang sangat populer di Korea. Kadang, ayam pedas ini juga disebut dengan Dakdoritang. Dakbokkeumtang biasanya dibuat dengan menggunakan potongan ayam utuh. Namun ada juga yang lebih memilih untuk menggunakan dada ayam.
Rasa pedasnya berasal dari pasta gochujang, bubuk gochugaru dan lada hitam. Ada sedikit campuran rasa manis yang berasal dari kecap dan gula.
Dakgaejang merupakan salah satu varian sup ayam khas Korea yang pembuatannya cukup sederhana. Ayam ini memiliki cita rasa pedas yang berasal dari bubuk cabe atau gochugaru. Selain menggunakan banyak daun bawang, Dakgaejang umumnya menambahkan tauge dan sayur pakis.
Yang unik dari olahan ayam ini adalah penggunaan mi yang dibuat secara tradisional. Adonan mi dipipihkan, lalu dipotong dengan menggunakan pisau. Mi inilah yang disebut dengan Kalguksu. Dak Kalguksu merupakan mi ayam yang kaya dengan rasa.
Kuah supnya dibuat dari kaldu ayam yang berasal dari hasil rebusan ayam bersama bawang dan beberapa bumbu lainnya. Kaldu ini digunakan sebagai kuah, sementara ayamnya akan disuwir dan disajikan di atas mi bersama dengan irisan zucchini
Sama seperti di Indonesia, bubur ayam juga populer di Korea, terutama pada musim dingin. Bubur ini biasanya dimakan untuk sarapan. Dakjuk dibuat dari beras yang dimasak bersama bumbu dan kaldu ayam hingga menjadi bubur. Ada beberapa sayuran cincang halus yang dimasukkan ke dalamnya, seperti wortel, seledri, jamur, zucchini, kubis hingga kentang.
Semuanya bisa disesuaikan dengan selera. Umumnya, bubur ini disajikan dengan suwiran ayam ataupun ayam utuh yang ditempatkan sebagai topping.
Berbeda dengan olahan ayam di atas, Chogyetang merupakan olahan ayam yang disajikan dalam keadaan dingin karena menggunakan es. Hidangan ini sangat populer pada musim panas. Nama Chogyetang secara harfiah berarti cuka, ayam dan sop.
Rasanya lebih lembut dibanding dengan hidangan sup berbasis daging lainnya. Hidangan klasik Chogyetang biasanya dibuat dengan menggunakan lebih dari 20 rempah dan sayur-sayuran.
Ternyata hidangan ayam di Korea Selatan cukup variatif, ya. Tak hanya ayam gorengnya, ayam rebusnya juga juga menggugah selera. Nanti kalau ke restoran Korea, jangan lupa icip-icip menu di atas, nih.